![]() |
Padi ambok padi varietas unggulan Toraja sumber : torajaid.tumblr.com |
Ada dua jenis padi di Tana Toraja merupakan :
padi tradisional/lokal (pare kutu`)dan
padi varietas gres atau hibrida (pare sasak).
Padi lokal/tradisional , terdiri atas dua macam yaitu
padi biasa dan
padi ketan.
Di Sangalla ,daerah selatan Tana Toraja penduduk mengenal
padi tradisional/lokal biasa
(1) Sinambe ,
(2) Mappa ,
(3) Dambu ,
(4) Uni ,
(5) Kasalle , dsb
padi tradisional/lokal ketan.
(1) Kombong ,
(2) Pulu` putih ,
(3) Pulu` hitam , dsb
Di Nanggala , penduduk mengenal
(1) Pare Pulu (ketan) berwarna merah , putih (Pare Kombong) , hitam (Pare Lallodo) ,
(2) Pare Lotong bentuknya hitam kemerah-merahan ,
(3) Pare Bulaan (beras biasa warnanya putih) ,
(4) Pare Lea (berwarna merah) ,
(5) Pare Bau (jenis padi adonan ketan dan beras biasa) ,
(6) Pare Ambo ,
(7) Pare Loto-loto (warna berasnya tidak terlampau hitam=hitam kabur) ,
(8) Pare Kaluku ,
(9) Pare Kolea , dsb
Setiap kawasan menamai bibit padi tersebut secara berbeda-beda. Dari nama-nama padi setempat di atas mungkin saja jenisnya sama cuma namanya berlainan di daerah-daerah tersebut.
Sedang hibrida yang dikembangkan oleh pemerintah , penduduk banyak menanan jenis
PB6 ,
PB8 ,
Sarti ,
Gadis ,
IR64 ,
Semeru. dsb
Berbagai varietas padi hibrida ini oleh penduduk Toraja dipahami dengan pare sasak.
sumber :
Perempuan dalam Pertanian Padi Sawah di Tana Toraja
Women and Rice Cultivation in Tana Toraja
Selviani MANGGASA

Seorang pakar sosial budaya yang aktif pada berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan. Telah menempuh pendidikan di salah satu universitas swasta terbaik di Indonesia yang mengambil jurusan sosial budaya.