Dengan menyaksikan pergantian bilangan oksidasi kita sanggup menyeleksi reduktor , pengoksidasi , hasil reduksi , dan hasil oksidasi dalam sebuah reaksi kimia tertentu. Tentu kalau kita tidak sanggup menyeleksi bilangan oksidasi sebuah bagian atau senyawa , maka kita akan mengalami kesusahan dalam melakukan soal-soal yang bermitra dengan reaksi redoks.
Pada dasarnya kita sanggup menyeleksi reduktor dan oksidator dari sebuah reaksi dengan menyaksikan peristiwa pelepasan/penyerapan elektron , akan tapi hal itu condong sulit dilaksanakan alasannya yakni serah terima elektron tidak terlihat dalam reaksi. Sebelum kita membahas cara menyeleksi bilangan oksidasi , pada halaman bawah disuguhkan desain redoks agar anda mengerti mengapa bilangan oksidasi semestinya dipahami.
Cara menyeleksi Bilangan Oksidasi
- Tentukanlah bilangan oksidasi bagian yang dicetak miring pada zat/spesi beirikut.
a. NH4+b. H3PO4
c. Ca(ClO3)2
d. H2C2O2
e. Cu(NO2)2
f. Fe2(SO3)3
g. NH4NO2
h. S2O7Pembahasan
- NH4+
Ingat : jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam sebuah ion poliatom = muatannya.
⇒ NH4+ = +1
⇒ biloks N + 4 . biloks H = +1
Karena biloks H = +1 , maka :
⇒ biloks N + 4 (+1) = +1
⇒ biloks N + 4 = +1
⇒ biloks N = +1 – 4
⇒ biloks N = -3
Jadi biloks N dalam NH4+ = -3 - H3PO4
Ingat : jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam satu senyawa = nol.
⇒ H3PO4 = 0
⇒ 3.biloks H + biloks P + 4.biloks O = 0
Karena biloks H = +1 , dan biloks O = -2 , maka :
⇒ 3 (+1) + biloks P + 4 (-2) = 0
⇒ 3 + biloks P – 8 = 0
⇒ biloks P – 5 = 0
⇒ biloks P = +5
Jadi , biloks P dalam H3PO4 = +5Cara alternatif :
Uraikan H3PO4 menjadi anion dan kation selaku berikut.
H3PO4 → H+ + PO43-
Dari anion PO43- , diperoleh :
PO43- = -3⇒ biloks P + 4.biloks O = -3
⇒ biloks P + 4(-2) = -3
⇒ biloks P – 8 = -3
⇒ biloks P = -3 + 8
⇒ biloks P = +5
Jadi , biloks P dalam H3PO4 = +5 - Ca(ClO3)2
Ingat : jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam satu senyawa = nol.
⇒ Ca(ClO3)2 = 0
⇒ biloks Ca + 2.biloks Cl + 6.biloks O = 0
⇒ (+2) + 2.biloks Cl + 6 (-2) = 0
⇒ 2 + 2.biloks Cl – 12 = 0
⇒ 2.biloks Cl = +10
⇒ biloks Cl = +5Dengan cara alternatif , diuraikan menjadi :
Ca(ClO3)2 → Ca2+ + ClO3–Dari anion ClO3– , diperoleh :
ClO3– = -1
⇒ biloks Cl + 3.biloks O = -1
⇒ biloks Cl + 3 (-2) = -1
⇒ biloks Cl – 6 = -1
⇒ biloks Cl = -1 + 6
⇒ biloks Cl = +5 - H2C2O2
Ingat : jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam satu senyawa = nol.
⇒ H2C2O2 = 0
⇒ 2.biloks H + 2.biloks C + 2.biloks O = 0
⇒ 2(+1) + 2.biloks C + 2 (-2) = 0
⇒ 2 + 2.biloks C – 4 = 0
⇒ 2.biloks C = +2
⇒ biloks C = +1 - Cu(NO2)2
Karena yang ditanya Cu dan N , maka kia sanggup gunakan cara alternatif.
Dengan cara alternatif , diuraikan menjadi :
Cu(NO2)2 → Cu2+ + NO2–Dari kation Cu2+ , diperoleh biloks Cu selaku berikut :
Cu2+ = +2
⇒ biloks Cu = +2
Ingat : bilangan oksidasi sebuah bagian dalam sebuah ion tunggal sama dengan muatannya.Dari anion NO2– , diperoleh biloks N selaku berikut:
NO2– = -1
⇒ biloks N + 2.biloks O = -1
⇒ biloks N + 2 (-2) = -1
⇒ biloks N – 4 = -1
⇒ biloks N = -1 + 4
⇒ biloks N = +3Jadi , biloks Cu dalam Cu(NO2)2 = +2 ,
dan biloks N dalam Cu(NO2)2 = +3 - Fe2(SO3)3
Dengan cara alternatif , diuraikan menjadi :
Fe2(SO3)3 → Fe3+ + SO3-2Dari kation Fe3+ , kita dapatkan biloks Cu selaku berikut :
Fe3+ = +3
⇒ biloks Fe = +3Dari anion SO3-2 , diperoleh biloks S selaku berikut :
SO3-2 = -2
⇒ biloks S + 3.biloks O = -2
⇒ biloks S + 3 (-2) = -2
⇒ biloks S – 6 = -2
⇒ biloks S = -2 + 6
⇒ biloks S = +4
Jadi , biloks Fe dalam Fe2(SO3)3 = +3 ,
dan biloks S dalam Fe2(SO3)3 = +4 - NH4NO2
Dengan cara alternatif , diuraikan menjadi :
NH4NO2 → NH4+ + NO2–Dari kation NH4+ , kita dapatkan biloks N selaku berikut :
NH4+ = +1
⇒ biloks N + 4.biloks H = +1
⇒ biloks N + 4 (+1) = +1
⇒ biloks N + 4 = +1
⇒ biloks N = +1 – 4
⇒ biloks N = -3Dari anion NO2– , diperoleh biloks N selaku berikut :
NO2– = -1
⇒ biloks N + 2.biloks O = -1
⇒ biloks N + 2 (-2) = -1
⇒ biloks N – 4 = -1
⇒ biloks N = -1 + 4
⇒ biloks N = +3
- NH4+

Salah seorang pakar dan konsultan pendidikan yang kini mengabdikan hidup menjadi guru di pedalaman nun jauh di pelosok Indonesia.