Resident Evil : Retribution (3D)
——————————————
Film yang banyak ditunggu-tunggu oleh penonton ini merupakan seri kelima dari Resident Evil dan kali ini memiliki judul Retribution. Berikut ini judul-judul seri sebelumnya, Resident Evil, Apocalypse, Extinction dan After life. Film science fiction horror ini mengambil ide cerita dari video game bikinan Capcom. Sayangnya gembar-gembor perihal film ini memperlihatkan kekecewaan sesudah menontonnya, tak sebagus seperti yang diberitakan.
Alice yang diperankan oleh Milla Jovovich ditahan oleh Umbrella Corporation yang kini dipimpin oleh ratu merah (red queen) yang merupakan sebuah komputer yang pintar dengan citra tubuh selaku anak kecil. Padahal dalam seri sebelumnya pemimpinnya ialah Albert Wesker yang merupakan lawan dari Alice. Tidak ada penjelasan mengapa pucuk pimpinan mampu berganti dan bahkan saling bermusuhan. Lucunya lagi Wesker menjadi seorang Presiden Amerika Serikat dan melakukan pekerjaan sama dengan Alice.
Alice berada di ruang tahanan dan berhasil meloloskan diri alasannya dibantu oleh Ada (Bingbing Li) yang menyabotase tata cara komputer Umbrella Corporation. Alice berjuang dan bertarung lewat simulasi-simulasi contohnya simulasi Tokyo, simulasi New York, simulasi Washington DC dan simulasi Moscow. Sedikit ajaib kalau suatu simulasi yang palsu bergabung menjadi suatu realita. Sedikit dipaksakan jikalau suatu delusi menjadi realitas. Alice bertemu dengan anaknya wanita yang merupakan sebuah kurun lalu dan hadir pada abad sekarang.
Film yang disutradarai oleh Paul WS Andersen ini miskin cerita dan masih dibawah seri-seri sebelumnya. Pertarungan yang seru tidak harus ditampilkan dengan tembakan-tembakan yang serba membabi buta dan hujan peluru. Banyak adegan tembak-menembak yang tidak begitu terang arah dan tujuannya, yang penting menembak. Sayangnya pertarungan yang terjadi yaitu Alice melawan tentara-serdadu Umbrella Corporation dan bukan melawan Zombie yang merupakan trade mark dalam seri-seri sebelumnya. Walaupun ada pertandingan dengan zombie tetapi itu merupakan simulasi saja dan porsinya juga sedikit,
Harapan penulis dengan menonton 3 Dimensi maka akan menerima nilai plus namun hal tersebut tidak diperoleh. Tayangan 3 Dimensi tidak banyak memberi faedah sehingga penulis menyarankan semoga menonton yang 2 Dimensi saja dari pada buang-buang uang. Tidak banyak spesial imbas khusus 3 Dimensinya yang bisa mengerjai mata penonton. Kekurangan yang lain yaitu pada paras Alice dan beberapa pemain lainnya tampak siluet kemerah-merahan. Hal ini memberikan teknis pengerjaan 3 Dimensinya tidak manis atau mungkin cuma dilaksanakan secara komputerisasi paska produksi.
Hingar-bingar suara tembakan dan puluhan peluru berhamburan tidak bermakna menjadikan film ini dalam klasifikasi bagus. Pertarungan dan perkelahian slownya masih lebih bagus film Matrix yang dibentuk 13 tahun yang kemudian. Satu hal abnormal lagi, zombie ternyata mampu bernafas dan berenang dalam air.
Yang mempesona dalam film ini yaitu tayangan backward yakni suatu tayangan yang gambarnya bergerak mundur kebelakang. Sebagai teladan helikopter yang meledak berkeping-keping maka ditayangkan diawal justru keping-kepingnya dulu sehabis itu gres ledakan dan diteruskan dengan helikopter yang utuh.