Sejarah Dan Budaya: Kebudayaan Sunda

Gambar Gravatar
Aplikasi Penghasil Uang Rupiah di Internet
Aplikasi Penghasil Uang Rupiah di Internet
A. Letak Geografis
Untitled 3
sumber: buku BAHAN AJAR BUDAYA NUSANTARA
oleh: WORO ARYANDINI DAN TIM
Bagian paling besar tanah Sunda berupa dataran tinggi dan pegunungan , kecuali penggalan utara berupa dataran rendah. Banyak sungai mengalir dari pegunungan menuju bahari sebelah utara atau Laut Jawa , bermuara ke bahari sebelah barat atau Selat Sunda maupun mengalir ke bahari sebelah selatan atau Laut Hindia.
B. Sistem Budaya
Mereka taat mejalankan keharusan agamanya , yakni agama Islam , tetapi sering pula menjalankan upacara yang tidak terdapat dalam Islam. Filsafah hidupnya tergambar dalam kata-kata ”Gemah Ripah Repeh Rapih”.
C. Sistem Sosial
Bagi orang Sunda , keluarga batih yakni yang paling penting , ada pula kalangan yang disebut dengan bondoroyot , yakni sekelompok saudara di sekitaran keluarga batih tersebut.
Sistem korelasi suku Sunda yakni metode korelasi bilateral. Orang Sunda mengenal perumpamaan korelasi untuk tujuh generasi ke bawah yakni anak , incu , buyut , bao , janggawareng , udeg-udeg , dan gantung siwur. Untuk perumpamaan korelasi tujuh generasi ke atas yakni bodoh , embah , buyut , bao , janggawareng , udeg-udeg dan gantung siwur.
D. Kebudayaan Fisik
1. Bahasa
Tidak seluruh lapisan penduduk menggunakan Bahasa Sunda. Di daerah pantai utara Jawa Barat dan di daerah Banten , masyarakatnya condong menggunakan bahasa Jawa , utamanya di wilayah Cirebon.
Bahasa Sunda halus terdapat di kabupaten Ciamis , Tasikmalaya , Garut , Bandung , Sumedang , Sukabumi , dan Cianjur. Yang dianggap agak bernafsu yakni yang digunakan di pantai utara Jawa Barat , Banten , Kerawang , Bogor , dan Cirebon.
2. Sistem Organisasi Sosial
a. Sistem Kekerabatan
Sistem kekerabatannya bersifat bilateral , banyak dipengaruhi oleh adab yang diteruskan secara turun temurun. Mereka tidak memedulikan stratifikasi sosial lantaran mereka hidup secara egaliter.
Setelah masuknya budaya Jawa ke dalam bahasa Sunda , maka muncullah tingkatan bahasa dalam bahasa Sunda , sehingga terjadi stratifikasi sosial dalam penduduk Sunda. Namun lantaran budaya mereka yang egaliter , tingkatan bahasa tersebut cuma selaku pembeda antara suasana formal dengan nonformal , atau antara orang yang lebih bau tanah dengan teman. Bahkan seiring dengan kemajuan jaman , antara orangtua dan anak condong menggunakan basa loma / bahasa tengah/ bahasa sehari-hari untuk menyampaikan keakraban.
b. Upacara Perkawinan
   biasanya dimulai dengan:
   1) neunden omong
   2) lamaran: meminang
   3) tunangan
   4) seserahan
   5) ngeyeuh seureuh.
c. Prosesi Upacara Pernikahan
   1) Penjemputan kandidat pengantin pria
   2) Kabagekeun
   3) Akad nikah
   4) Sungkeman
   5) Wejangan
   6) Saweran
   7) Meuleum harupat
   8) Nincak endog
   9) Buka pintu
   10) Haup lingkun.
d. Masyarakat Baduy
Orang Kenekes atau Orang Baduy yakni sebuah kekompok penduduk adab Sunda di wilayah Kabupaten Lebak , Banten.
Asal-usul orang Kanekes dikaitkan dengan Kerajaan Sunda yang sebelum keruntuhannya pada era ke-16 berpusat di Pakuan Pajajaran (sekitar Bogor sekarang). Versi lain menyampaikan bahwa Orang Baduy yakni penduduk orisinil daerah tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari mereka patuh pada ’pikukuh’ (kepatuhan) yakni rancangan ’tanpa pergantian apapun’.’Lojor heunteu beunang diiris , pendek heunteu beunang disambung’ (’Panjang dihentikan diiris , pendek dihentikan disambung.’).
Masyarakat Kanekes secara lazim terbagi menjadi tiga kalangan , yakni : tangtu , panamping , dan dangka. Baduy Dalam dan Baduy Luar tinggal di wilayah Kanekes , Baduy Dangka tinggal di luar wilayah Kanekes , dan pada dikala ini tinggal 2 kampung yang tersisa , yakni Padawaras (Cibenkung) dan Sirahdayeuh (Cihandam).
Baduy Luar ialah orang–orang yang sudah keluar dari adab dan wilayah Baduy Dalam , yang disebabkan oleh:
1) Mereka sudah melanggar adab penduduk Baduy Dalam
2) Berkeinginan untuk keluar dari Baduy Dalam
3) Menikah dengan anggota Baduy Luar
Ciri – ciri penduduk Baduy Luar:
1) Mereka sudah mengenal teknologi , seumpama perlengkapan elektronik , walaupun penggunaannya tetap ialah larangan untuk setiap warga Baduy
2) Menggunakan busana adab dengan warna hitam atau biru bau tanah (untuk laki-laki) yang membuktikan bahwa mereka tidak suci. Kadang menggunakan busana terbaru seumpama kaus oblong dan jelana jeans.
3) Menggunakan perlengkapan rumah tangga terbaru , seumpama kasur , bantal , piring dan gelas beling , dan plastik.
Ciri – ciri penduduk Baduy Dalam:
Warga Baduy Dalam masih memegang teguh adab istiadat nenek moyang mereka. Sebagian peraturan yang dianut oleh Suku Baduy Dalam , antara lain:
1) Tidak menggunakan kendaraan untuk fasilitas transportasi
2) Tidak menggunakan bantalan kaki
3) Pintu rumah menghadap ke utara /selatan (kecuali rumah Puun)
4) Larangan menggunakan alat elektronik
5) Menggunakan kain berwarna hitam/putih , ditenun dan dijahit sendiri serta tidak diperbolehkan menggunakan busana modern.
Masyarakat Kanekes mengenal dua metode pemerintahan , yakni metode nasional , dan metode yang mengikuti adab istiadat. Penduduk Kanekes dipimpin oleh kepala desa yang disebut jaro yang ada di bawah camat , secara adab Puun.

3. Sistem Ekonomi
Sumber kehidupannya yakni menanam padi di ladang , berburu ikan dan hewan hutan , menanam flora buah , dan menyadap air kawung di hutan.
Garapan tanah huma cuma dijalankan bergiliran pada tanah jami dan reuma. Penggarap cuma mengolah tanah itu saja.
4. Sistem Religi
Pada biasanya Orang Sunda lebih mempunyai dampak ke-Islamannya dibanding dengan orang Jawa. Walaupun tidak seumpama orang Madura atau Bugis.
Salah satu faktor penting dalam agama orang Sunda yakni dominasi iman pra-Islam. Upacara tali paranti (tradisi dan aturan adat) senantiasa diorientasikan di seputar penyembahan terhadap Dewi Sri (Nyi Pohaci Sanghiang Sri) , dan Kanjeng Ratu Kidul yang yakni Ratu Laut Selatan sekaligus pelindung semua nelayan.
5. Kesenian
Kesenian Orang Sunda kebanyakan antara lain:
a. pantun
b. wayang golek (wayang yang bonekanya dari kayu)
c. wawacan kesusatraan: Babad Cirebon , Cariyos Pabu Siliwangi
d. tari: Jaipong (perkembangan dari Ketuk Tilu)
e. alat musik: angklung , gendang , kecapi , suling
f. Pencak Silat Cikalong
g. senjata: kujang
h. makanan: oncom , combro , dodol Garut .
catatan
  • Kebudayaan Sunda mempunyai ciri khas , tetapi ada yang seumpama dengan Kebudayaan Jawa.
  • Masyarakatnya lebih egaliter dibandingkan dengan penduduk Jawa.
  • Ada penggalan dari penduduk Sunda yang mempunyai keunikan tersendiri , yakni penduduk Baduy. Mereka mempunyai budaya tersendiri , walaupun secara keseluruhan bertempat tinggal di wilayah Kebudayaan Sunda.
sumber: 
buku BAHAN AJAR BUDAYA NUSANTARA oleh: WORO ARYANDINI DAN TIM
Untitled 3DAYAK

Seorang pakar sosial budaya yang aktif pada berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan. Telah menempuh pendidikan di salah satu universitas swasta terbaik di Indonesia yang mengambil jurusan sosial budaya.

Pos terkait