Sebelumnya pedagang-pedagang dari luar sulawesi seumpama pedagang-pedagang Jawa masuk dan bermitra jualan dengan Toraja di perkirakan permulaan era ke 15 , Setelah pedagang-pedagang dari Jawa mulai terdesak dari pedagang-pedagang Bugis sebab kompetisi , pada permulaan era ke16 pedagang- pedagang Jawa ini tidak terdengar lagi beritanya , tetapi beberapa sendi kebudayaan Hindu , sudah tertanam di Masyarakat Toraja berkembang mengikuti perkembangan Kebudayaan Toraja , mungkin akhir kebudayaan Toraja pada di saat itu adalah Aluk Todolo nyaris sama dengan kebudayaan Hindu yang di bawah oleh pedagang luar Sulawesi.
Pedagang bugis di perkirakan masuk ke Toraja permulaan era ke16 , adalah pedagang-pedagang dari Kerajaan Bone , Sidenreng dan Luwu , mereka berjualan sebab sudah mengenali bahwa di Tana Toraja aneka macam terdapat biji-biji Emas yang penduduk lokal menamakan “Bulaan Bubuk” yang sanggup dibeli dengan menukarkannya dengan barang-barang porselein , senjata-senjata tajam dan tenunan-tenunan halus seumpama yang pernah didatangkan oleh Pedagang-pedagang dari jawa lebih dahulu.
Kedatangan Pedagang Bugis ini tidak banyak menghipnotis perkembangan Kebudayaan Toraja , tidak seumpama munculnya pedagang-pedagangjawa Hindu dulu , hal ini mungkin demikian sebab adanya persamaan-persamaan dalam beberapa hal adalah Agama atau Keyakinan Toraja dengan paham Hindu , sedang pedagang-pedagang Bugis itu sudah banyak yang beragama Islam , dan kurang menghipnotis kehidupan serta Kebudayaan orang Toraja.
Sejalan dengan banyaknya pedagang bugis masuk ke Tana Toraja , di saat tersebut Kerajaan Bone di bawah Pemerintahan Arung Palakka , mulai menaklukkan nyaris seluruh Kerajaan di dataran Bugis , maka pada pertengahan era ke17 dalam Sejarah Toraja di ceritakan , tentara Arung Palakka itu menyerbu ke Tana Toraja pada tahun 1675 dan terus menduduki Daerah belahan Selatan , dan tengah dan penyerbuan serdadu Arung Palakka tersebut dikenai dengan “Kasaeanna to Bone” (datangnya orang- orang Bone).

Seorang pakar sosial budaya yang aktif pada berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan. Telah menempuh pendidikan di salah satu universitas swasta terbaik di Indonesia yang mengambil jurusan sosial budaya.