Proses Fertilisasi| Kehamilan Dan Pertumbuhan Embrio

Gambar Gravatar
perkembangan embrio.JPG
Cafeberita.com – Fertilisasi , gestasi , dan partus merupakan tiga perumpamaan biologi yang erat kaitannya dengan tata cara reproduksi wanita. Ketiganya merupakan proses yang dilalui oleh insan dalam menciptakan keturunan. Diawali dengan pembentukan sel-sel kelam1n , proses berikutnya merupakan pembuahan atau fertilisasi. Setelah terjadi pembuahan , maka zigot hasil pembuahan akan berkembang menjadi janin selama masa kehamilan atau gestasi. Setelah bayi dalam kandungan tepat dan siap untuk dilahirkan , maka perempuan akan memasuki masa partus atau kelahiran. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya , tata cara reproduksi perempuan dipengaruhi oleh hormon-hormon reproduksi yang berasal dari kelenjar hipotalamus , hipofisis , dan ovarium. Begitupula dengan proses kelahiran yang juga melibatkan tugas beberapa hormon. Pada peluang ini kita akan membahas bagaimana proses fertilisasi , kehamilan , kemajuan embrio , dan proses kelahiran.

Fertilisasi atau Pembuahan

Fertilisasi merupakan proses penggabungan sel sp3rma dengan ovum. Pembuahan pada insan berjalan di dalam tubuh perempuan sehingga disebut dengan perumpamaan fertilisasi internal.

Bacaan Lainnya

Peristiwa fertilisasi terjadi ketika sp3rmatozoa yang masuk ke tata cara reproduksi perempuan membuahi ovum di tuba fallopi atau oviduk. Saat terjadi ej4kulasi di dalam kanal reproduksi perempuan , sp3rma akan tetap hidup selama beberapa hari.

Sp3rmatozoa sanggup bergerak dengan santunan ekornya. Sp3rmatozoa bergerak dengan kecepatan meraih 12 m per jam di sepanjang tuba fallopi. Pergerakan tersebut dibantu oleh pergerakan dinding rahin dan dinding tuba fallopi.

Selain itu , verbal rahim juga mengeluarkan cairan atau lendir encer sehingga sp3rmatozoa sanggup berenang dengan tanpa hambatan dalam rahim menuju kanal telur untuk menerima ovum dan membuahinya.

saat sp3rma memasuki rahim , kontraksi pada dinding uterin akan menolong sp3rma mendekati ovum. Setelah sp3rma berjumpa dengan ovum maka lazimnya sp3rma kehilangan ekornya ketika masuk untuk membuahi ovum.

Untuk membuahi sel telur , dikehendaki sp3rmatozoa dalam jumlah lebih dari 20 juta dan dari jumlah tersebut cuma ada satu sp3rmatozoa yang sukses membuahi ovum sedangkan yang yang lain akan mati terserap oleh tubuh.

Sebelum terjadi fertilisasi , sp3rma akan mengeluarkan enzim hialuronidase untuk melubangi protein penyelubung sel telur. Setelah dinging sel telur berlubang , bab kepala dan bab tengah sel sp3rma akan masuk ke dalam sel telur sedangkan bab ekornya akan putus dan tertinggal.

Sekitar 24 hingga 30 jam setelah pembuahan , zigot yang terbentuk akan mengakhiri pembagian sel pertamanya. Zigot menjalankan pembelahan secara mitosis , satu sel menjadi dua sel , dua menjadi empat , empat menjadi delapan , delapan menjadi enam belas dan begitu seterusnya.

Pembelahan tersebut berjalan di sepanjang kanal tuba fallopi , sambil berjalan menuju uterus. Pergerakan zigot menuju uterus dibantu oleh rambut getar yang berada di sepanjang tuba fallopi.

Perkembangan Embrio dalam Rahim

Selama perjalanannya menuju rahim , zigot akan terus membelah sehingga dikehendaki nutrisi untuk menjamin kehidupannya. Kebutuhan nutrisi tersebut dipenuhi oleh kuning telur yang mau menawarkan kuliner hingga zigot tertanam di rahim.

Pembelahan zigot berisikan beberapa tahap , yaitu:
1. Morula
2. Blastula
3. Gastrula

Mulanya Zigot akan membelah hingga menjadi 32 sel yang disebut morula. Selanjutnya , di dalam morula terbentuk rongga yang disebut balstosoel dan berubah menjadi balstula.

Blastula akan bergerak ke bab rahim dan di dalam rahim zigot yang aktif membelah akan mengeluarkan enzim untuk melebur sel-sel pada lapisan lendir dinding rahim. Selanjutnya terjadi implantasi yakni tertanamnya blastula pada dinding rahim.

Pada masa implantasi , korpus luteum akan menciptakan hormon progesteron yang berfungsi merangsang pertumbuhan rahim. Selanjutnya , estrogen dan progesteron mengendalikan mudah-mudahan menstruasi tidak terjadi.

Perkembangan embrio

Blastula yang sudah melekat terus menjalankan pembelahan hingga dihasilkan gastrula. Pada tahap gastrula , bintik benih mengalami pertumbuhan sel yang berbeda-beda dan membagi diri menjadi beberapa lapisan sel yang berlainan sifat.

Lapisan-lapisan tersebut terdiri dari:
1. Lapisan luar (ektoderma)
2. Lapisan tengah (mesoderma)
3. Lapisan dalam (endoderma)

Gastrula akan berubah menjadi embrio dan kesannya embrio akan berubah menjadi janin di dalam rahim. Saat embrio berkembang , endoderma berubah menjadi batas epitelium gastrointestinum , alat pernapasan , dan sejumlah organ. Mesoderma membentuk peritonium , otot , tulang , dan jaringan ikat. Sedangkan ektoderma membentuk kulit dan tata cara saraf.

Baca juga : Kumpulan Soal dan Jawaban Fertilisasi & Perkembangan Embrio.

Pembentukan Membran Embrio

Selama periode embrionik , akan dibikin membran embrio yang ditujukan untuk menunjang kehidupan dan kemajuan embrio. Membran-membran ini berada di luar embrio.

Membran embrio dibagi menjadi empat macam , yaitu:
1. Kantung kuning telur
2. Amnion
3. Korion
4. Alantois

Kantung kuning telur merupakan pelebaran endodermis yang berisi persediaan makanan. Kantung kuning telur berfungsi untuk menawarkan daerah mula-mula bagi pembentukan darah dan mengandung sel-sel yang mau berembang menjadi sp3rmatogonium atau oogonium setelah bayi dewasa.

Amnion merupakan kantung yang berisi cairan daerah embrio mengapung. Amnion merupakan membran pelindung yang tebal berfungsi untuk menyelubungi embrio. cairan amnion berfungsi melindungi embrio dari ukiran atau benturan dan mengendalikan suhu tubuh embrio.

Korion merupakan derivat dari ektoderma dan mesoderma tropoblas berupa dinding berjonjot. Korion menjadi bab utama plasenta. Membran ini menyelubungi amnion dan kantung kuning telur.

Alantois merupakan membran vaskular kecil yang berfungsi selaku organ respirasi , kanal kuliner , dan pembuangan sisa metabolisme. Pada insan alantois merupakan kantung kecil dan masuk ke dalam jaringan tangkai tubuh yakni bab yang mau berubah menjadi tali pusat. Alantois menghubungkan sirkulasi darah embrio dengan plasenta.

Plasenta merupakan organ yang berkembang dalam dinding rahim yang berasal dari korion dan endometrium. Berikut beberapa fungsi dari plasenta:
1. Difusi oksigen dan nutrisi dari darah ibu ke janin
2. Difusi karbondioksida dan sisa metabolisme janin ke darah ibu
3. Mencegah mikroorganisme masuk ke tubuh janin
4. Menyuplai kuliner ke tubuh janin
5. Menghasilkan hormon untuk memelihara kehamilan.

Kehamilan dan Persalinan

Begitu terjadi pembuahan dan zigot dihasilkan , maka zigot akan berkembang menjadi embrio di dalam rahim sejak terjadi fertilisasi hingga dilahirkan. Masa kehamilan insan berkisar 266 hari atau 9 bulan.

Wanita yang sedang hami sulit dipercayai mengalami menstruasi alasannya merupakan hormon yang biasa digunakan untuk mematangkan sel telur berubah fungsi yakni selaku penyedia kuliner bagi bayi.

Kehidupan di dalam rahim memiliki tiga periode , yaitu:
1. Periode Preembrionik (dua setengah ahad pertama)
2. Periode Embrionik (Sampai tamat ahad ke-8)
3. Periode Fetus (mingguk ke-8 hingga kelhairan)

Pada periode preembrionik , zigot berkembang membengkak lewat pembelahan sel dan terbentuk segumpal sel yang membenamkan diri pada dinding rahim. Selanjutnya , pada periode embrionik , dihasilkan embrio dan pada tahap ini organ derta tata cara tubuh mulai terbentuk.

Pada periode fetus , embrio sudah berubah menjadi fetus. Ciri khusus tahapan ini merupakan terlihatnya fetus seumpama insan dengan paras , kedua tangan , dan kedua kakinya.

Setelah masa kehamilan selesai dan bayi siap untuk dilahirkan maka akan dijalankan persalinan. Persalinan merupakan proses kelahiran bayi. Proses kelahiran melibatkan beberapa hormon , yaitu:
1. Estrogen
2. Prostaglandin
3. Relaksin
4. Oksitosin

Estrogen menghalangi hormon progesteron dan menolong kontraksi dinding rahim. Prostaglandin dihasilkan oleh membran pada janin dan berfungsi untuk menghambar progesteron. Bersama estrogen , hormon oksitosin menolong kontraksi dinding uterus.

Hormon relaksin dihasilkan oleh korpus luteum pada ovarium dan berfungsi untuk menolong peregangan otot pada simfisis pubis sehingga sanggup melonggarkan tulang panggul dan melunakkan serviks.

Share ke Facebook >>Share ke Twitter >>
Cafeberita.com merupakan blog wacana materi belajar. Gunakan suguhan atau pencarian untuk menerima materi mencar ilmu yang ingin dipelajari.
Temukan Kursus Bahasa Inggris di Bekasi untuk Menguasai Bahasa Inggris dengan Cepat 1

Salah seorang pakar dan konsultan pendidikan yang kini mengabdikan hidup menjadi guru di pedalaman nun jauh di pelosok Indonesia.

Pos terkait