Sejarah Dan Budaya: Puang Tomanurun Tamboro Langi`

Gambar Gravatar
Puang Tomanurun Tamboro Langi’ menurut Hikayat mitos kisah rakyak yakni seseorang yang turun dari lagit di puncak Gunung Latimojong , Tamboro Langi’ dengan gelar Puang (Ampuan = Ampu). Mula-mula berkedudukan di Ullin ,Saluputti , kemudian pindah ke Kandora , Mengkendek.
Masyarakat menilai dia itu turunan Dewa Kayangan , selaku insan setengah Dewa dengan Gelar Puang To Matasak maka oleh penduduk memuja dan menyanjung dengan menyebutnya: 
“Tomamma’ Bahan to Matindo BaiTora , to tang uanrangi arrak tang unpedailling gamara , to dikulambu mawa’ to di rinding doti langi’ , to mamma dao pue-pue rura’ to madndo dao palangka bulayan , to tang ditimba mata bubunna tang disiok tondon turunanna , tang diola Boko’ na tang dilomban tingayona tangnalambi’ peruso kalando dst
Artinya , Orang yang tidur nyenyak dalam kemuliaannya tak diusik serta tak mendengar bunyi gaduh tak sanggup dihampiri dan tak sanggup disangka keinginannya dst..

Bacaan Lainnya

Puang Tomanurun Tamboro Langi` yakni salah seorang Puang Tomanurun yang mahir dan lebih disegani oleh penduduk pun juga alasannya hukum yang diciptakannya itu sudah memperkuat kedudukan Puang Tomanurun pada umumnya’ dan utamanya bagi Puang Tamboro Langi’ sendiri hingga turunan- turunannya.

Puang Tomanurun Tambora Langi’ yakni salah satu To Manurun yang bikin Aluk Sanda Saratu’ yang sudah disusunnya itu disebarkan di seluruh Daerah Adat Kapuangan atau Daerah Tengah Tondok Lepongan Bulan

Puang Tomanurun Tambora Langi’ kawin dengan “Puang Sanda Bilik” dari Sungai Sa’dan di Saepa Deata dan mempunyai 8 (delapan) orang anak , dan menjadi penguasa di beberapa Negeri ,  empat diantaranya menjadi raja di Negeri Tondok Lepongan Bulan Tana Matarik Allo antara lain:

  • Puang Papai Langi’ , memerintah di Kapuangan Tangngana Padang , ibukotanya Tongkonan Kapuangan di Gassing (sekarang Makale) yang dipahami dengan nama Tallu Lembangna dan Tokambunan ,
  • Puang Tumambuli Buntu , memerintah di Kapuangan Ulunna Padang , ibukotanya Tongkonan Kapuangan di Nonongan (sekarang Rantepao) , termasuk Rantepao , Rongkong dan Pantilang , 
  • Puang Messok , memerintah di Kapuangan Pani’na Padang , ibukotanya Tongkonan Kapuangan di Mamasa , termasuk Pitu Ulunna Salu dan Galumpang ,
  • Puang Sanda Boro , memerintah di Kapuangan Ikko’na Padang , ibukotanya Tongkonan Kapuangan di Buntu Borrong (lereng Latimojong) , termasuk Messenreng Pulu , dan sekitarnya.
Anak Puang Tambora langi` yang memerintah di lereng latimojong masenreng pulu yang berjulukan Puang Sanda Boro inilah yang melahirkan Lakipadada. Lakipadada dan turunannya ini lah yang me legenda di kisah mitos orang Toraja , bahkan di luar daerah Toraja

Puang So’rinding yakni Puang Sangalla yang bergelar Palodang XIII (1881-1968 , 31 Agustus) dia yakni keturunan ke-26 dari Tamboro Langi’.

Beberapa diantaranya benda Pusaka yang masih ada dan sanggup kita lihat dari turunan Puang Tomanurun Tambora langi` yakni selaku panji Kekuasaan Daerah Padang di Puangngi seumpama :

  • Bate` Manurun , 
  • Pedang Dosso dan 
  • Pedang Maniang ,

tetap terpelihara dan tersimpan baik di Tongkonan Kaero di Sangngalla’ selaku salah satu Pusat Pembinaan Kekuasaan turunan Puang Tamanurun Tamboro Langi’ dengan Ajaran Aluk Sanda Saratu’

Untitled 3DAYAK

Seorang pakar sosial budaya yang aktif pada berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan. Telah menempuh pendidikan di salah satu universitas swasta terbaik di Indonesia yang mengambil jurusan sosial budaya.

Pos terkait