SMANSA 85 Motorcycle Club Berlanjut di Komunitas

SMANSA 85 Motor­cy­cle Club. Kenan­gan Putih Abu-abu berlan­jut di Komu­ni­tas. Melalui tour­ing pen­gen­dara sepe­da motor dap­at men­gu­ji keber­samaan.

Tidak hanya sesama anggota, tetapi juga ke pen­gen­dara lain­nya. Di sini­lah hebat­nya komu­ni­tas ini.

Bacaan Lain­nya

SMANSA 85 Motor­cy­cle Club, sejauh ini aktif melakukan tour­ing ke berba­gai daer­ah di Sulsel, bahkan beren­cana men­je­la­jahi Nusan­tara. Indone­sia.

Sebab, Indone­sia pun­ya banyak poten­si untuk tem­pat melepas lelah. Selain itu ada banyak poten­si wisa­ta yang bisa diek­splor.

Ter­pent­ing jika melakukan tour­ing. Disi­plinan dalam berlalu lin­tas, men­ja­di per­ha­t­ian uta­ma.

Banyak pegen­dara yang abai ter­hadap per­at­u­ran berlalu lin­tas, pada­hal per­at­u­ran dibu­at untuk men­ja­ga kea­manan dan kese­la­matan peng­gu­na jalan.

Olehnya itu, per­at­u­ran yang sudah dite­tap­kan itu harus terus diper­ta­hankan dan dilak­sanakan susuai den­gan petun­juk yang sudah dite­tap­kan.

Ada­pun dalam wak­tu dekat, anggota komu­ni­tas ini akan melakukan tur­ing ke Ban­taeng, Mali­no, Palopo hing­ga beber­a­pa daer­ah wisa­ta di Sulsel.

Selain beber­a­pa tem­pat terse­but, masih banyak daer­ah lain­nya yang masuk dalam peren­canaan. Per­lu per­si­a­pan untuk mewu­jud­kan itu semua.

Ket­ua SMANSA 85 Motor­cy­cle Club, Ari Lan­tara, men­gatakan, anggota komu­ni­tas ini
dap­at mem­berikan con­toh bagi masyarakat, bagaimana tert­ib berlalu lin­tas.

Komu­ni­tas ini kata dia, harus jadi panu­tan bagi penc­in­ta oto­mo­tif. Juga dihara­p­kan bisa men­ja­di inspi­rasi bagi pen­gen­dara lain­nya di Sulsel.

Menu­rut­nya, komu­ni­tas yang ter­ben­tuk sejak sebu­lan lalu ini, ter­bu­ka untuk alum­ni SMAN 1 Makas­sar, angkatan 1985, tak ada batasan sepe­da motor apa yang mere­ka pakai.

“Yang pent­ing pun­ya sepe­da motor, silakan bergabung, kita besarkan komu­ni­tas untuk per­saudaraan,” beber Ari, saat pen­gukuhan pen­gu­rus di Cafe Bon­tee Makas­sar, Sab­tu, 14 Jan­u­ari.

Selain itu, kata Ari, kehadi­ran komu­ni­tas ini juga dap­at men­ge­nang nos­tal­gia semasa SMA.

Keakra­ban yang sudah ter­ben­tuk sejak masa seko­lah, harus berlan­jut hing­ga saat ini sehing­ga silat­u­rah­mi tak per­nah ter­pu­tus.

“Kem­ana pun bisa, kita nos­tal­gia lagi dan men­gu­lang kenan­gan saat seko­lah,” ujar Ari.

Dia melan­jutkan, selain silat­u­rah­mi, bergabung di komu­ni­tas sepe­da motor dap­at memeli­hara fisik dan men­tal.

Menu­rut­nya, penyalu­ran hobi meru­pakan penye­im­bang dalam kehidu­pan. Sete­lah lelah bek­er­ja, bisa men­gen­durkan kete­gan­gan den­gan kegiatan naik motor bersama-sama.

Pos terkait