Sejarah Dan Budaya: Pong Kalua` Dan Pakila` Allo

Gambar Gravatar
Dikisahkan pada pertengahan era ke-17 Dalam Sejarah Toraja prajurit  yaitu kisaran waktu 1675 , Arung Palakka itu menyerbu ke Tana Toraja dan terus menduduki bab Selatan , dan tengah dan penyerbuan prajurit Arung Palakka tersebut dikenai dengan “Kasaeanna to Bone” (datangnya orang- orang Bone).

Tentara Arung Palakka bareng dengan Pedagang Bugis tersebut menjajah beberapa daerah di Tana Toraja bertahun-tahun lamanya , seiring waktu ada beberapa kebudayaan Bugis yang dipraktekkan dalam penduduk Toraja yakni  permainan Judi dengan memanfaatkan Dadu serta memanfaatkan Kartu , sedang Judi Silendongan (adu ayam) dan Sire`tek (semacam lotere) telah ada sebelum munculnya pedagang bugis.
Tentara Arung Palakka dan orang Bugis/pedagang Bugis pada di saat itu membuka tempat permainan Judi dengan memanfaatkan Dadu dan Kartu , alasannya yakni banyak Bangsawan Toraja yang mulai kesengsem dengan dua macam permainan judi tersebut. Lama kelamaan permainan Judi ini menjadi permainan yang sungguh di sukai oleh bangsawan-bangsawan Toraja.
Tentara Arung Palakka bertambah mempunyai pengaruh dan ditakuti sejak adanya perjanjian kolaborasi serta komplotan yang diadakan oleh seorang Bangsawan Toraja berjulukan “Pakila` Allo” alias “Pong Bu`tu Bulaan” dari Daerah Randan Batu , yang bersekutu membuka tempat-tempat penjudian di mana-mana untuk memungut pajak permainan dengan dijaga keras oleh Tentara Arung Palakka.
Dengan meluasnya Daerah yang dikuasai oleh prajurit Arung Palakka dan Pakila’ Allo , usang kelamaan di beberapa daerah Toraja mengalami kekacauan , pencurian dan penekanan-penekanan bagi sebagian besar masayarakat dan Bangsawan Toraja. Sebagian mereka itu mulai tidak bahagia menyaksikan dan mencicipi jawaban dari penjajahan dan perjudian yang kian menghebat dari pihak Tentara Arung Palakka , orang Bugis/pedagang Bugis dan Pakila’ Allo , maka mulai timbul kebencian kepada prajurit Arung Palakka dan orang-orang Bugis , kemudian mencari jalan untuk mengadakan perlawanan kepada Tentara Arung Palakka dan orang Bugis.
Pong Kalua’ dari Daerah Randan kerikil mengawini adik dari Pakila’ Alio untuk sanggup dengan mudah mengikuti jejak dari Pakila’ Alio sementara menghasilkan komplotan diam-diam dengan orang-orang lain untuk membunuh Pakila’ Allo , lanjut dongeng dalam satu penyerangan oleh sekutu Pong Kalua` kepada Pakila’ Allo memperoleh luka ringan tetapi tidak membahayakan , Pong Kalua’ iparnya cepat dan berpura-pura menyebarkan obat yang dicampurnya dengan racun berbisa yang dinamakan ipo , kemudian diletakkan di atas luka Pakila’Allo yang dalam beberapa menit saja Pakila’Allo tewas saat itu juga itu juga.
Dengan tewasnya Pakila’ Allo ini yang tidak terduga oleh seluruh pengikut pengikut dan sekutunya yakni prajurit Arung Palakka , dan para pedagang bugis yang ikut bersekutu , maka pong Kalua` dan sekutunya menyusun sebuah persatuan yang mengikut sertakan semua Bangsawan-Bangsawan Toraja untuk mengadakan perlawanan kepada kekuatan prajurit Arung Palakka yang telah tersebar di seluruh Daerah Tana Toraja.
Untitled 3DAYAK

Seorang pakar sosial budaya yang aktif pada berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan. Telah menempuh pendidikan di salah satu universitas swasta terbaik di Indonesia yang mengambil jurusan sosial budaya.

Pos terkait