Pengertian dan Ciri-ciri Klausa
Klausa yakni golongan kata yang sudah memiliki subjek dan predikat , tetapi belum berintonasi akhir. Klausa ialah satuan gramatikal yang memiliki tataran di antara frasa dan kalimat. Artinya , suatu klausa lebih lengkap dibandingkan dengan frase tetapi belum selengkap kalimat.
Klausa sedikitnya berisikan subjek dan predikat. Sebuah klausa potensial untuk menjadi suatu kalimat bila diberi intonasi final atau tanda titik. Intonasi final (tanda baca berupa tanda titik) ialah salah satu pembeda antara kalusa dan kalimat. Kadangkala , klausa tidak terlihat berlainan dengan kalimat lantaran memiliki unsur yang serupa cuma saja belum dilengkapi intonasi akhir.
Untuk membedakan klausa dengan frase sangatlah mudah. Frase ialah adonan kata yang unsur-unsurnya tidak berfungsi selaku subjek dan predikat. Sedangkan klausa yakni adonan kata yang ditandai dengan adanya subjek dan predikat. Dengan kata lain , perbedaan paling menonjol terletak pada ada tidaknya subjek dan predikat.
Perbedaan antara kalusa dan frase juga sanggup dilihat dari ide yang diwakili oleh adonan kata tersebut. Pada frase , adonan kata cuma memilii satu jabatan di dalam kalimat misalnya selaku kata kerja , selaku kata benda , kata sifat , atau kata keterangan. Sedangkan pada klausa , adonan kata memiliki dua atau lebih jabatan dan lazimnya selaku subjek dan predikat.
Baca juga : Pengertian , Ciri-ciri dan Jenis-jenis Frase.
Karena sudah memiliki subjek dan predikat , klausa menyodorkan ide yang lebih luas dibandingkan frase. Sebuah klausa sanggup menyodorkan kesatuan ide layaknya suatu kalimat cuma saja belum dilengkapi dengan intonasi final. Untuk lebih jelasnya amati teladan pada tabel di bawah ini.
Gabungan Kata | Keterangan |
Sangat cantik | Frase |
Gadis itu cantik | Klausa |
Gadis itu sungguh cantik. | Kalimat |
di kamar | Frase |
Adik menyanyi | Klausa |
Adik sedang menyanyi di kamar. | Kalimat |
Untuk membedakan klausa dengan frase dan kalimat , kita sanggup mengetahui ciri-cirinya. Berikut beberapa ciri-ciri klausa:
1. Memiliki satu predikat
2. Tidak memiliki intonasi final dan tanda baca
3. Dapat menjadi kalimat bila diberi intonasi final
4. Merupakan belahan dari kalimat plural
5. Dapat diperluas dengan menyertakan atribut fungsi
Dalam konstruksinya yang berisikan Subjek (S) dan predikat (P) , klausa juga sanggup dibarengi dengan objek (O) , Pelengkap atau keterangan (Pel/K) , ataupun tidak. Dalam hal ini , inti dari suatu klausa yakni S dan P. Dalam praktiknya , unsur S sering dihilangkan misalnya dalam kalimat plural dan dalam kalimat yang ialah jawaban.
Contoh :
Klausa 1 : Tomi bareng dengan istrinya
Klausa 2 : Tomi datang
Klausa 3 : Tomi menjinjing oleh-oleh
Kalimat : Bersama dengan istrinya , Tomi tiba menjinjing oleh-oleh.
Pada teladan di atas , klausa 1 memiliki pola S-P-Pel , klausa 2 memiliki pola S-P , dan klausa 3 memiliki pola S-P-O. Ketika ketiga klausa tersebut digabungkan untuk membentuk suatu kalimat , maka unsur subjek (S) pada klausa 1 dan klausa 3 dihilangkan sehingga dihasilkan kalimat seumpama di atas.
Baca juga : Cara Menentukan Diksi dan Ungkapan Kata yang Tepat.
Jenis-jenis Klausa
Jenis-jenis klausa sanggup dibedakan dari beberapa sudut pandang antaralain menurut sifatnya , menurut kelengkapan unsur internalnya , menurut ada tidaknya unsur negasi pada predikat , menurut klasifikasi primer predikatnya , dan menurut kemungkinannya untuk menjadi kalimat.
Dilihat menurut sifatnya , maka klausa dibedakan menjadi dua jenis , yaitu:
1. Klausa inti
2. Klausa Bawahan
Klausa inti yakni klausa yang sanggup berdiri sendiri dan ialah klausa pokok atau induk kalimat. Di dalam suatu kalimat bermacam-macam , klausa inti berkedudukan selaku induk kalimat dan sanggup berdiri sendiri tanpa anak kalimat.
Kalimat | Klausa inti |
Akibat tidur terlalu malam , Andi telat bangun. | Andi telat bangun |
Ayah pergi ke kota , di saat adik sedang tidur. | Ayah pergi ke kota |
Lia menjadi juara pertama lantaran tekun belajar. | Lia menjadi juara pertama |
Ketika berada di desa , Pak Tono menikah lagi. | Pak Tono menikah lagi |
Dea tekun berlatih mudah-mudahan menjadi pemenang. | Dea tekun berlatih |
Klausa bawahan yakni klausa yang tidak sanggup berdiri sendiri lantaran belum lengkap. Dalam kalimat bermacam-macam , klausa bawahan berkedudukan selaku anak kalimat yang berfungsi memperluas subjek , objek , keterangan , atau pelengkap.
Untuk menyeleksi klausa bawahan atau anak kalimat , kita sanggup menyaksikan beberapa karakternya. Klausa bawahan lazimnya memiliki kata hubung selaku berikut:
1. Kausal : alasannya yakni , karena
2. Tujuan : supaya , agar
3. Waktu : di saat , sejak , pada dikala , setelah
4. Batas : selain , kecuali
5. Perluasan subjek atau objek : bahwa
6. Sebab akhir : sehingga
7. Perlawanan : walaupun , walaupun
Kalimat | Klausa bawahan |
Akibat tidur terlalu malam , Andi telat bangun. | Akibat tidur terlalu malam |
Ayah pergi ke kota , di saat adik sedang tidur. | Ketika adiks sedang tidur |
Lia menjadi juara pertama lantaran tekun belajar. | Karena tekun belajar |
Ketika berada di desa , Pak Tono menikah lagi. | Ketika berada di desa |
Dea tekun berlatih mudah-mudahan menjadi pemenang. | Agar menjadi pemenang |
Baca juga : Pengertian Parafrasa , Ciri-ciri dan Cara Membuatnya.
Berdasarkan kelengkapan unsur pada dasarnya , klausa dibedakan menjadi dua jenis , yaitu:
1. Klausa lengkap : memiliki unsur inti (S dan P) yang lengkap
2. Klausa tak lengkap : cuma memiliki unsur S atau P saja
Berdasarkan ada tidaknya unsur negasi , klausa dibedakan menjadi dua jenis , yaitu:
1. Klausa faktual : tidak terdapat unsur negasi
2. Klausa negatif : terdapat unsur negasi berupa bukan , tidak , belum , jangan
Berdasarkan klasifikasi primer predikatnya , klausa dibedakan menjadi dua jenis , yaitu:
1. Klausa mulut : predikat berupa frase verba (kata kerja)
2. Klausa nonverbal : predikat berupa frase nonverba
Berdasarkan kemungkinan untuk menjadi kalimat , klausa dibedakan menjadi dua jenis , yaitu:
1. Klausa bebas : sanggup berdiri sendiri selaku kalimat tunggal
2. Klausa terikat : bergabung dengan klausa lain membentuk kalimat plural
Jenis Klausa | Contoh |
Klausa lengkap | Adi bareng temannya |
Klausa tak lengkap | Bersama temannya |
Klausa positif | Adik menangis |
Klausa negatif | Adik tidak menangis |
Klausa verbal | Dia menolong korban banjir |
Klausa nonverbal | Anak itu penari latar |
Klausa bebas | Adi tekun belajar |
Klausa terikat | Agar Adi juara |
Baca juga : Jenis-jenis Kalimat Tanya Berdasarkan Tujuannya.

Salah seorang pakar dan konsultan pendidikan yang kini mengabdikan hidup menjadi guru di pedalaman nun jauh di pelosok Indonesia.