
The Hunger Games 2 (Catching Fire)
———————————————-
Film ini merupakan kelanjutan dari film berjudul The Hunger Games yang dirilis pada tahun 2012. Cerita diambil dari novel kedua dengan judul yang serupa karya pengarang kelahiran Amerika, Suzzane Collins yang dirilis pada tahun 2009. Masih dibintangi oleh pemain drama yang serupa ialah Jennifer Lawrence sebagai Katniss Everdeen dan Josh Hutcherson sebagai Peeta Mellark. Film ini mampu menjangkau penghasilan di seluruh dunia sampai 6 Desember 2013 sebesar 673 juta dollar alias 7,4 triliun rupiah. Di Amerika pada bulan November menduduki peringkat pertama box office.
Setelah memenangkan pertarungan hunger games ke-74 maka Katniss dan Peeta mengikuti tour pemenang. Perjalanan tour ini dikerjakan dari distrik 1 hingga distrik 12 dengan memperlihatkan pidato yang telah dijadwalkan oleh Presiden Snow (Donald Sutherland). Pada pidato pertamanya mereka berdua sempat membangkang dengan berpidato secara spontan tidak sesuai teks yang disediakan tetapi dampaknya cukup menciptakan mereka frustasi.
Katniss sering mengalami mimpi buruk teringat dengan pembunuhan yang dilakukannya untuk menjadi seorang pemenang padahal hati nuraninya menolak itu semua. Terlebih lagi Presiden Snow mengancamnya atas keselamatan dirinya dan keluarganya serta kekasihnya, Gale. Presiden Snow menginginkan Katniss dan Peeta menjadi acuan model bagi semua distrik biar tunduk kepada negara Capitol yang dipimpinnya. Sekaligus ingin memberikan bahwa mereka berdua adalah pro dengan negara Capitol. Bahkan ia menghendaki kemesraan mereka berdua ditunjukkan terhadap seluruh penduduk. Sehingga mau tak maumereka berakting sebagai pasangan kekasih dan bahkan melaksanakan pertunangan.
Rupa-rupanya kemenangan Katniss dan Peeta memberi wangsit bagi penduduk setiap distrik untuk melaksanakan pemberontakan terhadap Capitol, suatu hal yang dikuatirkan oleh Presiden Snow. Untuk itu ia bekerja sama dengan Heavensbee (Philip Seymour Hoffman) yang merupakan pembuat permainan Hunger Games untuk membunuh Katniss dan Peeta lewat permainan game yang berjulukan Quarter Quell yang ialah pertarungan Hunger Games ke-75. Quarter Quell ialah pertandingan setiap 25 tahun sekali dimana pesertanya diambil dari pemenang-pemenang sebelumnya. Hal ini yang menciptakan mereka terjaga bahwa kemenangan yang diraih lewat Hunger Games ke-74 bukanlah bermakna hidup akan yummy dan kondusif serta nyaman. Melainkan penderitaan yang tidak ada risikonya.
Haymitch (Woody Harrelson) kembali menjadi mentor yang menolong mereka berdua dalam mengatur strategi ditambah juga Cinna (Lenny Kravitz) yang menciptakan design pakaiannya. Sebenarnya yang terpilih menjadi akseptor dari distrik 12 yaitu Katniss dan Haymitch namun Peeta menggantikannya. Pertandingan dimulai dengan 12 pasang peserta dari 12 distrik dengan keahliannya masing-masing.
Katniss dan Peeta berkolaborasi dengan Finnick dan Mags juga Beetee dan Johanna melawan lawan-musuhnya. Namun diperparah dengan kondisi alam itu sendiri. Tidak ada air bersih sehingga mengalami kekurangan cairan tubuh. Serangan simpanse liar yang buas. Munculnya kabut yang beracun dan kalau kena kulit akan melepuh. Banjir bandang yang memporak-porandakan hutan.
Beetee memiliki planning ialah memasang kawat di pohon yang sering terkena petir sampai ke pantai sehingga pada dikala petir menyambar pohon maka siapa saja yang bangun ditanah akan terkena strom petir. Disaat itu tim kolaborasi mengamankan diri dengan naik pohon. Disepakati bahwa Katniss dan Johanna memasang kawat menuju pantai, sedangkan Peeta dan Finnick melindungi Beetee yang memasang kawat di pohon. Katniss sempat kuatir dan curiga jangan-jangan hal ini hanya tipu akal kancil saja untuk saling membunuh. Sayangnya pada ketika Katniss dan Johanna mengulur kawat menuju pantai tiba-tiba datang lawan yang memutus kawat tersebut. Dan yang tak disangka lagi ternyata Johanna menghianati dengan memukul dan melukai Katniss. Dengan luka-lukanya beliau berusaha mencari Peeta dengan kembali ke tempat awal.
Sayangnya Peeta telah tidak ada dan Beetee tidak terlihat, yang diketemukan cuma Finnick. Katniss siap-siap memanahnya alasannya adalah menganggapnya sebagai pengkhianat. Finnick mengatakan bahwa camkan akan musuh yang sesungguhnya. Katnisspun tersadar bahwa ucapan itu yaitu kalimat yang sama yang diucapkan oleh Haymitch yang berarti Finnick yakni seorang kawan. Disaat yang sama petir telah mengambarkan akan menyambar pohon. Dengan cepat Katniss menetapkan untuk menyambung kawat dengan anak panahnya dan membidiknya kearah angkasa yang ialah kubah buatan. Akhirnya petirpun menyambar pohon dan melalui kawat mengalir listrik ke kubah produksi sehingga menghancurkan dan meledakkan kubah sekaligus membuat sistim di Capitol rusak. Presiden Snow tidak mampu menyaksikan tayangan tv alasannya sistim dan kamera-kamera tidak berfungsi.
Katniss terbangun dari pingsannya dan melihat Haymitch, Finnick dan Heavensbee sedang berunding. Katniss murka kepada Haymitch yang dikira pengkhianat. Haymitch berusaha menjelaskannya bahwa semua ini dijalankan demi Katniss yang merupakan seorang namun ia tetap emosi sehingga mesti dibius untuk menenangkannya. Dan ternyata ada Gale juga disana yang menceritakan bahwa Katniss dianggap tewas dalam permainan Quarter Quell. Setelah itu terjadi pemberontakan pada distrik-distrik yang ada tergolong distrik 12 daerah asal Katniss. Distrik 12 sudah dihancurkan oleh Capitol dan untungnya Gale, ibu dan adik Katniss mampu diselamatkan.
Film ini terlampau banyak ngobrolnya utamanya di permulaan hingga pertengahan film sehingga sedikit membosankan. Emosi dan greget setiap aksara kurang dibangun dengan optimal padahal potensi dongeng untuk itu ada. Karakter dan latar belakang akseptor Quarter Quell kurang dijelaskan secara lengkap. Adegan pemberontakan tidak ditampilkan banyak sehingga kurang mendukung keterkaitan pemberontakan dengan sosok Katniss yang menginspirasinya. Adegan action dan pertengkaran cuma ditampilkan sedikit sekali bahkan terkesan dipersingkat alasannya penonton tidak tahu kematiannya. Keterlibatan Heavensbee selaku tangan kanan Presiden Snow yang tidak senang Katniss namun tiba-tiba menjadi penunjang Katniss, tidak diterangkan sehingga cukup membingungkan bagi yang belum membaca novelnya. Poster yang ada seperti dengan seri pertama semestinya mampu dibentuk gambar yang lain yang lebih mempesona.
Kelebihan film ini dibanding dengan film pertamanya yaitu tidak menggunakan pengambilan gambar dengan metode hand carry camera sehingga gambar tidak bergoyang. Mata terasa tenteram dan lezat menontonnya terlebih dengan durasi hampir 2,5 jam.
Jennifer Lawrence dan Josh Hutcherson bermain lebih baik dari seri pertamanya tetapi tidak dalam klasifikasi istimewa. Yang mencuri perhatian justru tugas Elizabeth Banks selaku Effie dan Sam Claflin sebagai Finnick yang bermain cukup baik.
Kostum dan make up yang dipakai para pemainnya masih menawan dan bagus. Dengan sentuhan spesial imbas membuatnya kian glamour dan indah. Spesial efeknya sendiri bantu-membantu telah pernah ditampilkan dalam film lain misalnya rancangan kubah yang mirip dalam film Cabin in the Wood.
Film ini masih bersambung lagi sesuai bukunya yang mempunyai tiga seri dan buku terakhirnya berjudul Mockingjay. Penulis menebak bahwa buku ketiganya yang merupakan simpulan dari trilogy ini akan dipecah menjadi dua bagian seperti film Harry Potter dan Twilight. Faktor ekonomi untuk menjangkau keuntungan sebesar-besarnya menjadi pendorong dibuatnya dua film lagi.