Puang Puang Tomanurun Tamboro Langi’ menikah dengan seorang puteri dari Tongkonan Ullin Sapan Deata yaitu Sandabilik dan mereka memiliki 8 (delapan) orang anak. 4 orang putri dan 4 orang putra.
Menurut sejarah Toraja salah seorang Putra Puang Tomanurun Tamboro Langi’ yaitu Puang Sanda Bora yang menguasa Daerah selatan dari Daerah Adat di Puangngi ( Paling selatan Toraja ) dengan Tongkonan Batu Borong menikah dengan Anak dari Puang di Bagian selatan berjulukan Datu Pattung atau Ao’ Gading , Dari pernikahannya itu Lahir 2 (dua) orang anak ,masing-masing :
- Puang Matemalolo ( perempuan)
- Puang Lakipadada (lakilaki)
Puang Lakipadada sehabis remaja pergi mengembara yang dalam mitos Lakipadada pergi mencari kehidupan abadi dan terdampar di tempat Gowa dan dianggap selaku orang abnormal sebab tidak ada yang mengenalinya dan mengerti asal tempat beliau datang. Tetapi sebab Puang Lakipadada memiliki kemampuan dan keampuhan , maka Lakipadada diangkat selaku Raja.
Menurut sejarah Puang Lakipadada menikah dengan seorang Putri Raja Gowa yang berjulukan Karaeng Tata Lolo , dan dari Pernikahannya itu lahir 3 orang Putra yang dalam sejarah diceritakan bahwa ketiga putra Lakipadada itulah yang menguasai ketiga rumpun Suku besar di Sulawesi Selatan yaitu : Suku Bugis , Suku Makassar ,dan Suku Toraja. Yang ketiga putra Lakipadada itu dalam Sejarah Toraja dimengerti selaku Tallu Botto ( Tallu = Tiga , Botto = Puncak/ Penguasa). Ketiga putra Puang Lakipadada yaitu :
- Patta La Bantan yang Berkuasa di Tondok Lepongan Bulan atau Toraja. Yang bergelar Matasak Ri Lepongan Bulan.
- Patta La Marang yang berkuasa di Gowa dan bergelar Somba Ri Gowa.
- Patta La Bunga yang berkuasa di Luwu’ atau Wara’ dan bergelar Payung Ri Luwu atau Wara.

Seorang pakar sosial budaya yang aktif pada berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan. Telah menempuh pendidikan di salah satu universitas swasta terbaik di Indonesia yang mengambil jurusan sosial budaya.