Sejarah Kemajuan Seni Rupa Prasejarah Sampai Modern

Gambar Gravatar
Sejarah perkembangan seni rupa.image
Seni rupa merupakan salah satu cabang seni yang telah ada sejak zaman prasejarah. Pada zaman itu , seni rupa dibentuk dengan teknik sederhana dan dengan mempergunakan media berupa dinding gua atau bebatuan. Seiring dengan kemajuan peradaban insan , seni rupa juga terus bertambah dari masa ke masa. Setiap periode memiliki ciri khasnya masing-masing dalam pengerjaan karya seni rupa dan ciri tersebut pada biasanya menggambarkan kemajuan peradaban serta teknologi pada masa itu. Mulai dari zaman prasejarah hingga zaman terbaru seumpama di sekarang ini , seni rupa masih menjadi salah satu cabang seni yang banyak diminati lantaran banyak digunakan selaku karya seni murni atau terapan. Pada potensi ini , Bahan berguru sekolah akan membahas sejarah kemajuan seni rupa di dunia.

Perkembangan seni rupa didasarkan pada sejarah peradaban insan khususnya di daratan Eropa serta negara-negara di sekeliling Mesir , Arab , India , dan Cina yang menjadi sumber kemajuan seni rupa. Sama seumpama peradaban insan yang terus bertambah , kemajuan seni rupa juga mengalami kenaikan yang signifikan dari masa ke masa.

Bacaan Lainnya

Jika dilihat menurut periodenya , maka kemajuan seni rupa sanggup dikelompokkan menjadi tujuh periode selaku berikut:
1. Seni rupa zaman Prasejarah
2. Seni rupa kala pertengahan
3. Seni rupa periode Renaisance
4. Seni rupa periode Barok dan Racoco
5. Seni rupa periode kala ke-19
6. Seni rupa periode kala ke-20
7. Seni rupa periode modern.

A. Seni Rupa Zaman Prasejarah

Seni rupa pada zaman prasejarah masih sungguh sederhana dan terkesan monoton lantaran tidak ada warna dan biasanya didapatkan dalam bentuk artefak atau lukisan di dinding gua atau bebatuan besar. Ditemukannya lukisan di dinding-dinding gua menjadi salah satu bukti bahwa pada zaman prasejarah , insan juga telah mengenal seni rupa.

Dilihat menurut bukti artefak yang dikumpulkan , zaman prasejarah kemudian dikelompokkan menjadi empat belahan , yakni zaman palaeolithikum , zaman mesolithikum , zaman neolithikum , dan zaman megalithikum. Keempat zaman tersebut merupakan zaman watu yang kemajuan seni rupanya sanggup diamati.

#1 Seni Rupa Zaman Palaeolithikum
Seni rupa peninggalan zaman Palaeolithikum diyakini selaku peninggalan seni rupa tertua. Peninggalan seni rupa pada zaman ini berupa beberapa alat yang yang dibikin dari watu seumpama kapak genggam , watu berwarna-warni yang disebut chalcedon , perlengkapan dari tulang dan tanduk rusa.

Objek lukisan pada zaman ini biasanya berupa telapak tangan , tubuh insan dan binatang. Dalam menciptakan lukisan , insan zaman ini mempergunakan dinding-dinding gua atau bebatuan serta cipratan warna merah tanah yang diaduk dengan lemak babi.

#2 Seni Rupa Zaman Mesolithikum
Pada zaman watu tengah , peninggalannya berupa perlengkapan dari watu yang telah lebih halus dibanding zaman watu tua. Peninggalan seni rupa pada zaman Mesolithikum biasanya berupa benda-benda yang yang dibikin dari tulang , kerang , tanduk , serta lukisan pada dinding gua dan bebatuan.

#3 Seni Rupa Zaman Neolithikum
Pada zaman Neolithikum atau zaman watu gres , insan telah menetap dan telah tahu cara bercocok tanam. Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya banyak sekali karya seni rupa dalam bentuk perlengkapan seumpama kapak lonjong , kapak persegi , tembikar , pelengkap berupa kalung , gelang , dan cincin yang yang dibikin dari watu warna.

#4 Seni Rupa Megalithikum
Pada zaman watu besar atau Megalithikum , insan telah mulai menciptakan karya seni rupa dalam ukuran yang lebih besar dengan mempergunakan bebatuan besar yang ada di sekeliling mereka. Karya tersebut dalam bentuk monumental seumpama menhir , tugu perayaan , temat duduk watu , altar , banguna berundak , sarkofagus , pahatan watu berupa insan atau hewan , dan sebagainya.

B. Seni Rupa Abad Pertengahan

Pada kala pertengahan (476 SM hingga tahun 1942) , seni rupa mulai bangun ditandai dengan hadirnya banyak sekali kara seni rupa di daratn Eropa. Pada masa itu , seni rupa biasanya meningkat di kawasan kekaisaran Romawi termasuk tempat Spanyol , Perancis , Italia , dan Bizantium.

#1 Seni Rupa Zaman Mesir Kuno
Seni rupa mesir antik merupakan salah satu hasil kebudayaan yang sungguh bau tanah dan termasyur di dunia. Peninggalan-peninggalan kebudayaan Mesir Kuno yang paling terkenal antaralain piramida dan Sphink. Selain itu juga terdapat banyak sekali peningaaln dalam bentuk lukisan , paung , dan relief.

Salah satu ciri seni rupa Mesir Kuno merupakan penyederhanaan pada bentuk objek yang digambar terlihat dari samping. Dalam penggambarannya , tokoh penting digambarkan dengan ukuran yang lebih besar. Relief-relief pada seni rupa Mesir antik biasanya berupa pipih dan timbul serta acap kali diberi warna.

Beberapa hasil karya pada periode Mesir Kuno antara lain kuil saji , mastaba atau tempat penyimpanan mumi , piramida , candi untuk pemujaan yang kuasa , patung Achnaton , patung Manemhet II , paung nefertiti , patung Raja Chefren , lukisan pada dinding gua dan peti mati.

#2 Seni Rupa Zaman Yunani
Kebudayaan Yunani Kuno merupakan salah satu asal kebudayaan Eropa yang ada di saat ini. Kesenian Yunani Kuno dipahami lewat peninggalan arsitekturnya yang indah dan megah dengan bentuk anatomi yang sempurna.  Pada zaman ini sungguh diamati proporsi bentuk dan pembagian ruang.

Seni rupa Yunani Kuno sanggup dibedakan menjadi beberapa periode , yakni periode Geometric , Archaic , Classical , dan Hellenistic. Pada massa Geomteric , seni rupa ditandai dengan penggunaan motif ajaib geometris dan diakhiri dengan motif ketimuran.

Pada periode Archaic , banyak dibuat patung dan bentuk-benuk berwarna hitam pada pot. Warna-warna keramik pada masa Archaic dibatasi oleh teknik pembakarannya yang cuma mendapat warna hitam , merah , putih , dan kuning.

Beberapa karya seni rupa peninggalan zaman Yunani Kuno antaralain kuil Parthenon , kuil Propylae Acropolis Anthena , kuil Apollo , kuil Athena , kuil Erechtum , patung Athena Promachos , patung Athena Lemnia , patung Dewa Zeus , dan Arphodite.

#3 Seni Rupa Zaman Romawi
Pada mulanya , Seni rupa zaman Romawi sungguh seumpama dengan seni rupa zaman Yunani. Ciri khas seni rupa Romawi mulai terlihat di saat tata cara pemerintahannya bersifat republik. Pada masa itu , orang Romawi sungguh suka dengan karya seni potret yakni citra yang sungguh seumpama dengan penduduknya khususnya orang terkenal.

Pada zaman Romawi , penggambaran orang lebih banyak menyaksikan ke atas dan jarang meletakkan perhatian pada belahan tubuh lantaran belahan tersebut dianggap kurang penting. Gambaran orang menyaksikan ke atas merupakan perlambangan menyaksikan nirwana atau dewa.

Ada beberapa ide gres yang masuk dalam seni budaya Romawi , yakni penambahan adegan berdarah dalam ungkapan kesenian jawaban perang dengan Jerman , penggunaan teknik drill dalam pengerjaan patung , dan penggunaan tema kesenian yang digunakan pada biasanya menggambarkan tentang roh lantaran banyak mendapat pengaruh dari agama Kristen.

Beberapa karya seni rupa peninggalan zaman Romawi antaralain istana , theater untuk pertunjukan , ampitheater atau colosseum , bangunan sirkus untuk pacuan kuda , trimpual arch untuk penghormatan satria Romawi , basilika untuk tempat pengadilan , dan aquaduct untuk fasilitas pengairan.

C. Seni Rupa Periode Renaisance

Sebelum memasuki periode Renaisance , nilai-nilai kebudayaan klasik khususnya kebudayaan Romawi yang pernah jaya hancur oleh bangsa Jerman dari suku Goths dan Vandal yang terkenal besifar barbar dan vandalisme , yakni suatu langkah-langkah yang suka menghancurkan sesuatu yang bernilai baik.

Periode Renaisance merupakan salah satu periode kemajuan seni rupa yang sungguh terkenal. Pada zaman ini , terjadi pergantian besar-besaran dalam banyak sekali bidang keilmuwan tergolong seni rupa. Penggunaan ungkapan Renaisance bermula di Italia pada kala XIV yang memiliki arti kelahiran kembali.

Sesuai dengan ungkapan tersebut , pada periode Renaisance seolah menjadi titik permulaan kembalinya kayar-karya seni rupa yang disenangi oleh masyarakat. Pada periode ini , penduduk kembali mengagumi karya seni para seniman dan karya itu dianggap memiliki mutu yang serupa dengan karya seni rupa zaman Yunani dan Romawi.

Beberapa seniman yang terkenal pada periode Renaisance antara lain Michelangelo , Leonardo da Vinci , Raphael , Jan Van Eyck , Rembrant , dan Albert Durer. Dari sekian nama tersebut , Michelangelo dan Leonardo da Vinci tergolong dua seniman yang kokoh pada zaman itu.

Michelangelo terkenal dengan kepiawaiannya dalam menciptakan patung dan lukisan. Salah satu patung karya Michelangelo yang sungguh terkenal merupakan patung Pieta. Ia juga memiliki karya lukisan yang sungguh terkenal pada masa itu , yakni lukisan yang mempercantik langit gereja Sistine Chapel.

Leonardo da Vinci merupakan seniman yang menajdi serminan manusai zaman Reinasance. Dalam menciptakan karya seni rupa , Leonardo menerpakan prinsip chiaroscuro yakni keseimbangan antara gelap dan jelas dan teknik sfumato (memperlembut belahan tepi bentuk). Salah sati karya Leonardo yang sungguh terkenal merupakan lukisan Mona Lisa.

D. Seni Rupa Periode Barok dan Racoco

Mulai pertengah kala ke-16 , seni rupa di Eropa menjelma lebih realistik dan naturalistik. Pada masa itu dipahami dua ungkapan terkait seni rupa yakni Barok dan Racoco. Pada zaman inilah para seniman mulai meninggalkan formalisme dalam lukisan.

#1 Seni Rupa Periode Barok
Seni rupa yang bergaya realistik dan naturalistik serta pribadi menjamah pengamatnya disebut selaku gaya Barok. Istilah Barok berasal dari kata Baroque , suatu kata dari bahasa Romawi yang artinya menyimpang atau tidak beraturan.

Gaya ini dipelopori oleh seniman Michelangelo dan Palladio. Beberapa tokoh lain yang menjadi pengikut gaya ini antaralain Caravaggio , Diego Velazquez , Gianlorenzo Bernini , Peter Paul Rubens , Rembrant , dan sebagainya.

Salah satu ciri khas periode Barok merupakan keleluasaan para seniman dalam mengerkspresikan diri lewat karya-karya mereka sehingga karya tersebut biasanya lebih hidup. Pada masa ini banya dibangun istana-istana , gereja , serta bangunan-bangunan besar yang indah.

Beberapa karya yang terkenal pada zaman Barok ini antaralain patung The Ecstacy os St Teres , lukisan The Assumption of the Virgin , teknik Chiaroscuro dan sfumato , patung , istana , gereja megah , dan banyak sekali bangunan besar yang megah dan indah.

#2 Seni Rupa Periode Racoco
Lambat laun , gaya Barok juga mulai ditinggalkan dan berganti dengan periode Racoco. Pada periode ini , para seniman tidak lagi mengikuti fomalitas dalam melukis. Mereka menjajal untuk tidak mengikuti aturan-aturan baku dalam pengerjaan komposisi sehingga condong bebas dalam berekspresi. Salah satu seniman periode Racoco yang terkenal merupakan Jean Antoine Watteau.

Salah satu ciri khas dari karya seni rupa pada periode ini merupakan nuansa bahagian dan ceria yang berhubungan dengan kehidupan insan , perempuan manis di alam , serta komposisi dinamis dari objek yang dilukis. Pada zaman ini , para seniman juga condong menggunakan dekorasi yang berlebihan pada karyanya.

E. Seni Rupa Periode Abab ke-19

Perkembangan seni rupa pada zaman Barok dan Racoco ternyata memanggil banyak sekali reaksi dari banyak sekali golongan tergolong para seniman. Sebaga reaksi dari kemajuan itu , muncullah beberapa persepsi gres terkait estetika. Pada kala ke-19 , muncullah gaya gres yakni Neoklasikisme dan Romantisme.

#1 Seni Rupa Bergaya Neoklasikisme
Pada masa neoklasikisme , para seniman berusaha menggali ide-ide mengenai estetika yang meningkat pada zaman klasik Yunani dan Romawi. Pada masa ini banya dihasilkan lukisan yang obejknya merupakan patung-patung Yunai dan Romawi.

#2 Seni Rupa Bergaya Romantisme
Sama seumpama neoklasikisme , pedoman romantisme juga lahir selaku reaksi dari kemajuan seni rupa sebelumnya. Dalam hal estetika , pedoman romantsime lebih lebih menonjolkan perasaan pribadi di saat menyaksikan suatu situasi atau insiden atau potensi materi yang digunakan dalam menghasilka karya seni.

F. Seni Rupa Periode Abad ke-20

Perubahan sosial dan budaya yang terjadi jawaban pengaruh revolusi Industri dan penemuan banyak sekali karya teknologi menciptakan para seniman mencicipi kegelesihan yang luar biasa. Untuk mengimbangi pergantian tersebut , para seniman kemudian meninggalkan gaya periode kala ke-19 dan menjalankan banyak sekali eksperimen dalam menciptakan karya sehingga muncullah banyak sekali gaya gres dalam menciptakan karya seni rupa.

Sejarah kemajuan seni rupa

Pada periode ini banyak bermunculan pedoman atau gaya dalam menghasilakn seni rupa khusunya seni lukis. Gaya-gaya tersebut bermunculan dengan dengan menggunakan unsur-unsur estetik universal berupa geometris , warna primer , dan peluang dalam menciptakan asbtraksi dari objek yang tampak.

Beberapa pedoman yang berembang pada zaman ini antaralain:
1). Realisme : pengungkapan keadaan yang kasatmata sesuai dengan objek yang dilihat.
2). Expresionisme : memperlihatkan bentuk psikologis atau eskpresi dari senimannya.
3). Impresionisme : penggunaan kesan cahaya dalam waktu dan keadaan yang berlainan.
4). Post-impresionisme : keseimbangan , intensitas warna , kesan kedalam ruang.
5). Kubisme : mengembalikan bentuk ke bentuk orisinil yakni geometris.
6). Abstrak : pengunaan rancangan ajaib bebas dari hukum yang bersifat akademis.
7). Surealisme : penggunaan alam bawah sadar dalam melahirkan image yang unik.
8). Fauvisme : penggunaan unsur selaku mulut dari esensi tentang sesuatu.

G. Seni Rupa Periode Modern

Pada periode terbaru meningkat seni rupa kontemporer. Karya seni rupa kekinian biasanya dibentuk dengan perpaduan atau penglompokkan gaya seni rupa yang satu periode. Bebrapa pedoman atau gaya yang meningkat pada periode terbaru ini antaralain pop art , optic art , dan posmodernisme.

#1 Seni Rupa Pop Art
Pop art merupakan suatu pedoman seni rupa kekinian yang meningkat antara 1956 dan 1966 di London Inggris. Para seniman yang menganut pedoman pop art biasanya menciptakan karya menurut objek yang sedang terkenal di penduduk perkotan khusunya yang berbau komesial.

#2 Seni Rupa Optic Art
Seni rupa optic art merupakan salah satu pedoman karya seni rupa yang paling menonjol pada periode modern. Karya seni rupa optic art membutuhkan pemikiran rasional dalam berkarya tetapi tetap menjaga unsur mulut sehingga karya yang dihasilan tetap ekspresif.

#3 Seni Rupa Posmodernisme
Dalam menciptakan karya seni rupa , para penganut pedoman posmo menekankan pada semantika (makna rupa) dan semiotika (permainan tanda rupa) dan tidak lagi berpusat pada mulut pribadi atau pengallian gaya-gaya gres seumpama yang terjadi di periode modern.

Share ke Facebook >>Share ke Twitter >>
Cafeberita.com merupakan blog tentang materi belajar. Gunakan suguhan atau pencarian untuk mendapatkan materi berguru yang ingin dipelajari.
Temukan Kursus Bahasa Inggris di Bekasi untuk Menguasai Bahasa Inggris dengan Cepat 1

Salah seorang pakar dan konsultan pendidikan yang kini mengabdikan hidup menjadi guru di pedalaman nun jauh di pelosok Indonesia.

Pos terkait