Vehicle 19

Gambar Gravatar
film Vehicle 19
film+Vehicle+19
Vehicle 19

————–

Sebuah film bikinan adonan Industrial Development Corporation of South Africa dan Safran Company yang pengambilan gambarnya dikerjakan di Afrika Selatan tepatnya di kota Johannesburg. Sebuah kota yang mempunyai tingkat kriminalitas tinggi di dunia. Bayangkan dalam satu hari rata-rata terjadi korban pembunuhan sebanyak 50 orang. Suatu angka yang membuat anda niscaya geleng-geleng kepala. Dalam film ini setidaknya anda akan menyaksikan sedikit perihal kekumuhan dan kriminalitas jalanan yang terjadi.

Bacaan Lainnya
Michael Woods (Paul Walker) tiba dari Amerika ke Johannesburg untuk menemui istrinya. Latar belakang Michael baru saja keluar dari penjara dan ialah seorang pecandu alkohol. Tujuannya hendak melakukan rekonsiliasi dengan istrinya yang sekarang melakukan pekerjaan di kedutaan besar. Begitu tiba di bandara, kendaraan beroda empat yang disewanya ternyata tidak sesuai dengan pesanan, yang semestinya sedan tapi menerima minivan.  

Di tengah perjalanan, tak disangka-sangka ada wanita yang terikat dengan verbal yang tertutup didalam mobilnya. Hal ini menciptakan kaget Michael, apalagi sebelumnya telah menemukan handphone dan pistol. Wanita tersebut berjulukan Rachel (Naima Mclean) seorang jaksa yang memeriksa bahwa pimpinan polisi terlibat dalam jual beli sex. Alhasil dia diculik dan rencananya akan dibunuh.

Michael menerima telepon dari seseorang semoga menuju ke jalan Smut untuk menukar mobilnya dan sekaligus mengirim cewek tersebut. Namun pada ketika datang di tempat tujuan justru mereka menerima serangan tembakan. Akhirnya ia memutuskan untuk melarikan diri dan menyelamatkan Rachel. Kuatir akan keselamatan istrinya maka mereka berupaya memberitahukannya tetapi istrinya keburu keluar gedung kedutaan, padahal diluar sana sudah ada orang yang akan menculiknya. Mau tak mau Michael menciptakan kericuhan biar istrinya tahu dan kembali masuk ke dalam gedung. Sayangnya, Rachel tertembak dan sebelum tewas menawarkan kesaksian yang direkam pakai handphone.

Michael menjadi buronan pihak kepolisian alasannya dianggap membunuh Rachel. Sesuai pesan Rachel, rekaman itu harus diberikan terhadap hakim Musuka di pengadilan alasannya beliau termasuk higienis. Untuk meraih pengadilan terjadi kejar-mengejar antara Michael dan polisi yang dipimpin detektif Smith. Sampailah di depan pengadilan yang banyak dijaga polisi setempat gedung sedangkan dijalanan sudah dikepung oleh Smith dan banyak polisi. Karena posisinya terjebak dan tidak bisa masuk gedung pengadilan maka Michael menyandera seorang wartawan TV yang sedang meliput disana di dalam mobil. Tuntutannya kepada polisi lokal yakni dipertemukan dengan hakim Musuka.

Smithpun tak mau buruannya hilang dan kedoknya terbongkar, dia ingin menggantikan penagkapan Michael meskipun sempat ribut dengan polisi lokal. Tak didugaSmith pribadi menembak Michael dan terkena di dadanya. Dengan cepat Michael memutar rekaman di handphone dan disiarkan eksklusif lewat microphone yang dibawa wartawan. Terbongkarlah semua skandal pimpinan polisi beserta kelompoknya.

Sayangnya film ini digarap oleh sutradara setempat dan sekaligus selaku penulis dongeng yaitu Mukunda Michael Dewil yang masih kurang terlatih sehingga kisah yang ditampilkan terkesan klise. Kisah perempuan yang terikat dan didapatkan dalam mobil selanjutnya ditolong, telah pernah disuguhkan dalam film Transpotter. Kisah polisi kotor juga banyak diekspose dalam film. Kisah kebut-kebutan kendaraan beroda empat telah tak terhitung banyaknya. Apalagi pada saat yang serupa Paul Walker juga ikut membintangi Fast & Furious 6 yang beredar dikala ini.

Untungnya film ini diselamatkan oleh kedatangan Paul Walker. Dia sendiri bermain baik dalam mengekspresikan sikapnya yang marah, kecewa dan takut. Sebagian besar kiprahnya berada di dalam kendaraan beroda empat sehingga otomatis sudut gambar cuma sebatas dada dan kepala. Berbeda dengan peran Naima Mclean yang rasanya kurang pas. Paras wajahnya kurang menunjukkan penghayatan selaku seorang korban penculikan terlebih lagi pada saat akan mati, tidak ada aura kesakitan atau kepedihan.

Jangan dibandingkan adegan kebut-kebutan disini dengan Fast & Furious 6 yang jauh berbeda kualitasnya. Di film ini standard sekali kebut-kebutannya dan halangannya, ada orang menyeberang jalan, ada kotak sampah yang membatasi dst. Tidak ada adegan perkelahian dan pertandingan yang ditampilkan. Cocoknya film ini sebagai film lepas di televisi. Karena argumentasi itukah pihak bioskop 21 tidak memutarnya ? Entahlah…

Pos terkait