Sejarah Dan Budaya: Lukisan Gua Prasejarah Di Papua

Gambar Gravatar
cap tangan.Fakfak
cap tangan.Fakfak
Jejak Merah Telapak Tangan Distrik Kokas Fakfak
sumber : sarangenje.wordpress.com
Orang-orang bau tanah dulu menilai lukisan gua prasejarah itu dibentuk oleh setan-setan. Oleh alasannya itu , setiap kali mereka melewatinya , seolah wajib menyediakan sesajian baik berupa sirih dan pinang demi keamanan atau terhindar dari bahaya. Pendapat yang lain menyampaikan , lukisan dinding gua itu merupakan simbol eksistensi Suku Mairasi. Lain halnya dengan klan Watora , mereka menilai lukisan telapak yang ada di tebing-tebing itu mereka anggap selaku tempat singgah nenek moyang mereka di saat hendak pindah menuju Tanjung Bicari.
Johannes Keyts , seorang pedagang di saat melaksanakan perjalanan dari Banda ke Papua Nugini tahun 1678 , Ia melalui tebing karang bersahabat teluk Speelman. Betapa terkejut-nya ia di saat menyaksikan tebing itu dipenuhi oleh tengkorak , patung insan , dan terdapat lukisan-lukisan berwarna merah pada dinding gua tersebut. Johannes Keyts merupakan orang yang mencatat eksistensi lukisan gua prasejarah di Papua untuk pertama kalinya.
Selang beberapa kurun kemudian , K.W. Gailis kemudian meneliti seni cadas prasejarah yang terdapat di kawasan Papua bab barat , di sekeliling Teluk Seireri dan tempat Danau Sentani. Sebagian dari lukisan gua yang ditemukannya berupa ajaib , ada lukisan contoh lengkung , bentuk spiral , serta penggambaran binatang melata yang distilir. Selain itu , di dalam gua-gua itu banyak ditemui tulang-belulang manusia. Belum terang tentang temuan tulang-tulang insan itu , apakah mereka penunjang dari budaya lukisan tersebut atau manusia-manusia yang datang pada masa setelahnya.

Bacaan Lainnya
kokas
Lukisan tebing , Kokas di Andamata , Distrik Kokas , Fak-Fak
sumber : forum.detik.com/misteri-lukisan-berdarah-di-kokas-papua
Lukisan gua Papua lazimnya memiliki kemiripan dengan lukisan-lukisan gua prasejarah yang diketemukan di Maluku dan Pulau Kei , tetapi ada beberapa bentuk yang juga berlainan (khusus). Misalnya di kawasan Kokas , diketemukan lukisan cap tangan dan juga kaki yang berlatar belakang cat merah. Di tempat Namatone juga diketemukan contoh yang nyaris sama. Bentuk yang lain yang juga ditemui di kedua situs ini merupakan contoh penggambaran insan , bentuk ikan , binatang kadal dan bentuk bahtera contoh distilir. Dari kisah penduduk lokal , lukisan cap tangan dan juga kaki itu merupakan jejak nenek moyang mereka di saat hendak melaksanakan perjalanan dari timur ke barat.
Lukisan prasejarah yang di ketemukan di kawasan Kokas merupakan satu dari situs antik yang cukup terkenal. Lukisan-lukisan itu berada pada tebing-tebing terjal. Bagaimana mereka melakukannya? Masih misteri.
Penduduk lokal menyebut tebing terjal itu dengan Tapurarang. Bagi mereka , lokasi lukisan di tebing tersebut merupakan tempat yang sakral. Mereka mempercayai lukisan pada dinding gua itu merupakan mereka yang memperoleh kutuk arwah. Sebagian lagi yakin lukisan itu melambangkan penguasa maritim , Kaborbor , arwah yang paling menakutkan
kokas 2
Lukisan tebing , Kokas di Andamata , Distrik Kokas , Fak-Fak
sumber: forum.detik.com/misteri-lukisan-berdarah-di-kokas-papua
Di kawasan Kokas peninggalan prasejarah didapati di tempat Andamata , Darembang , Fior , Forir , dan Goras. Seni cadas ini juga banyak ditorehkan pada dinding-dinding gua di Wilayah Kaimana , Papua Barat. Dari hasil observasi yang dijalankan Balai Arkeologi Jayapura , motif-motif lukisan di Kaimana lazimnya merupakan penggambaran insan , bentuk fauna-flora , ragam geometris dan juga benda-benda yang dihasilkan oleh insan misalnya bentuk bahtera , bumerang , senjata tombak , contoh tapak watu , bentuk penokok sagu dan juga topeng.
Motif dan bentuk insan itu ada yang berupa penggambaran insan secara utuh , lukisan cap tangan , bentuk antropomorfik dan juga matuto. Sedangkan untuk klasifikasi fauna merupakan bentuk buaya , burung , kuskus , ikan , penyu , ular , dan juga bentuk kuda laut. Sementara itu , contoh geometris merupakan bentuk matahari , sisi empat dan juga contoh lingkaran. Lukisan gua prasejarah itu tersebar di beberapa kawasan yang memiliki ketinggian ceruk dan juga tebing karang tiga sampai lima meter di atas permukaan laut. Di Kaimana lukisan prasejarah banyak diketemukan di kawasan Desa Maimai , Marsi , dan di Namatota.
Gaya dan Makna
Rode mengelompokan lukisan gua prasejarah yang ada di papua menurut gayanya seperti: gaya Arguni dan Ota I , gaya Mangga , gaya Ota II dan Sosorra , dan gaya Tubulinetin Gaya Arguni dan Ota I ditandai dengan lukisan-lukisan yang nyaris sepenuhnya berwarna hitam , sedangkan untuk gaya Ota II dan Sosorra lukisan bahtera menjadi khasnya , disamping itu juga terdapat tradisi penempatan mayit di depan gua. Sebagian besar lukisan gua yang diketemukan berwarna merah.
Masyarakat yang berada di sekeliling tempat itu menyebutkan bahwa matuto merupakan pendekar nenek moyang , oleh kesudahannya sampai di saat ini di tempat-tempat yang terdapat lambang matuto kerap dijalankan suatu upacara dan juga tari-tarian. Lukisan cap tangan diandalkan memiliki kekuatan untuk melindungi mereka dari kekuatan jahat. Perempuan dihentikan menyaksikan lukisan gua itu atas dasar keselamatan. Lukisan cap tangan , insan , binatang , perisai , bahtera , dan bumerang , kemudian hadir dalam contoh hias mereka , dalam simbol-simbol upacara penguburan , menjadi perisai dan perhiasan.
Reinach dan Begeuen yang menganalisis lukisan gua dari pendekatan kesuburan dan keyakinan , gua-gua yang diktemukan di kawasan Papua memamerkan makna-makna itu. Lukisan prasejarah itu menjajal menerangkan kesibukan sosial-ekonomi mereka sehari-hari yang juga berafiliasi dengan tata cara kepercayaan. Lukisan gua itu juga dinilai selaku wadah dalam menuangkan inspirasi atau ide insan pada masa kemudian berhubungan dengan insiden , kondisi yang dialami atau sesuatu yang memang dilihatnya.
sumber :
WACANA NUSANTARA — 13 SEP , 2009
forum.detik.com/misteri-lukisan-berdarah-di-kokas-papua-t176829.html
sarangenje.wordpress.com/2012/11/15/surat-dari-papua-3
nemuaneh.blogspot.com
Untitled 3DAYAK

Seorang pakar sosial budaya yang aktif pada berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan. Telah menempuh pendidikan di salah satu universitas swasta terbaik di Indonesia yang mengambil jurusan sosial budaya.

Pos terkait