Pengertian Parafrasa| Ciri-Ciri| Jenis Dan Cara Membuatnya

Gambar Gravatar
Parafrasa yakni pegungkapan kembali suatu tuturan bahasa dari tingkatan tertentu ke dalam bentuk bahasan lain tanpa merubah makna atau pengertian. Dengan kata lain , parafrasa ialah cara untuk mengungkapkan kembali aneka macam gunjingan yang kita baca atau kita dengar dengan cara dan bentuk yang berlainan misalnya kita menuturkan isi suatu puisi dalam bentuk paragraf atau sebaliknya. Pada dasarnya , parafrasa berniat mudah-mudahan terdengar lebih menawan dan tidak membosankan. Selain itu , parafrasa juga dipakai untuk menguraikan suatu teks dalam bentuk atau susunan kata yang lain mudah-mudahan makna yang tersembunyi dalam teks tersebut sanggup dijelaskan. Pengubahan suatu tuturan bahasa ke bentuk tuturan yang berlainan ialah proses yang sungguh anggun untuk melatih kesanggupan dalam menganalisis makna yang terkandung. Pembuatan parafrasa memerlukan kebijaksanaan sehat dan kreativitas yang bagus mudah-mudahan bisa menyodorkan suatu gunjingan dalam bentuk yang berlainan tetapi tidak melenceng dari arti sebelumnya. Pada peluang ini , kita akan membahasa jenis-jenis parafrasa yang biasa dan tindakan menghasilkan parafrasa.

Ciri-ciri dan Jenis Parafrasa

Pada hakikatnya , parafrasa yakni pengalihan suatu bentuk bahasa menjadi bentuk bahasa yang lain tanpa merubah pemahaman atau kandungan maknanya. Membuat parafrasa juga tergolong menceritakan kembali sesuatu yang sudah didengar ke bentuk goresan pena atau mengalihkan bentuk bahasa verbal ke bentuk bahasa tulisan.

Bacaan Lainnya

Sesuai dengan pengertiannya , parafrasa menggunakan tuturan yang berlainan tetapi tetap menyodorkan makna yang sama. Berdasarkan pemahaman tersebut , berikut beberapa ciri-ciri dari parafrasa:
1. Bentuk tuturannya berbeda
2. Cara penyampaiannya berbeda
3. Bahasa penyampaiannya berbeda
4. Makna tuturan tetap sama
5. Substansi tidak berubah

Pembuatan parafrasa berniat untuk menyingkir dari pengulangan kata sehingga tidak membosankan. Selain itu , parafrasa juga berniat untuk menghasilkan kalimat menjadi lebih bervariasi. Dengan demikian , parafrasa sanggup dimanfaatkan untuk memperkayah khazanah kosakata bahasan Indonesia.

Sama seumpama wacana , parafrasa sanggup disampaikan secara tertulis ataupun verbal sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan caranya , parafrasa sanggup dibedakan menjadi dua jenis yakni parafrasa tertulis dan parafrasa lisan.

Baca juga : Jenis-jenis Kalimat Tanya Berdasarkan Tujuannya.

#1 Parafrasa Tertulis
Parafrasa tertulis yakni pengungkapan kembali suatu tuturan bahasa dari tingkatan atau macam bahasa ke bentuk yang lain secara tertulis. Kegiatan menghasilkan parafrasa tertulis umumnya dilaksanakan untuk melatih kemampuan menulis atau menyodorkan kembali pemikiran yang dibaca ke dalam bentuk tulisan.

Langkah-langkah menghasilkan parafrasa tertulis:
1. Membaca teks secara keseluruhan
2. Mencatat pokok-pokok anggapan yang penting
3. Menentukan tuturan yang hendak kita gunakan
4. Menyusun pokok anggapan yang sudah dicatat tanpa merubah arti
5. Mengembangkan pokok anggapan sesuai tata cara tuturan yang dipilih
6. Membentuk wacana sesuai keinginan.

#1 Parafrasa Lisan
Parafrasa verbal yakni pengungkapan kembali suatu tuturan bahasa dari tingkatan atau macam bahasa ke bentuk yang lain secara lisan. Kegiatan menghasilkan parafrasa verbal umumnya dilaksanakan untuk melatih kemampuan mengatakan atau menyodorkan kembali gunjingan yang sudah kita dengar secara verbal dengan kalimat kita sendiri.

Langkah-langkah menghasilkan parafrasa lisan:
1. Menyimak atau membaca wacana dengan seksama
2. Mencatat keyword atau pemikiran yang penting
3. Menentukan tuturan yang hendak kita gunakan
4. Menyusun pemikiran yang sudah dicatat tanpa merubah arti
5. Mengembangkan pemikiran dengan kalimat dan gaya yang baru
6. Megungkapkan kembali pemikiran dengan bahasa kita sendiri

Dari klarifikasi di atas sanggup kita tarik satu kesimpulan yakni dalam pengerjaan parafrasa baik dalam bentuk tertulis ataupun verbal , kita mesti apalagi dulu menangkap pemikiran pokok dari gunjingan yang kita baca atau yang kita dengarkan.

Selanjutnya , dalam menghasilkan parafrasa kita mesti ingat tujuan khususnya yakni menyodorkan kembali gunjingan ataupun makna yang tersembunyi. Makara , dalam menghasilkan parafrasa , usahakan menggunakan kata-kata atau kalimat sederhana yang gampang dipahami.

Baca juga : Ciri-ciri Kalimat Efektif dan Contoh Kalimat.

Salah satu cara mudah-mudahan parafrase yang kita buat gampang dipahami oleh pembaca atau pendengar yakni dengan menggunakan kalimat-kalimat efektif dan menyingkir dari penggunaan kalimat beraneka ragam yang bertumpuk-tumpuk. Gunakan kata atau ungkapan yang sudah umum.

Berikut beberapa trik yang dapat kita gunakan dalam menghasilkan parafrasa:
1. Menggunakan padanan kata (kata-kata memiliki arti sama)
2. Mengubah kalimat eksklusif menjadi kalimat tidak langsung
3. Mengubah kalimat aktif menjadi kalimat tidak aktif
4. Menggunakan ungkapan yang sepadan
5. Menggunakan kata ganti orang ketiga jikalau dikehendaki

Bentuk-bentuk Parafrasa

Membuat parafrasa meliputi bentuk atau macam bahasa yang bermacam-macam seumpama merubah penggunaan kata terhadap kata yang seimbang atau bersinonim , merubah kalimat aktif menjadi bentuk pasif , kalimat eksklusif menjadi tidak eksklusif , merubah bentuk uraian menjadi bentuk ungkapan atau peribahasa yang memiliki kesamaan arti , dan sebagainya.

Beberapa bentuk komponen parafrasa antaralain:
1. Parafrase Kalimat atau ungkapan kata
2. Parafrase suku kata
3. Parafrasa puisi
4. Parafrasa wacana

Parafarasa kalimat ialah pemisahan atau pemenggalan suatu kalimat menjadi beberapa kata menurut jabatannya , yakni : Subyek , Predikat , Obyek , Keterangan. Parafrase Suku Kata ialah pemisahan atau pemenggalan suatu kata menurut suku katanya.

Untuk Memparafrasakan padanan kata kata , ungkapan , atau frasa , kita sanggup mempergunakan sinonim-sinonimnya. Sedangkan untuk memparafrasakan kalimat , kita bisa mempergunakan variasi-variasi pergantian contoh atau susunan kata , merubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif dan sebagainya.

Parafrasa puisi yakni merefleksikan kembali suatu puisi dengan menyertakan kata-kata sendiri sehingga bentuknya menjadi suatu prosa. Karena puisi umumnya menggunakan bahasa yang indah yang mengandung makna konotasi dan ungkapan dengan makna yang dalam dan luas , maka pembaca mesti betul-betul mengerti intisari atau makna yang terkandung dalam puisi tersebut.

Parafrasa wacana umumnya berupa pengubahan wacana panjang menjadi wacana pendek atau wacana yang lebih ringkas. Untuk menghasilkan parafrasa wacana , kita mesti mengerti wangsit pokok atau pemikiran utama dari setiap paragraf di dalam wacana tersebut.

Baca juga : Cara Menemukan Ide Pokok dalam Wacana.

Cara Memparafrasakan Puisi

Istilah parafrasa sering timbul dalam pembahasan puisi. Parafrasa ialah salah satu cara untuk mengerti puisi. Membuat parafrasa dari puisi sanggup dilaksanakan dengan cara menyertakan kata-kata yang sanggup memperjelas kalimat pendek yang menjadi ciri khas puisi dan mencari padanan kata atau arti dari kata-kata susah yang dipakai dalam puisi.

Setelah diberi penambahan , puisi tersebut akan bermetamorfosis uraian prosa atau cerita. Dengan demikian , kita sudah merubah bentuk atau wajah orisinil puisi tersebut menjadi prosa tetapi makna atau pemahaman dari isi puisi tersebut tetap sama.

Pada pengubahan puisi dipahami dua jenis parafrasa , yaitu:
1. Parafrasa terikat
2. Parafrasa bebas

Parafrasa terikat yakni pengubahan puisi menjadi prosa dengan cara menyertakan atau menyisipkan sejumlah kata pada puisi sehingga kalimat-kalimat puisi gampang dipahami. Pada parafrasa terikat , seluruh kata dalam puisi masih tetap digunakan.

Parafrasa bebas yakni pengungkapan kembali puisi menjadi prosa dengan cara merubah kata-kata dalam puisi dengan kata-kata kita sendiri. Pada parafrase bebas , kata-kata yang terdapat dalam puisi sanggup dipakai , sanggup pula tidak digunakan.

Berikut beberapa langkah dalam memparafrasekan Puisi:
1. Membaca/menyimak puisi secara cermat dan seksama
2. Memahami isi , atau pesan yang terkandung dalam puisi
3. Menafsirkan kata-kata kias , ungkapan atau majas yang dipakai
4. Menyusun kembali dengan bahasa sendiri
5. Sampaikan dalam bentuk goresan pena atau secara lisan.

Baca juga : Cara Menyimak Wacana Lisan Secara Efektif.

Cara Memparafrasakan Wacana

Parafrase wacana meliputi beberapa proses antaranya merubah wacana panjang menjadi bentuk rangkuman atau ringkasan , merubah prosa menjadi puisi , merubah bentuk pembicaraan drama ke prosa atau sebaliknya.

Berikut tindakan memparafrasekan wacana:
1. Baca teks atau wacana secara keseluruhan
2. Pahami topik wacana dan untuk teks narasi ketahui pula alur ceritanya
3. Carilah dan catat wangsit pokok dari setiap paragraf
4. Perhatikan kalimat penjelas dan pilah kalimat penjelas yang penting
6. Pilihlah kata atau kalimat yang efektif untuk menceritakan kembali
7. Ubah kalimat eksklusif menjadi kalimat tidak langsung
8. Ceritakan kembali dengan bahasa yang lebih gampang dipahami

Pembuatan parafrasa juga bisa kita buat dari naskah drama menjadi prosa. Caranya sama dengan pengerjaan parafrasa dari wacana panjang menjadi wacana singkat cuma saja ada beberapa hal yang mesti diamati selaku tambahan.

Berikut langkah perhiasan dalam memparafrasekan naskah drama:
1. Memahami semua komponen intrinsik dalam drama tersebut
2. Memahami klarifikasi lain yang terkandung dalam drama
3. Mengubah naskah drama menjadi bentuk prosa

Share ke Facebook >>Share ke Twitter >>
Cafeberita.com yakni blog wacana materi belajar. Gunakan Kolom Search atau pencarian untuk mendapatkan materi berguru yang ingin dipelajari.
Temukan Kursus Bahasa Inggris di Bekasi untuk Menguasai Bahasa Inggris dengan Cepat 1

Salah seorang pakar dan konsultan pendidikan yang kini mengabdikan hidup menjadi guru di pedalaman nun jauh di pelosok Indonesia.

Pos terkait