Lalu muncul pedoman: “Bagaimana kalau semua bagian kapal dapat berada di dalam air, tetapi tetap dapat meluncur dan dikendarai mirip kapal biasa ?!”
Lalu fatwa dengan sumbangan ilmu pengetahuan untuk membuat kapal selam muncul pada tahun 1578. William Bourne, spesialis matematika, merancang sebuah kapal dilapisi oleh kulit yang kedap air. Kapal ini dimaksudkan dapat didayung di dalam air, karena waktu itu belum dikenal adanya mesin.
Tapi kapal ini gagal diwujudkan. Gagasan serupa diteruskan oleh orang Jerman pada tahun 1620. Pembuatnya bernama Cornelis Drebbel, membuat kapal yang sukses menyelam sedalam 360 sampai 450 centimeter, didayung oleh 12 orang.
Kapal selam sederhana tanpa dayung serta peralatan yang lebih maju dimulai oleh seorang anak sekolahan d Yale (Amerika Serikat), David Bushnell. Kapal selam ciptaannya berbentuk mirip telur, terbuat dari kayu.
Perlengkapan utamanya yakni pipa pernapasan ke atas permukaan air, baling-baling yang diputar dengan tenaga tangan, tangki yang mengelola daya apung dan tenggelam kapal selam ini (kalau ingin menyelam, beberapa tangki diisi air melalui katup yang mampu dikontrol dengan kaki dan jikalau timbul ke atas air, air ini dipompa keluar dengan tangan), kompas dan sebuah pemberat biar kedudukan kapal tetap. Karena kapal ini lalu dipergunakan untuk perang, maka kapal ini juga diperlengkapi dengan torpedo. Padahal ini gres tahun 1775 !?
Kapal selam dengan penggagas bukan insan dimulai oleh Robert Fulton. Ia menggunakan mesin uap untuk melaksanakan kapalnya. Dan untuk membuat lebih mudah kapal meluncur maju, kapal ini dibentuk dengan bentuk cerutu. Kapal cerutu ini menenteng 2 awak kapal dan sudah mampu menyelam berjam-jam.
Kapal selam yang lebih maju lagi dipunyai Angkatan Laut AS pada tahun 1900. Penciptanya bernama John PG Holland dan kapalnya dinamakan Holland. Panjang kapal 1.590 centimeter, dijalankan dengan tenaga mesin bensin dan listrik. Karena merupakan bagian perlengkapan militer, kapal ini dilengkapi dengan persenjataan, di antaranya torpedo, dengan lontaran tekanan udara.
Tapi dalam pemakaiannya, materi bakar bensin sering membahayakan kapal itu sendiri. Kemudian untuk menangani duduk perkara ini, dibuat mesin dengan materi bakar yang lebih aman, yakni solar, dengan mesin diesel. Ini terjadi pada tahun 1905 dan pelopornya adalah Inggris. Kapal selam bertenaga diesel ini kemudian menjadi bakuan kapal-kapal selam berikutnya. Sekarang ini ada kapal selam yang berkekuatan sampai 1.000-1.600 tenaga kuda pada dieselnya.
Setelah Perang ke-2 Dunia (P2D), perlengkapan dan kesanggupan kapal selam maju lebih jauh lagi. Dalam perang itu -contohnya- kapal selam AL-AS juga menggunakan mesin diesel jenis Fleet. Kapal selam mereka panjangnya 90 meter, dengan awak kapal 85 orang, berkecepatan 20 knot di atas air dan 10 knot di dalam air, 10 buah laras torpedo terpasang di bab depan dan belakang kapal, dengan kemampuan melepaskan 24 buah torpedo setiap laras. Setiap torpedo berisi sekitar 250 kiligram bahan peledak. Kecepatan kapal selam ini sebetulnya mampu mencapai 45 knot, tapi dengan argumentasi keselamatan kapal itu sendiri, kecepatan yang dipergunakan hanya 20 knot. Dengan kecepatan ini torpedo mampu dilontarkan dengan kecepatan 29 knot.
AS malah makin memberikan kekuatan pertahanan maritim yang makin kuat. Pada tahun 1954, AL-AS membuat sejarah baru, dengan meluncurkan kapal selam pertama bertenaga nuklir, bernama Nautilus. Pada tahun itu pula semua puncak kemampuan dan kecepatan kapal selam ditumbangkan olehnya. Nautilus pun menjadi kapal selam pertama yang sukses melintasi Kutub Utara pada tahun 1958.
Ada puncak lain yang dibuat, tetapi oleh kapal selam lain bernama Triton. Tahun 1960 Triton sukses mengarungi seluruh lautan di dunia di bawah air. Kapal ini melintasi 66.970 kilometer dan mengarunginya dalam 84 hari saja. Bukan cuma itu, pada tahun 1960 AS juga sudah mulai melengkapi kapal-kapal selam mereka dengan peluru kontrol (rudal) antarbenua. Rudal balistik ini mampu melewati 1.930 kilometer dan merusak negara yang dituju.
Tapi bukan AS saja yang punya kapal selam nuklir. Soviet juga punya. Bahkan berdasarkan mahir-jago militer dunia, Soviet punya armada kapal selam yang lebih banyak. Soviet punya sekitar 350 kapal selam, dengan sekitar 60 kapal selam dipersenjatai rudal balistik. AS hanya punya 135 kapal selam dengan 40 di antaranya bersenjata rudal balistik. Mereka berdua memang tukang perang, sehingga memang harus punya perlengkapan perang yang banyak.
Negara-negara lain yang lebih cinta hening telah tentu punya peralatan yang lebih sedikit. Contohnya Indonesia, yang hanya memiliki 4 buah kapal selam, 2 bikinan Soviet dan 2 buatan Jerman Barat. Yang lebih permulaan diberi nama Pasopati dan Bramastra, sedang yang disebut terakhir Nanggala dan Cakra.
Sumber Artikel: http://www.didunia.net/2012/11/sejarah-kapal-selam-di-dunia.html#ixzz2DC2HOipa

Salah seorang pakar dan konsultan pendidikan yang kini mengabdikan hidup menjadi guru di pedalaman nun jauh di pelosok Indonesia.