Sejarah Dan Budaya: Nama Marga/Fam| Gelar Adat| Gelar Ningrat Di “Kalimantan Selatan”

Gambar Gravatar
warga banua bangga pakaian adat presiden berasal dari kalsel
KALIMANTAN SELATAN
warga banua bangga pakaian adat presiden berasal dari kalsel
Pakaian Adat Kalsel
Bpk Joko Widodo (tiga dari kiri) bareng ibu Iriana (dua dari kiri)
serta bpk Jusuf Kalla dan Istri , serta para mantan presiden lainnya.
sumber kalsel.prokal.co

Kerajaan Banjar merupakan nama lain dari istilah Kerajaan Banjarmasin atau Kesultanan Banjar. Kerajaan Banjar menurut M. Idwar Saleh (1981/1982) bangun pada tanggal 24 September 1526 selaku suatu kerajaan Islam.

Bacaan Lainnya

Sebelum kerajaan ini bangun , di Kalimantan Selatan sudah ada kerajaan yang lain yang bercorak selaku negara suku yakni Nan Sarunai dan Tanjung Pura dan negara permulaan yakni Negara Dipa dan Negara Daha.

opini dayak banjar
Ilustrasi Grafis Boodie Sipon
sumber satelitpost.com

Kesultanan ini semula beribukota di Banjarmasin lalu dipindahkan ke Martapura dan sekitarnya (kabupaten Banjar). Ketika beribukota di Martapura disebut juga Kerajaan Kayu Tangi. Ketika ibukotanya masih di Banjarmasin , maka kesultanan ini disebut Kesultanan Banjarmasin. Kesultanan Banjar merupakan penerus dari Kerajaan Negara Daha yakni kerajaan Hindu yang beribukota di kota Negara , kini merupakan ibukota kecamatan Daha Selatan ,

Hulu Sungai Selatan. Masyarakat etnis di Kalimantan Selatan terdiri atas: Ngaju , Laut , Maamyan , Bukit , Dusun , Deyah , Balangan , Aba , Melayu , Banjar , dan Dayak.

Nama gelar kebangsawanan , 
yaitu :

  • Anak pria raja bergelar Gusti (= Raden/Raden Aria pada zaman Hindu & permulaan Islam) , dan bila Pangeran : gelar untuk anak permaisuri 
  • Andin , menurut Tutur Candi gelar tersebut untuk keturunan kerajaan Negara Daha yang sudah dikalahkan oleh Sultan Suriansyah dan tidak diperkenankan lagi memakai gelar Pangeran. 
  • Antung : gelar untuk putera/puteri dari perempuan “Gusti” yang menikah dengan orang kelompok biasa. Antung setara dengan gelar Utin (wanita) di Kotawaringin. 
  • Gusti (lelaki) : gelar cuma untuk anak pria dari gusti yang sudah jauh garis keturunannya dengan Sultan yang memerintah 
  • Gusti : gelar anak perempuan raja 
  • Gusti : gelar untuk keturunan (laki-laki dan perempuan) dari para Pangeran keturunan Sultan yang memerintah 
  • Nanang /Anang : gelar yang diberikan untuk kelompok keluarga Ampu Jatmika yang disebut Kadang Haji (haji= raja) , sedangkan keluarga isteri Ampu Jatmika tidak memperoleh gelar tersebut atau juga diberikan terhadap lelaki dari kelompok biasa yang menikah dengan puteri Sultan misalnya Nanang Sarang (digunakan pada kurun ke- 17). 
  • Pangeran Dipati : gelar untuk jabatan Dipati 
  • Pangeran Serip (Syarif) : gelar untuk seorang lelaki keturunan Arab yang menikah dengan puteri Sultan 
  • Putri : gelar untuk anak permaisuri yang masih gadis 
  • Raden : gelar untuk seorang lelaki dari kelompok biasa yang menikah dengan puteri Sultan. Raden juga merupakan gelar bagi pejabat birokrasi dari golongan Nanang/ Anang misalnya gelar Raden Tumenggung , yang berikutnya meningkat menjadi Raden Dipati. 
  • Raden Galuh : gelar anak perempuan raja pada zaman Hindu 
  • Ratu : gelar anak permaisuri yang sudah menikah 
  • Ratu Serip (Ratu Syarif) : gelar untuk puteri Sultan yang menjadi isteri permaisuri
  • dll

Sumber Referensi:
Buku PERPUSTAKAAN NASIONAL RI JAKARTA 2012 Daftar Nama Marga/Fam , Gelar Adat dan Gelar Kebangsawanan Di Indonesia ISBN 978-979-008-495-7

https://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Selatan
http://kalsel.prokal.co/read/news/10755
https://www.kebudayaanindonesia.com/2014/03/kalimantan-selatan.html
http://etnics.blogspot.com/2014/11/suku-dayak-banjar-kalimantan.html
https://satelitpost.com/redaksiana/mengenal-budaya-suku-banjar
Untitled 3DAYAK

Seorang pakar sosial budaya yang aktif pada berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan. Telah menempuh pendidikan di salah satu universitas swasta terbaik di Indonesia yang mengambil jurusan sosial budaya.

Pos terkait