Seven Something

Gambar Gravatar
film seven something
film+seven+something
Seven Something
————————-
Cinta merupakan sebuah kata yang terdiri dari lima buah abjad tetapi demikian memiliki banyak makna. Cinta tidak mengenal usia, baik muda maupun bau tanah bisa dihinggapinya. Dia bisa menciptakan orang mabuk kepayang, menangis dengan sedihnya dan tertawa dengan gembiranya. Dia tiba dengan cara yang unik, tidak mampu diprediksi dan tidak mampu dipaksakan. Yang terperinci beliau datang untuk kebahagiaan. Hal-hal yang demikian akan anda dapatkan dalam film ini.
Film ini ialah film berjenis omnibus dengan tiga buah dongeng yang dibuat oleh tiga sutradara yang berlawanan. Istilah omnibus memiliki arti ialah kumpulan cerita yang dirangkai menjadi satu dan memiliki satu aspek yang serupa. Dalam film ini aspek yang sama yakni kelipatan angka 7 mengenang taglinenya berbunyi “setiap 7 tahun sesuatu berganti”. Film pertama berjudul 14 dan film kedua berjudul 21/28 serta film ketiga berjudul 42.195.
Film pertama bercerita perihal cinta sepasang sampaumur ABG (anak baru gede) yang bernama Puan dan Milk. Puan yaitu seorang perjaka yang hobinya photography dan shooting video lalu menguploadnya ke dunia maya internet. Milk yaitu seorang gadis cantik yang rela menjadi obyek versi dari hobi pacarnya itu. Keduanya bersekolah di SMP yang serupa. Jalinan cinta kasih anak ABG ini cukup unik dan tentu saja ada momen putus dan sambung lagi. Pemaparan cinta oleh sang sutradara terhadap anak usia 14 tahunan ini terbilang masuk akal, pegang tangan dan tertawa bareng dan cium pipi. Tampilan dunia internet contohnya facebook dan you tube juga dipajang menarik serta icon animasi selaku pemanis juga tampakok. Spesial efek juga cukup mempesona meskipun sederhana.
Puan menciptakan suatu kesalahan dengan merekam dan mengupload video Milk yang sedang menyanyi dengan baju tidur. Seharusnya komunikasi melalui skype tersebut cuma didedikasikan buat Puan seorang, bukan untuk direkam dan dipertontonkan terhadap semua orang. Terlebih lagi dengan komentar-komentar dari penonton yang kadang bandel dan sedikit negatif dikala menyaksikan bab tubuh Milk yang terbuka. Dia tidak siap dengan semuanya itu dan merasa malu, tentu saja dengan usianya yang masih ABG. Apalagi bila sudah masuk ke internet pasti akan menyebar kemana-mana. Walaupun Puan sudah menghapusnya tetap saja ada orang lain yang menguploadnya kembali di internet. Akhirnya Milk memutuskan hubungannya dengan Puan. Cinta menciptakan kesedihan diantara mereka, usul maafpun tidak mampu menyatukan kembali mereka.
Kekurangan dari film ini yakni pada adegan di dalam bis, suara anak-anak kecil didubbing dengan bunyi orang cukup umur dan kurang lezat didengar. Entahlah bagi orang-orang Thailand sendiri apakah ini semacam lelucon bagi mereka tapi tidak bagi penulis.
Film kedua bercerita perihal cinta sepasang insan dewasa yang bernama Jon dan Mam. Jon ialah seorang pemeran yang pernah menerima penghargaan pemeran yang paling bersinar. Sedangkan Mam yaitu seorang artis yang kabarnya berselingkuh. Awalnya, keduanya dipertemukan pada saat bermain dalam film yang serupa berjudul ”Sea You” yang berhasil dipasaran. Menurut penulis semestinya berjudul see you, lebih cocok dan pas. Jon berperan sebagai boy band dan Mam berperan sebagai penyanyi group To Die For.
Jon tidak baiklah dengan keputusan Mam yang bermain film dengan banyak adegan ciumannya, terlebih lagi musuh mainnya yakni pria yang populer dengan ciumannya. Akhirnya pertengkaran dan pertengkaran hari demi hari membuat mereka putus. Jon kesannya memutuskan gantung sepatu alias mundur dari dunia film dan melakukan pekerjaan sebagai penyelam di Sea World. Mam juga tidak bersinar lagi bintangnya dan hanya menerima peran sebagai figuran saja.
Setelah tujuh tahun ada planning dari seorang pembuat film untuk menciptakan film lanjutan dari Sea You yang berjudul Sea You Again. Tiba-datang Mam muncul dihadapan Jon dan mengajaknya untuk ikut main film lagi. Pada saat ada kesepakatan casting dengan sutradara, Mam menanti Jon yang tidak timbul-timbul dan memang alhasil tidak muncul juga. Peranpun lari ke tangan orang lain yang lebih muda dari mereka.
Kelebihan dari film ini ialah tugas Jon di dikala dahulu dan sekarang yang berbeda mampu ditampilkan dengan baik. Jon yang dahulu kelihatan tampan, muda dan besar hati mampu terekspos dengan baik. Sedangkan Jon yang sekarang tampak gemuk, sedikit kucel dan perut gemuk mampu dimainkan dengan bagus. Yang menawan adalah pada saat Jon meraih penghargaan dan menerima piala, mulut muka dan gerak langkah serta badan dapat menawarkan hatinya yang sedang gundah, elok sekali. Model cerita flasback banyak terjadi di film ini tetapi caranya berbeda dengan kebanyakan film. Penulis memiliki patokan bahwa kalau Jon tampil berambut pendek maka itu yaitu kurun kemudian dan jika Jon tampil berambut gondrong maka itu yakni masa kini.
Film ketiga bercerita wacana cinta sepasang manusia sampaumur bernama Kun dan anak muda berjulukan Milo (Nichkhun 2PM). Disini memang agak klise namun sutradara mampu mengolahnya menjadi sesuatu yang mempesona. Kita telah sering mendengar percintaan orang remaja dan anak muda. Yang dewasa risikonya sadar dan memutus cintanya alasannya takut calon mertuanya tidak baiklah. Terdengar biasa bukan ? tetapi film ini dibungkus lain.
Kun dan Milo berkenalan secara tidak sengaja karena menabrak ketika lari-lari di taman. Kun yaitu seorang perempuan yang baru saja ditinggal mati oleh suaminya alasannya kecelakaan pesawat terbang enam bulan kemudian. Milo yakni seorang anak muda yang sedang latihan lari alasannya ingin mengikuti Bangkok Giant Marathon yang berjarak 42,195 km. Keduanya sering berjumpa dan mengobrol kesudahannya Kun juga tertarik untuk ikut lari dan marathon. Pepatah jawa mengatakan witing tresno jalaran soko kulino yang bila diartikan cinta berkembang alasannya sering bertemu. Ya, pepatah tersebut telah terjadi kepada dua anak insan yang berbeda jauh usianya. Cinta itu butuh perjuangan dan pengorbanan mirip seorang pelari marathon yang menempuh jarak 42,195 km. Kadangkala ditengah jalan berhenti dan tidak berpengaruh lagi sehingga butuh support dari orang lain. Demikian juga cinta, cinta tidak bisa lari sendirian, dia membutuhkan pasangannya, separuh nafasku dan separuh nafasmu, kira-kira demikian.
Kelebihan dari film ini adalah pengambilan gambar yang anggun dan terperinci. Sudut pengambilan gambar yang cukup akil dalam memainkan kamera sehingga hasilnya anggun. Sekelebat juga tampak pada neon box iklan pinggir jalan tentang sea you again (film kedua).

Pos terkait