Pernyatan-pernyataan Dalam Logika Matematika
Dalam logika matematika , pernyataan-pernyataan lalu disuguhkan dalam bentuk simbol. Berikut ini pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam logika matematika :
- Negasi
Negasi atau ingkaran merupakan sebuah pernyataan yang isinya mengingkari sebuah nilai pernyataan. Negasi biasa disimbolkan dengan lambang ” ” yang memiliki arti tidak atau bukan. Jika sebuah pernyataan menyatakan bumi merupakan bundar maka negasinya merupakan bumi tidak bulat.
- Konjungsi
Konjungsi merupakan pernyataan bermacam-macam yang dihubungkan dengan kata hubung “dan” atau disimbolkan dengan “∧”. Pernyataan konjungsi cuma akan bernilai benar kalau kedua pernyataan yang terdapat di dalamnya bernilai benar. Jika salah satu pernyataan bernilai salah , maka pernyataan konjungsi juga bernilai salah.
- Dijungsi
Disjungsi merupakan pernyataan bermacam-macam yang dihubungkan dengan kata hubung “atau” yang disimbolkan dengan “∨”. Disjungsi merupakan kebalikan dari konjungsi. Pernyataan disjungsi cuma akan bernilai salah kalau kedua pernyataan yang terdapat di dalamnya bernilai salah. Jika salah satu pernyataan bernilai benar , maka pernyataan disjungsi juga bernilai benar.
- Implikasi
Implikasi merupakan pernyataan bermacam-macam yang diawali dengan kata kalau dan dihubungkan dengan kata hubung “maka” yang disimbolkan dengan “→”. Misal p → q dibaca kalau p maka q.
- Biimplikasi
Biimplikasi merupakan bentuk kompleks dari implikasi yang memiliki arti “jika dan cuma jika” dan disimbolkan dengan “↔”. Misal p ↔ q dibaca p kalau dan cuma kalau q.
- Konvers
Konvers merupakan kebalikan dari implikasi ditandai dengan pertukaran letak. Misal implikasi p → q , maka konversnya merupakan q → p.
- Invers
Invers merupakan musuh dari implikasi. Pada invers , pernyataan yang terdapat dalam pernyataan bermacam-macam merupakan negasi dari pernyataan pada implikasi. Misal implikasi p → q , maka inversnya merupakan p → q.
- Kontraposisi
Kontraposisi merupakan kebalikan dari invers sama halnya dengan konvers cuma saja pernyataannya merupakan negasi atau ingkaran. Misal invers p → q , maka kontraposisinya merupakan q → p.

Keterangan :
B = benar
S = salah
Kesetaraan
Kesetaraan merupakan pernyataan-pernyataan yang bernilai sama atau bermakna sama. Kesetaraan dilambangkan dengan ” ≡ “.
- (p ∧ q) ≡ p ∨ q
- (p ∨ q) ≡ p ∧ q
- p → q ≡ q → p
- (p → q) ≡ (p ∧ q)
- (p ↔ q) ≡ (p ∧ q) ∨ (q ∧ p)
Penarikan Kesimpulan
- Modus Ponens
p → q
p
———
∴ q - Modus Tollens
p → q
q
———
∴ p - Silogisme
p → q
q → r
————
∴ p → rContoh :
Diketahui pernyataan sebagi berikut :
1. Jika Tio menjadi juara kelas , maka Ibu akan membelikannya sepeda
2. Jika ibu membelikannya sepeda , maka Tio akan senang
Tentukan kesimpulan yang sah dari dua pernyataan tersebut.Pembahasan
Misalkan :
p = Tio menjadi juara kelas
q = Ibu membelikannya sepeda
r = Tio senangBerdasarkan desain silogisme diperoleh :
p → q
q → r
————
∴ p → rJadi kesimpulan yang sah merupakan Jika Tio menjadi juara kelas , maka Tio akan senang.
Diketahui pernyataan sebagi berikut :
1. Jika hari libur datang , maka Rani akan berlibur ke Paris
2. Hari libur tiba
Tentukan kesimpulan yang sah dari dua pernyataan tersebut.
Pembahasan
Misalkan :
p = Hari libur tiba
q = Rani berlibur ke Paris
Berdasarkan modus Ponens , diperoleh :
p
———
∴ q
Jadi kesimpulan yang sah merupakan Rani berlibur ke Paris
Diketahui pernyataan sebagi berikut :
1. Jika hari ini hujan , maka Lia tidak pergi ke kota
2. Lia pergi ke kota
Tentukan kesimpulan yang sah dari dua pernyataan tersebut.
Pembahasan
Misalkan :
p = Hari ini hujan
q = Lia tidak pergi ke kota
q = Lia pergi ke kota
Berdasarkan Modus Tollens diperoleh :
q
———
∴ p
Jadi kesimpulan yang sah merupakan Hari ini tidak hujan.

Salah seorang pakar dan konsultan pendidikan yang kini mengabdikan hidup menjadi guru di pedalaman nun jauh di pelosok Indonesia.