spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Stabilitas Nilai Tukar Mata Uang Dapat Dijaga dengan Mengatur Kelancaran

Stabilitas nilai tukar mata uang dapat dijaga dengan mengatur kelancaran sebuah sistem pembayaran dan juga sistem distribusi baik barang dan jasa. 

Hal ini tentunya tak jauh berbeda dengan faktor pendidikan buat peringkat daya saing Indonesia yang turun dari posisi 45 menempati posisi 50 saat ini. Faktor pendidikan dinilai penyebabnya.

Baca Juga: 

  • Pengertian Wawasan Nusantara oleh Syamsul Hidayat
  • Globalisasi Ekonomi dan Demokrasi Indonesia

Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Hidayat Amir, mengatakan selain faktor pendidikan yang menjadi pemicu. Penurunan daya saing Indonesia ini juga dikarenakan adanya wabah virus corona atau Covid-19.

SDM Indonesia jauh tertinggal. Utamanya inovasi dan adaptasi teknologi, ucapnya pada sebuah diskusi daring di Jakarta, Rabu (17/6/2020).

Amir mengatakan, kalau indikatornya di bidang ekonomi dan stabilitas makro ekonomi sebenarnya tidak terlalu berpengaruh. Tetapi, yang sangat berpengaruh adalah Sumber Daya Manusia (SDM) ini.

Faktor pendidikan jadi pemicu terbesar. Inilah penyebab daya saing Indonesia ini turun peringkat, bebernya.

Daya Saing Indonesia Turun Berdasarkan Data GCI

Olehnya itu, stabilitas nilai tukar mata uang dapat dijaga dengan mengatur kelancaran di tengah pandemi virus corona ini. Apalagi, kata Amir, berdasarkan laporan Global Competitiveness Index (GCI) 2019.

Dimana Indonesia berada di peringkat 50 dan mirisnya, tak hanya turun peringkat, Indonesia ternyata juga memiliki skor daya saing yang turun sebesar 0,3 poin dan harus berada di posisi 64,6. Ini juga karena Covid-19. Tahun depan kita harus recovery. Tak semata faktor pendidikan, tandasnya.

Salah satu contoh daya saing Indonesia turun yakni bisa dilihat pada peran tenaga kerja di tingkat Asean. Apalagi harus dibandingkan dengan negara Malaysia, Vietnam dan Thailand sangat jauh tertinggal.

Oleh karena itu, agar semakin tak jauh tertinggal. Amir mengatakan, saat ini diperlukan suatu inovasi berupa pembangunan infrastruktur dan tentunya reformasi birokrasi dan tentunya pendidik itu sendiri.

Selain itu yang paling penting menurut Amir adalah perlu adanya regulasi serta transformasi ekonomi di kalangan dunia usaha. Ini agar Indonesia bisa bangkit lagi.

Dan bila salah satu faktor tersebut tak dilakukan, maka peringkat Indonesia di mata dunia tak akan meningkat. Terlebih pada persaingan faktor ekonomi akan semakin jauh tertinggal.

Olehnya itu, Amir berharap semua stakeholder terkait bisa meningkatkan kualitas pendidikan kita. Ini agar kedepannya Indonesia bisa memperbaiki peringkat daya saing Indonesia bisa kembali beranjak naik mengungguli negara-negara tetangga.

Ini agar stabilitas nilai tukar mata uang dapat dijaga dengan mengatur kelancaran distribusi barang dan jasa juga bisa terus dipertahankan.

Tentunya yang tak bisa dilepaskan adalah faktor pendidikan. Sebab, pendidikan adalah faktor yang bisa membawa Indonesia ini berkembang pesat kedepannya. Tanpa pendidikan peluang dan harapan akan hilang begitu saja.

admin
adminhttps://cafeberita.com
Segera hubungi kami melalui WhatsApp untuk informasi lebih lanjut dan jadilah bagian dari komunitas eksklusif kami. Jadikan impian hunian sempurna Anda menjadi kenyataan sekarang! Pengunduh Video Online Gratis : https://r.cafe/

Popular Articles