Sejarah Dan Budaya: Batik Batak Gorga

MENGEBAL KEINDAHAN BATIK BATAK GORGA

oleh Hijrah Saputra di Kamis , Oktober 02 , 2014

Nama batiknya yakni Batik Gorga Batak. Gorga sendiri memiliki arti corak , motif dan gambar goresan yang ada di bab luar Rumah Adat Batak Toba (Rumah Bolon) ataupun alat musik menyerupai gendang , serunai , dan kecapi.

Batik Gorga memperlihatkan banyak sekali ukiran-ukiran tersebut di atas kain. Proses pembuatannya dibentuk dengan tulis menggunakan tangan , sedangkan warna menggunakan warna alami. Biasanya menggunakan warna Merah , Hitam dan Putih. Warna yang tiga macam ini disebut Sitiga Bolit atau Sitiga Bolit. 

Sitiga Bolit sendiri yakni tiga benang dijalin secara terstruktur menjadi satu (bonang manalu) dengan ukuran tertentu digunakan untuk ikat yang melilit di kepala , menyerupai bentuk serban. Tiga (sitiga) artinya tiga , dan bolit artinya belit , belitan , pilinan , atau jalinan.

Ketiga warna tersebut juga mempunyai makna dan simbolisme khusus menurut keyakinan religi Batak antik , yaitu:

• kesucian , 
• kebenaran , 
• kejujuran dan 
• ketulusan (sohaliapan , sohapurpuran) , 
• juga simbol kosmologi Banua Ginjang (dunia atas)

• kekuatan (hagogoon) dan 
• keberanian , 
• simbol Banua Tonga (dunia tengah).

Hitam selaku perlambang 

• kerahasiaan (hahomion) , 
• kewibawaan dan 
• kepemimpinan , 
• simbol Banua Toru (dunia bawah)

Dulunya Orang Batak Toba menggunakan bahan-bahan cat untuk pewarna alami , menyerupai :

Aneka motif Gargao batak , Sumber : simarmatacenter.blogspot.com

Cat Warna Merah 

Salah Satu Motif Gorga , Sumber www.kaskus.co.id

diambil dari kerikil hula , sejenis kerikil alam yang berwarna merah yang tidak sanggup didapatkan disemua daerah. Cara untuk mencarinya pun mempunyai kemampuan khusus. Batu inilah ditumbuk menjadi halus menyerupai tepung dan diaduk dengan sedikit air , kemudian dioleskan ke goresan itu.

diambil dari tanah yang berwarna Putih , tanah yang halus dan lunak dalam bahasa Batak disebut Tano Buro. Tano Buro ini digiling hingga halus serta diaduk dengan sedikit air , sehingga terlihat menyerupai cat tembok pada masa kini.

diperbuat dari sejenis tumbuh-tumbuhan yang ditumbuk hingga halus serta diaduk dengan bubuk periuk atau kuali. Abu itu dikikis dari periuk atau belanga dan dimasukkan ke daun-daunan yang ditumbuk tadi , kemudian digongseng terus menerus hingga menciptakan menyerupai cat tembok hitam pada zaman sekarang. 

Ternyata dibalik setiap batik ada banyak kreativitas dan dongeng yang memukau ya , jadi masuk akal jika batik pada tanggal 2 Oktober 2009 ditetapkan oleh UNESCO dalam daftar representatif budaya tak benda warisan manusia. 

Sumber :