Pengertian Dan Perbedaan Lafal| Tekanan| Intonasi| Jeda

Gambar Gravatar
Lafal , tekanan , intonasi , dan jeda merupakan empat hal yang perlu diamati di saat membaca , mengatakan , atau menyimak. Ketika membaca suatu wacana untuk orang lain , maka pembaca mesti memperhatikan lafal , tekanan , intonasi , dan jeda yang sempurna mudah-mudahan informasi yang ingin disampaikan sanggup diserap oleh pendengar dengan benar. Ketika mengatakan dalam kehidupan sehari-hari , kita juga menerapkan lafal , tekanan , intonasi , dan jeda mudah-mudahan musuh bicara kita sanggup menangkap apa yang kita bicarakan. Begitupula halnya dalam acara menyimak. Agar tidak salah dalam mengetahui suatu kalimat atau informasi yang disampaikan , kita perlu memperhatikan bagaimana lafal , tekanan , intonasi , dan jeda yang digunakan oleh pembicara. Keterampilan menggunakan lafal , tekanan , intonasi , dan jeda akan menolong kita dalam berkomonukasi secara komunikatif dan efektif. Dengan kata lain , pendengar atau musuh bicara akan lebih gampang mengetahui dan menyikapi apa yang kita ucapkan.

Pengertian Lafal

Lafal merupakan cara mengucapkan bunyi bahasa yang condong sanggup dilihat lewat bahasa lisan. Cara ini dipengaruhi oleh budaya atau kecenderungan seseorang atau kalangan dalam mengucapkan bunyi. Pelafalan sering kali dikaitkan dengan aksen atau logat suatu suku.

Bacaan Lainnya

Sebuah kata dengan arti yang serupa sanggup saja dilafalkan secara berlawanan oleh sekelompok orang yang berlawanan kebudayaanya. Sebagai pola , kata cepat condong dilafalkan selaku ‘cEpat’ oleh suku Batak dan dilafalkan selaku ‘cepat’ oleh suku Jawa.

Dalam bahasa Indonesia , kita mengenal beberapa bunyi bahasa termasuk vokal (a , i , u , e , o) , konsonan (semua aksara selain huruf vokal mulai dari b , c , d , hingga z) , diftong (oi , ai , au) , dan adonan konsonan (kh , ng , ny , sy).

Baca juga : Keterampilan Menyimak Wacana Lisan secara Efektif.

Pada dasarnya , eksistensi lafal muncul alasannya adanya perbedaan konsonan dan vokal. Kata-kata yang dalam bahasa tulis tidak telalu terlihat perbedaan lafalnya akan terlihat terperinci di saat diucapkan. Akan tapi , sering kali pelafalan dijalankan secara tidak sempurna sehingga membuat pelafalan tidak baku.

Pelafalan Tidak Baku Pelafalan Baku
Kacaw Kacau
Setasiun Stasiun
Repisi Revisi
Ijin Izin
Pitnah Fitnah

Pengertian Tekanan

Tekanan merupakan suatu penitikberatan pada bab kata yang dianggap lebih penting atau mesti ditegaskan dalam suatu kalimat. Tekanan perlu diberikan mudah-mudahan makan dari kalimat yang kita sampaikan lebih terperinci dan pendengar sanggup mengenali tujuannya dengan benar. Secara lazim ada tiga jenis tekanan yakni tekanan dinamik , tekana nada , dan tekanan tempo.

#1 Tekanan Dinamik
Tekanan dinamik merupakan tekanan keras yang ditujukan untuk memamerkan penegasan kepada sepatah kata alasannya sanggup memamerkan pemahaman khusus. Tekanan dinamik memiliki beberapa fungsi , yaitu:
1. Mengalihkan pembicaraan
2. Mengemukakan pertentangan
3. Mementingkan tekanan pada kata yang dipentingkan
4. Menyebutkan beberapa macam benda atau hal yang berturut-turut

#2 Tekanan Nada
Tekanan nada merupakan tekanan yang berafiliasi dengan tinggi rendah bunyi dalam suatu tutur yang ditujukan untuk menyatakan situasi perasaan pembicara. Ketika sedang murka maka tekanan nada akan tinggi sehingga pengucapan condong lebih keras.

#3 Tekanan Tempo
Tekanan tempo merupakan tekanan yang berafiliasi dengan segera atau lambatnya suatu kata diucapkan. Dengan kata lain , tekanan tempo dijalankan dengan cara mempercepat atau memperlambat pengucapan pada bab kata yang dianggap penting.

Baca juga : Membaca dan Memahami isi Buku dengan Metode SQ3R.

Pengertian Intonasi

Intonasi atau lagu kalimat merupakan ketepatan penyuguhan tinggi rendahnya nada kalimat. Intonasi merupakan paduan antara tekanan dan jeda yang menyertai suatu tutur dari permulaan hingga penghentian terakhir. Intonasi dipengaruhi oleh tinggi rendahnya nada dan keras lembutnya tekanan pada kalimat.

Perbedaan intonasi dalam mengucapkan suatu kalimat sanggup membuat makna atau arti yang berbeda. Ketika kata pergi diucapkan dengan intonasi naik (pergi!) , maka kata tersebut memiliki arti mengusir. Tapi di saat kata pergi diucapkan dengan intonasi datar (pergi) , maka kata tersebut sanggup berniat suatu bujukan atau perintah halus.

Secara lazim kita sanggup memamerkan intonasi menurut jenis kalimat yang telah lazim selaku berikut:

Jenis Kalimat Intonasi
Kalimat tanya Naik , agak panjang , dan menggunakan tanda tanya (?) di selesai kalimat
Kalimat berita Intonasi selesai turun dan menggunakan tanda baca titik (.) di selesai kalimat
Kalimat perintah Intonasi tinggi dan menggunakan tanda seru (!) di selesai kalimat

Pengertian Jeda

Jeda merupakan hentian sementara pada ujaran dan umumnya menggunakan tanda baca koma ( ,) , titik (.) , tanda spasi (_) , titik koma (;) , titik dua (:) , tanda tanya (?) , dan tanda seru (!). Jeda juga mensugesti pergantian makna dalam suatu kalimat.

Secara garis besar , jeda dibedakan menjadi tiga bab , yaitu:
1. Jeda panjang : tanda titik ( . )
2. Jeda sedang : tanda koma ( , )
3. Jeda pendek : tanda spasi ( _ )

Baca juga : Teknik Membaca Cepat Untuk Pemula dan Lanjutan.

Posisi tanda baca yang digunakan selaku jeda dalam suatu kalimat akan sungguh mensugesti arti dari kalimat tersebut. Sebagai pola , amati tiga kalimat berikut ini:
1. Kata abang , ayah Tio itu penjahat yang kejam
2. Kata abang ayah , Tio itu penjahat yang kejam
3. Kata abang ayah Tio , itu penjahat yang kejam

Share ke Facebook >>Share ke Twitter >>
Cafeberita.com merupakan blog perihal materi belajar. Gunakan Kolom Search atau pencarian untuk mendapatkan materi berguru yang ingin dipelajari.
Temukan Kursus Bahasa Inggris di Bekasi untuk Menguasai Bahasa Inggris dengan Cepat 1

Salah seorang pakar dan konsultan pendidikan yang kini mengabdikan hidup menjadi guru di pedalaman nun jauh di pelosok Indonesia.

Pos terkait