Soal Dan Pembahasan Menyeleksi Bilangan Oksidasi

Gambar Gravatar
reaksi redoks 6
Memahami cara menyeleksi bilangan oksidasi ialah salah satu syarat dalam melakukan soal latihan desain redoks. Dengan mengetahui desain penentuan bilangan oksidasi , kita sanggup menyeleksi sebuah reaksi mencakup reduksi , oksidasi , atau redoks.

Dengan menyaksikan pergantian bilangan oksidasi kita sanggup menyeleksi reduktor , pengoksidasi , hasil reduksi , dan hasil oksidasi dalam sebuah reaksi kimia tertentu. Tentu kalau kita tidak sanggup menyeleksi bilangan oksidasi sebuah bagian atau senyawa , maka kita akan mengalami kesusahan dalam melakukan soal-soal yang bermitra dengan reaksi redoks.

Bacaan Lainnya

Pada dasarnya kita sanggup menyeleksi reduktor dan oksidator dari sebuah reaksi dengan menyaksikan peristiwa pelepasan/penyerapan elektron , akan tapi hal itu condong sulit dilaksanakan alasannya yakni serah terima elektron tidak terlihat dalam reaksi. Sebelum kita membahas cara menyeleksi bilangan oksidasi , pada halaman bawah disuguhkan desain redoks agar anda mengerti mengapa bilangan oksidasi semestinya dipahami.

Cara menyeleksi Bilangan Oksidasi

  1. Tentukanlah bilangan oksidasi bagian yang dicetak miring pada zat/spesi beirikut.
    a. NH4+
    b. H3PO4

    c. Ca(ClO3)2
    d. H2C2O2
    e. Cu(NO2)2
    f. Fe2(SO3)3
    g. NH4NO2
    h. S2O7

    Pembahasan

    1. NH4+
      Ingat : jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam sebuah ion poliatom = muatannya.
      NH4+ = +1
      ⇒ biloks N + 4 . biloks H = +1
      Karena biloks H = +1 , maka :
      ⇒ biloks N + 4 (+1) = +1
      ⇒ biloks N + 4 = +1
      ⇒ biloks N = +1 – 4
      ⇒ biloks N = -3
      Jadi biloks N dalam NH4+ = -3
    2. H3PO4
      Ingat : jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam satu senyawa = nol.
      ⇒ H3PO4 = 0
      ⇒ 3.biloks H + biloks P + 4.biloks O = 0
      Karena biloks H = +1 , dan biloks O = -2 , maka :
      ⇒ 3 (+1) + biloks P + 4 (-2) = 0
      ⇒ 3 + biloks P – 8 = 0
      ⇒ biloks P – 5 = 0
      ⇒ biloks P = +5
      Jadi , biloks P dalam H3PO4 = +5

      Cara alternatif :
      Uraikan H3PO4 menjadi anion dan kation selaku berikut.
      H3PO4 → H+ + PO43-
      Dari anion PO43- , diperoleh :
      PO43- = -3

      ⇒ biloks P + 4.biloks O = -3
      ⇒ biloks P + 4(-2) = -3
      ⇒ biloks P – 8 = -3
      ⇒ biloks P = -3  + 8
      ⇒ biloks P = +5
      Jadi , biloks P dalam H3PO4 = +5
    3. Ca(ClO3)2
       Ingat : jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam satu senyawa = nol.
      ⇒ Ca(ClO3)2 = 0
      ⇒ biloks Ca + 2.biloks Cl + 6.biloks O = 0
      ⇒ (+2) + 2.biloks Cl + 6 (-2) = 0
      ⇒ 2 + 2.biloks Cl – 12 = 0
      ⇒ 2.biloks Cl = +10
      ⇒ biloks Cl = +5

      Dengan cara alternatif , diuraikan menjadi :
      Ca(ClO3)2 → Ca2+ + ClO3

      Dari anion ClO3 , diperoleh :
      ClO3 = -1
      ⇒ biloks Cl + 3.biloks O = -1
      ⇒ biloks Cl + 3 (-2) = -1
      ⇒ biloks Cl – 6 = -1
      ⇒ biloks Cl = -1 + 6
      ⇒ biloks Cl = +5
    4. H2C2O2
      Ingat : jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam satu senyawa = nol.
      ⇒ H2C2O2 = 0
      ⇒ 2.biloks H + 2.biloks C + 2.biloks O = 0
      ⇒ 2(+1) + 2.biloks C + 2 (-2) = 0
      ⇒ 2 + 2.biloks C – 4 = 0
      ⇒ 2.biloks C = +2
      ⇒ biloks C = +1
    5. Cu(NO2)2
      Karena yang ditanya Cu dan N , maka kia sanggup gunakan cara alternatif.
      Dengan cara alternatif , diuraikan menjadi :
      Cu(NO2)2 → Cu2+ + NO2

      Dari kation Cu2+ , diperoleh biloks Cu selaku berikut :
      Cu2+ = +2
      ⇒ biloks Cu = +2
      Ingat : bilangan oksidasi sebuah bagian dalam sebuah ion tunggal sama dengan muatannya.

      Dari anion NO2 , diperoleh biloks N selaku berikut:
      NO2 = -1
      ⇒ biloks N + 2.biloks O = -1
      ⇒ biloks N + 2 (-2) = -1
      ⇒ biloks N – 4 = -1
      ⇒ biloks N = -1 + 4
      ⇒ biloks N = +3

      Jadi , biloks Cu dalam Cu(NO2)2 = +2 ,
      dan biloks N dalam Cu(NO2)2 = +3
    6. Fe2(SO3)3
      Dengan cara alternatif , diuraikan menjadi :
      Fe2(SO3)3Fe3+ + SO3-2

      Dari kation Fe3+ , kita dapatkan biloks Cu selaku berikut :
      Fe3+ = +3
      ⇒ biloks Fe = +3

      Dari anion SO3-2 , diperoleh biloks S selaku berikut :
      SO3-2 = -2
      ⇒ biloks S + 3.biloks O = -2
      ⇒ biloks S + 3 (-2) = -2
      ⇒ biloks S – 6 = -2
      ⇒ biloks S = -2 + 6
      ⇒ biloks S = +4
      Jadi , biloks Fe dalam Fe2(SO3)3 = +3 ,
      dan biloks S dalam Fe2(SO3)3 = +4

      konsep redoks
    7. NH4NO2
      Dengan cara alternatif , diuraikan menjadi :
      NH4NO2NH4+ + NO2

      Dari kation NH4+ , kita dapatkan biloks N selaku berikut :
      NH4+ = +1
      ⇒ biloks N + 4.biloks H = +1
      ⇒ biloks N + 4 (+1) = +1
      ⇒ biloks N + 4 = +1
      ⇒ biloks N = +1  – 4
      ⇒ biloks N = -3

      Dari anion NO2 , diperoleh biloks N selaku berikut :
      NO2 = -1
      ⇒ biloks N + 2.biloks O = -1
      ⇒ biloks N + 2 (-2) = -1
      ⇒ biloks N – 4 = -1
      ⇒ biloks N = -1 + 4
      ⇒ biloks N = +3

Share ke Facebook >>Share ke Twitter >>
Cafeberita.com yakni blog wacana materi belajar. Gunakan hidangan atau pencarian untuk mendapatkan materi berguru yang ingin dipelajari.
Temukan Kursus Bahasa Inggris di Bekasi untuk Menguasai Bahasa Inggris dengan Cepat 1

Salah seorang pakar dan konsultan pendidikan yang kini mengabdikan hidup menjadi guru di pedalaman nun jauh di pelosok Indonesia.

Pos terkait