Mengenal Sejarah Uang, Uraian Asal Usul

UANG bermula sebagai komoditas sederhana dari tembaga, perak, kulit kerang, dan emas. Tetapi sekarang ia mencakup koin dan uang kertas, cek dan rekening bank, angka di buku besar serta tertanam dalam kartu plastik, kerlip elektronik di layar komputer dan digit yang tersimpan dalam chip silikon. Mengenal sejarah uang penting diketahui.

Surat kabar finansial secara teratur memantau suplai uang menggunakan beberapa definisi berlainan untuk menyebut uang dan kapan ia meliputi item-item seperti obligasi, rekening bank, serta artifak-artifak finansial lainnya.

Para ahli moneter kelihatannya kebingungan dalam mendefinisikan uang modern, apalagi mengukurnya.

Sejak ditemukannya uang sekitar tiga ribu tahun lampau, orang bertikai memperebutkannya dan berusaha keras mendapatkannya sebanyak mungkin dalam bentuk apa saja uang hadir batangan emas, keping perak, koin tembaga, uang kertas atau kulit kerang cowric.

Baca Juga: Definisi Uang dan Jenis Uang Menurut Ahli Ekonomi

Uang tidak pernah menjadi alat yang diam, pasif, ia pun tidak pernah lama menetap di tempat yang sama atau di tangan yang sama. Selama berabad-abad mitologi dan sastra Barat meriwayatkan kebahagiaan dan penderitaan manusia dalam proses perolehan dan kehilangan uang dalam jumlah besar.

Akan tetapi, terkubur di balik kisah-kisah itu ada kisah lain dan jauh lebih penting tentang pertarungan tiada akhir antara berbagai negara besar, lembaga besar, dan orang-orang kuat untuk mengontrol produksi dan distribusi uang itu sendiri-bahkan untuk menentukan definisi pa yang merupakan uang.

Sepanjang perjalanan sejarah, bermacam-macam faksi dan lembaga mengontrol produksi dan regulasi uang-negara dan berbagai anak cabangnya, gereja atau ordo-ordo agama khusus, liga pedagang dan gilda tukang, keluarga bankir dan industrialis partikelir, bank nasional dan para pedagang valuta asing dan masing-masing mempunyai peran dalam suatu momen historis tertentu.

Orang bertarung memperebutkan uang, bukan hanya karena uang mendatangkan kekayaan dan kemewahan tetapi, ini yang lebih penting, ia memberi kekuasaan bagi majikannya.

Inilah kunci ajaib untuk membentuk tentara dan memindahkan gunung; membangun kastil dan kota: menguasai daratan, air, dan udara; membangun terusan dan meluncurkan angkatan laut: meraih dan melenyapkan segala macam kekuasaan atas manusia lain.

Sistem perdagangan dunia modern dibuka dengan pelayaran Christopher Columbus ke Dunia baru dan Vasco da Gama ke India.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, kapal-kapal malang melintang di laut lepas dan mengunjungi pelabuhan-pelabuhan di hampir setiap benua dalam sebuah jaringan perdagangan global.

Mengenal Sejarah Uang dari Columbus dan da Gama

Pelayaran Columbus dan da Gama membuka zaman merkantil besar perdagangan internasional. Jalan menuju kekuasaan dan kemakmuran dalam abad merkantil terletak di perkapalan dan perdagangan.

Baca Juga: Definisi Uang Menurut Ahli Serta Pembahasannya

Setelah dua abad perdagangan global, rute itu menjadi sangat mapan dan banyak pihak berperang memperebutkan pengangkutan rempah-remah dan sutra dari Asia ke Eropa, budak dari Afrika ke Amerika, perak dan gula dari Amerika ke Eropa.

Kontrol atas perdagangan beralih dari tangan Portugis dan Spanyol ke tangan Inggris, Belanda, dan negara-negara Eropa lainnya.

Perlahan-lahan dalam paruh kedua abad ke-18, rute baru menuju kekayaan muncul dari perkembangan produksi industrialisasi di Inggris.

Fokus aktivitas dan sumber keuntungan terbesar berubah dari perdagangan menuju produksi sebuah fokus yang terus bertahan hingga menjelang berakhirnya abad ke-20.

Beralih dari pedagang ke industrialis yang memproduksi berbagai macam barang yang bermula dengan tekstil. Namun cepat beralih menuju baja dan logam-logam lainnya.

Dalam bahasa Karl Marx, kritikus besar kapitalisme industri, kekuasaan dan kekayaan berada di tangan mereka yang memiliki “alat produksi”-para pemilik pabrik.

Sepanjang abad ke-20 produksi berpusat pada barang-barang konsumen, dari mobil pada permulaan abad hingga komputer pada penutupnya. Juga berkisar pada suplai konstan persenjataan untuk perang yang kerap pecah mendominasi abad itu.

Seperti Portugis dan Spanyol yang tidak mampu mempertahankan monopoli mereka atas perdagangan global pada abad-abad sepeninggal Columbus dan da Gama, negara-negara industri tidak sanggup mempertahankan monopoli mereka atas produksi, yang dengan cepat merambat ke Amerika Utara dan Jepang dan tak lama kemudian ke seluruh dunia.

Industri manufaktur beralih dari suatu kebaruan ekonomi menjadi sesuatu yang sudah semestinya. Dengan cepat Brazil dan India melibas mantan majikan kolonial mereka.

Komputer dan tekstil bisa diproduksi dengan murah di Malaysia dan Meksiko daripada di Jerman atau Amerika Serikat.

Baca Juga: Uang Koin Rp1000 Rupiah Dihargai Ratusan Juta, Hoaks!

Akhir Abad 20 Poduksi Tak Lagi Terkontrol

Mengenal sejarah uang dalam dekade-dekade akhir abad ke-20, menjadi terang bahwa produksi tidak lagi mengontrol perekonomian seperti dalam abad sebelumnya.

Jarang sekali alat produksi dimiliki oleh perseorangan atau keluarga, dan para pemilik itu sudah tidak lagi merupakan sebuah kelas spesifik;

Perusahaan sudah dimiliki oleh jutaan pemegang saham dari pensiunan berpenghasilan tetap dan terbatas hingga miliuner yang mempunyai saham di ratusan perusahaan.

Dalam sistem yang sedang bangkit. kekuasaan mengalir di bawah kcndali sebuah kelas baru pemodal yang kadang-kadang mempunyai, atau kadang-kadang hanya mengontrol, Jumlah uang luar biasa besar lewat balai broker, bank, program pensiunan, badan-badan asuransi atau dana reksa.

Mereka sudah tidak Iagi menggerakkan rempah-rempah, sutra atau budak di seluruh dunia sama seperti mereka tidak mengontrol produksi rudal, VCR, atau mesin pembuat kopi. Mereka mengontrol arus uang atau, lebih tepatnya, bentuk uang.

Ketika uang berubah dari logam dan kertas menjadi plastik dan chip komputer, para pemodal itu mengontrol pergerakan uang dari mata uang suatu negara ke mata uang negara lainnya, dari saham ke obligasi pemerintah daerah dari sertifikat deposito ke opsi pembelian, dari hipotek ke dana reksa, atau dari perdagangan mata dang berjangka ke obligasi berisiko tinggi (funk bond).

Ketika uang menjadi kian penting, pertarungan baru dimulai untuk memperebutkan kontrol atas uang pada abad berikutnya.

Tampaknya kita bakal menyaksikan era persaingan berkepanjangan saat berbagai macam uang akan bermunculan, berkembang biak, dan hilang dengan cepat dalam hempasan gelombang.

Dalam upaya mengontrol uang baru itu, pihak-pihak yang bersaing saling sodok untuk menjadi lembaga uang utama di era baru dan inilah salah satu cikal bakal manusia mulai mengenal sejarah uang.

Sejarah berulang kali memperlihatkan bahwa tidak ada pemerintah maupun pasar, berdiri sendiri, yang mampu mengatur uang. Dari Nero hingga Nixon, para pejabat pemerintah dan pemodal sudah mengerahkan segala daya untuk mengatur uang demi keuntungan jangka pendek mereka sendiri dan mengenal-kannya ke masyarakat.

Baca Juga: Macam-Macam Bahasa dan Perkembangan Bahasa

Peran Kaisar Romawi

Para kaisar Romawi mengurangi kandungan perak koin dalam rangka mengongkosi tentara dan birokrasi yang kian menggembung; para bankir dan pemodal Prancis menerbitkan uang kertas dan saham tak bernilai bagi khalayak yang tidak menaruh curiga.

Dari denarius Romawi semasa pemerintahan nero hingga 325/3031 Prancis semasa Duke of Arkansas, para politisi dan pemodal menciptakan sistem moneter baru yang diniatkan untuk mcmperbaiki situasi perekonomian, tetapi ujung-ujungnya ketika efek memabukkkan perlahan-lahan sirna tagihan jatuh tempo, dan realitas datang dengan sistem uang yang direduksi nilainya itu pun roboh.

Seperti kalender dan sistem ukuran adalah konstruksi kultural yang boleh jadi mempunyai aspek acak, tetapi agar bisa berfungsi ia memerlukan stabilitas dan prediktabilitas.

Sebuah masyarakat bisa mendasarkan kalendernya pada matahari, bulan, atau kombinasi keduanya, tetapi kalender itu harus mempunyai tambatan di dunia nyata.

Isu pentingnya adalah kalender berfungsi sebagai bagian dari sebuah sistem yang stabil dan dipahami semua orang.

Begitu pula dengan uang sejauh stabil ia bisa didasarkan pada kulit kerang dan manik-manik, emas dan perak, atau plastik dan elektron, tetapi yang jelas ia harus praktis dan bisa diperkirakan.

Sepanjang beberapa abad silam banyak pemerintah yang memberikan stabilitas dengan mengatur mata uang mereka atau dengan mengontrol bank yang mengaturnya sembari mendorong agar masyarakat bisa mengenal sejarah uang ini.

Mata uang berbagai negara kini sudah kehilangan arti pentingnya dan kita menghadapi sistem yang sama sekali baru. Kini kita tengah memasuki sebuah periode transisi akan ada banyak sistem uang dan nilai yang bersaingan tanpa ada satu pun yang dominan.

Dalam beberapa hal, sistem baru ini akan menyerupai sistem primitif saat berbagai ragam uang dan benda-benda berharga beroperasi sccara bersamaan. Sekarang kita mempunyai sistem uang yang sejajar dan tumpang tindih.

Uang Dolar dan Yen

Walaupun mata uang nasional seperti dolar dan yen mungkin akan terus ada, teknologi elektronik sedang memproduksi uang dalam begitu banyak bcntuk hingga, setidak-tidaknya untuk beberapa saat, negara tidak akan mampu mengontrolnya.

Begitu terbebas dari kontrol negara uang akan memainkan peran makin penting lagi dalam kehidupan kita dibandingkan dengan yang sudah lalu.

Dari pemunculan pertamanya dalam sejarah dunia uang menciptakan lembaga dan cara hidup baru pada saat yang sama ketika ia menggerus dan menggantikan sistem-sistem terdahulu.

Setiap perubahan teknologi dan sosial dalam bentuk uang makin memperluas peran uang dalam hidup kita. Selama berabad-abad uang menjadi variabel penentu bukan hanya bagi hubungan perdagangan melainkan juga makin menentukan semua hubungan mulai dari hubungan keagamaan dan politik hingga kekeluargaan.

Dalam perekonomian global yang masih berkembang, lembaga-lembaga yang dibangun di atasnya akan melibas kekuasaan semua negara, gabungan negara-negara atau organisasi internasional yang ada sekarang.

Didorong dan dilindungi oleh kekuatan teknologi elektronik sebuah elite global baru sedang tumbuh-sebuah elite tanpa loyalitas pada negara tertentu.

Tetapi sejarah sudah memperlihatkan bahwa orang yang mencetuskan revolusi moneter tidak harus orang yang pada akhirnya meraup untung dari revolusi itu.

Revolusi elektronik mutakhir uang menjanjikan peningkatan peran lebih besar lagi bagi uang dalam kehidupan publik dan pribadi kita. (*)

Sumber: Sejarah Uang
Penulis: Jack Weatherford

Pos terkait