Definisi Gerak Vertikal ke Atas
Sesuai dengan namanya , gerak vertikal ke atas yakni gerak benda dengan lintasan berupa garis lurus dalam arah vertikal. Idealnya , biar sanggup bergerak ke atas , maka benda mesti memiliki kecepatan awal. Kaprikornus , gerak vertikal ke atas ialah gerak benda dengan kecepatan permulaan tertentu.
Kecepatan benda yang bergerak vertikal ke atas berubah secara teratur. Perubahan tersebut berupa penurunan kecepatan respon pengaruh gaya gravitasi. Karena arah gerak melawan arah gaya gravitasi bumi , maka benda yang bergerak vertikal ke atas memiliki percepatan negatif atau perlambatan sebesar percepatan gravitasi (a = -g).
Pada gerak vertikal ke atas , desain dasar yang mesti kita ingat yakni kecepatan benda pada titik tertinggi yakni nol. Dengan kata lain , di saat benda meraih ketinggian maksimum , maka benda akan membisu sesaat sebelum akibatnya jatuh kembali. Konsep ini ialah kunci penting dalam menganalisis soal-soal gerak vertikal dan gerak parabola.
Setelah meraih ketinggian maksimum , benda akan kembali bergerak ke bawah (ke tanah). Dalam tahap ini , gerak benda ialah gerak jatuh bebas. Dengan begitu , desain dan rumus gerak jatuh bebas sanggup kita gunakan. Ingat , kecepatan permulaan pada gerak jatuh bebas yakni nol.
Konsep lain yang tidak kalah penting pada gerak vertikal ke atas yakni waktu tempuh. Pada gerak vertikal ke atas , waktu yang dipakai untuk meraih titik tertinggi akan sama dengan waktu yang dipakai untuk kembali ke tanah (dengan catatan , titik permulaan gerak yakni tanah). Kaprikornus , waktu yang dihabiskan benda untuk terbang di udara yakni dua kali waktu yang digunakannya untuk meraih titik tertinggi.
Ciri-ciri Gerak Vertikal ke Atas
Sebagaimana yang sudah disebutkan di atas , bahwa gerak vertikal ke atas biasanya akan menjadi gerak jatuh bebas sehabis benda meraih ketinggian maksimum. Kaprikornus , kalau kita lihat secara keseluruhan dari permulaan benda bergerak hingga kembali ke posisinya , maka ada dua jenis gerak yakni gerak vertikal ke atas dan gerak jatuh bebas.
Ciri-ciri dan rumus gerak jatuh bebas sudah kita diskusikan pada postingan sebelumnya. Pada peluang ini kita cuma akan menyaksikan ciri-ciri gerak vertikal ke atas hingga meraih ketinggian maksimum. Karena benda bergerak dalam arah vertikal dan meraih ketinggian maksiumum , maka perpindahan benda sama dengan ketinggiannya.
Dalam hal perpindahan kita mesti memperhatikan perbedaan antara gerak jatuh bebas dan gerak vertikal ke atas. Kalau pada gerak jatuh bebas , ketinggian dijumlah dari titik atas (titik permulaan benda dijatuhkan) sedangkan pada gerak vertikal ke atas , ketinggian dijumlah dari bawah (titik permulaan benda bergerak ke atas). Kaprikornus , pada gerak vertikal ke atas , ketinggian (h) yang dipakai untuk menyatakan perpindahan diukur sebagaimana umumnya.
Suatu benda dibilang bergerak vertikal ke atas jikalau memamerkan ciri-ciri berikut ini :
- Benda bergerak dengan lintasan berupa garis lurus dalam arah vertikal
- Benda bergerak dari titik paling rendah ke titik tertinggi
- Kecepatan benda berubah secara terencana (semakin menurun)
- Kecepatan benda pada titik tertinggi (ketinggian maksimum) sama degan nol
- Benda mengalami perlambatan (a = -g)
Sama seumpama gerak jatuh bebas , pada gerak vertikal ke atas juga berlaku aturan kekekalan energi mekanik. Energi mekanik di setiap titik sepanjang lintasannya akan sama besar. Energi kinetik paling besar berada pada titik paling rendah sedangkan energi kinetik tertinggi berada pada titik tertinggi.
Rumus Dasar Gerak Vertikal ke Atas
Karena gerak vertikal ke atas ialah gerak lurus berubah beraturan , maka rumus dasar gerak vertikal ke atas sama dengan rumus dasar GLBB. Hanya saja alasannya yakni percepatan dan perpindahan dinyatakan dalam besaran yang berlawanan , maka ada pergeseran simbol seumpama berikut :
vt = vo ± a.t vt2 = vo2 ± 2.a.s s = vo.t ± ½.a.t2 |
Dengan :
vt = kecepatan sehabis t detik (m/s)
vo = kecepatan permulaan (m/s)
s = perpindahan (m)
a = percepatan (m/s2)
t = waktu tempuh (s).
vt = vo − g.t vt2 = vo2 − 2.g.h h = vo.t − ½.g.t2 |
Dengan :
vt = kecepatan sehabis t detik (m/s)
vo = kecepatan permulaan (m/s)
h = perpindahan (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
t = waktu tempuh (s)
Perhatikan kedua rumus utama di atas. Perhatikan bahwa pada gerak vertikal ke atas (GVA) , percepatannya bernilai negatif sehingga tidak ada tanda plus minus (±) seumpama pada GLBB. Kemudian amati pula simbol besaran yang berbeda. Meski berlawanan simbol , intinya simbol tersebut dipakai untuk menyatakan besaran yang sama.

Salah seorang pakar dan konsultan pendidikan yang kini mengabdikan hidup menjadi guru di pedalaman nun jauh di pelosok Indonesia.