Sejarah Dan Budaya: Puang Rade` (Raden Dari Hindu Jawa)

Gambar Gravatar
Menurut Sejarah Toraja diperkirakan pada sekitar kurun ke-I5 tiba ke Tana Toraja sejumlah pedagang-pedagang yang menjinjing majemuk barang perselein(keramik) , tenunan-tenunan halus dan bentuk-bentuk embel-embel emas , yang hingga kini ini masih terdapat peninggalan disimpan oleh keluarga aristokrat tertentu di Tana Toraja , selaku benda-benda embel-embel pusaka. Menurut sejarah Toraja benda-benda itu di bawah oleh pedagang-pedagang dari luar yang masuk dari Selatan Tana Toraja. Pedagang yang pertama itu kondang merupakan pedagang-pedagang Jawa yang dipimpin oleh seorang pedagang besar Jawa yang berjulukan Puang Rade’.
Nama Puang Rade` ini rupanya nama yang diberikan oleh orang-orang Toraja yang berasal dari kata Raden , gelar Bangsawan Jawa yang tiba di Tana Toraja di Daerah Padang di Puangngi , maka orang Toraja memberinya Gelar Puang Rade`.
Menurut kisah yang menjadi wawasan luas di Tana Toraja Puang Rade`lah yang mula-mula mengajar terhadap penduduk menempah majemuk embel-embel Emas , alasannya Bangsawan-Bangsawan Toraja banyak menyimpan biji-biji Emas , setelah Puang Rade` tiba bareng dengan pedagang-pedagang pengikutnya yang sudah mengenal cara menempah Emas , barulah orang-orang Toraja mulai mencar ilmu terhadap pedagang-pedagang Jawa tersebut , dan mulai juga pada dikala itu biji-biji Emas yang dibilang Bulaan Bubuk oleh orang Toraja tidak lagi dijual dalam bentuk biji-biji mas tetapi sudah dalam bentuk embel-embel yang sudah ditempah.
Demikianlah , maka beberapa bentuk embel-embel Emas Toraja sungguh menyerupai dengan bentuk embel-embel Jawa , menyerupai Keris Emas yang berjulukan Gayang bagi penduduk Toraja kini ini merupakan bentuk keris yang menggambarkan masuknya Kebudayaan Hindu Jawa ke Tana Toraja alasannya pada hulu dari pada keris itu terdapat bentuk atau Gambar Patung Hindu atau Gambar Naga. Keris mas ini dahulunya berjulukan Rade’ tetapi setelah orang Bugis masuk di Toraja diganti dengan nama atau kata Gajang dan disebut Gayang oleh orang Toraja (Gajang=Tikam).
Dengan keluar masuknya pedagang Jawa ke Tana Toraja berbelanja biji-biji Emas yang ditukar dengan embel-embel persolem , tenunan-tenunan halus , maka turut pula menjinjing beberapa sendi kebudayaan lain menyerupai dalam bentuk tari dan hias ada persamaannya dengan Kesenian Toraja kini ini , di samping itu susunan Pemerintahan di Daerah Adat Kapuangan ada ciri persamaan.
Puang Rade’ yang tiba ke Tana Toraja banyak meninggalkan pengikut-pengikutnya dan kawin mawin dengan bangsawan- aristokrat Toraja yang usang kelamaan turut mengambil peranan dalam penduduk , tetapi demikian kemunculan pedagang Jawa ini tidak berjalan usang alasannya memperoleh tentangan dari pedagang- pedagang Bugis yang mulai membanjir ke Tana Toraja setelah mengenali bahwa di Tana Toraja banyak terdapat biji-biji emas disimpan oleh Bangsawan-Bangsawan Toraja.
Setelah pedagang-pedagang Jawa mulai terdesak dari pedagang-pedagang Bugis alasannya kompetisi , maka pedagang- pedagang Jawa ini tidak terdengar lagi pada awal kurun ke-16 , tetapi beberapa sendi kebudayaan Hindu yang sudah tertanam di Masyarakat Toraja berkembang mengikuti kemajuan Kebudayaan Toraja.
Untitled 3DAYAK

Seorang pakar sosial budaya yang aktif pada berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan. Telah menempuh pendidikan di salah satu universitas swasta terbaik di Indonesia yang mengambil jurusan sosial budaya.

Pos terkait