Soal 1 : Menentukan Kalimat Sumbang
Bacalah paragraf berikut ini dengan seksama!
(1) Pemandangan di Pantai Putri menghasilkan semua orang merasa tenteram. (2) Tampak pasir putih , ombak yang hening , serta maritim yang biru. (3) Tak heran banyak orang yang tergerak berjalan-jalan ke tengah pantai. (4) Demikian juga sejumlah cowok bersenda gurau berenang di pantai itu. (5) Tiba-tiba ada yang berteriak hiu! (6) Sejumlah cowok itu tadi berlari ke sana ke mari.
Kalimat yang sumbang paragraf di atas terdapat pada ….
A. Kalimat 1
B. Kalimat 2
C. Kalimat 3
D. Kalimat 4
E. Kalimat 5
Pembahasan :
Sebuah paragaraf biasanya berisikan beberapa kalimat yang saling berhubungan. Biasanya paragraf memiliki suatu kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas. Di dalam kalimat utama terdapat wangsit pokok atau pemikiran utama yang menjadi dasar pengembangan paragraf. Sedangkan pada kalimat penjelas terdapat gagasan-gagasan penjelas yang mendukung pemikiran utamanya.
Agar dihasilkan paragraf yang padu , maka kaimat-kalimat tersebut mesti dirangkai sedemikian rupa sehingga saling berhubungan dan memiliki kesatuan pokok pembahasan. Dalam hal ini , penulis mesti memperhatikan kepaduan makna dan kepaduan bentuk. Kepaduan makna mengobrol kekompakan antara pemikiran yang dikemukakan kalimat yang satu dengan kalimat lainnya.
Kalimat sumbang yakni kalimat yang janggal , menyimpang dari topik pembahasan , atau tidak cocok dengan rangkaian kalimat lainnya. Makara , untuk menyeleksi kalimat yang sumbang , sanggup kita lihat wangsit pokoknya apalagi dulu kemudian kita lihat keterkaitannya dengan rangkaian kalimat lainnya.
Ide pokok dari paragraf di atas yakni panorama Pantai Putri yang menghasilkan tentram. Gagasan tersebut sanggup didapatkan pada kalimat 1. Kalimat 2 , 3 , dan 4 ialah kalimat penjelas yang padu lantaran terangkai secara padu menerangkan bagaimana situasi pantai Putri yang menghasilkan tentram itu. Kalimat 5 mendatangkan situasi yang mencekam dengan kemunculan hiu sehingga sama sekali tidak mendukung pemikiran utamanya.
Soal 2 : Menentukan Kalimat yang Tidak Padu
Bacalah kutipan teks berikut ini dengan seksama!
(1) Kehidupan para transmigran di lokasi transmigrasi tidak layak. (2) Perumahan yang ditawarkan pemerintah sungguh sederhana. (3) Lahan garapan dipenuhi tonggak-tonggak kayu besar. (4) Pemerintah tidak mempertimbangkan kehidupan para transmigran. (5) Saranan dan prasarana transportasi tidak memadai.
Kalimat yang tidak padu dalam paragraf di atas yakni ….
A. Kalimat 1
B. Kalimat 2
C. Kalimat 3
D. Kalimat 4
E. Kalimat 5
Pembahasan :
Sebuah paragraf berisikan serangkaian kalimat yang saling bermitra dan membentuk kesatuan pokok pembahasan. Kalimat-kalimat yang membentuk suatu paragraf haruslah saling terkait dan bermitra dengan topik pembahasan biar dihasilkan paragraf yang padu. Meski begitu , kadangkala dalam suatu paragraf sanggup terdapat kalimat yang tidak padu.
Kalimat tidak padu yakni kalimat yang menyimpang atau tidak bermitra dengan topik pembahasan. Umumnya kalimat tidak padu sanggup dimengerti dengan cara menyaksikan relevansinya dengan kalimat lain. Jika kalimat tersebut memiliki kerterkaitan yang cukup jauh dengan rangakian kalimat yang lain , maka kalimat tersebut ialah kalimat tidak padu.
Salah satu cara yang biasa digunakan untuk menerima kalimat tidak padu yakni dengan menyeleksi wangsit pokok paragraf apalagi dahulu. Ide pokok paragraf di atas terdapat pada kalimat pertama , yakni kehidupan transmigran tidak layak. Kalimat penjelas yang menerangkan pemikiran tersebut yakni kalimat 2 , 3 , dan 4. Sedangkan kalimat 5 agak menyimpang dari pembahasan perihal kelayakan hidup dan tidak padu dengan kalimat sebelumnya.
Soal 3 : Memperbaiki Kalimat Sumbang
Bacalah paragraf berikut ini dengan seksama!
Kami berempat gres saja turun dari kereta api di stasiun Palmerah , Jakarta Selatan. Kami berasal dari kampung dan masing-masing menentang tas sederhana berwarna gelap. Eh begitu keluar dari stasiun , kami di sekeliling gedung MPR/DPR yang memang letaknya akrab dengan stasiun. Gedung ini megah dan dibangun dengan artistik. Akhirnya , polisi menangkap aku dan menenteng ke markas. Kami diumumkan selaku tersangka pembawa senjata tajam , padahal kami cuma pedagang benda tersebut.
Kalimat yang sempurna untuk memperbaiki kalimat sumbang yang tercetak miring pada paragraf di atas yakni ….
A. Kami dibawa ke gedung MPR/DPR untuk diwawancarai oleh mereka
B. Polisi menerima sejumlah golok gres dalam tas kami
C. Di sekitar stasiun memang riskan dan sering terjadi langkah-langkah kejahatan
D. Keluar stasiun memang mesti digeledah kalau-kalau menenteng bom
E. Polisi melihat-lihat benda yang ada dalam tas dan dompet kami.
Pembahasan :
Jika dibaca dengan seksama , paragraf di atas menceritakan secara singkat bagaimana kronologi toko kami ditangkap oleh polisi lantaran menenteng golok gres di dalam tas mereka. Kalimat bercetak miring memang terasa sumbang dan menyimpang dari rangkaian kalimat yang lain sehingga menghasilkan paragraf tidak padu. Bagian bercetak miring itu semestinya diisi dengan peristiwa atau penyebab mengapa mereka ditangkap polisi.
Dari kelima pilihan respon yang diberikan , kalimat yang paling sempurna untuk memperbaiki kalimat sumbang dan yang memiliki kekerabatan paling sesuai dengan rangkaian kalimat yang lain yakni kalimat kedua , yakni “Polisi menerima sejumlah golok gres dalam tas kami”. Karena itulah mereka ditangkap dan dibawa ke markas untuk diperiksa lebih lanjut.
Soal 4 : Mengidentifikasi Kalimat Tidak Padu
Bacalah paragraf berikut ini dengan seksama!
(1) Cuaca ekstrem dewasa ini dengan panas yang sungguh menyengat memang dicicipi masyarakat. (2) Udara di siang hari yang meraih 34-35 derajat Celcius menghasilkan orang gerah. (3) Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) , gangguan metode cuaca di atmosfer dewasa ini disebabkan oleh gangguan tropis pengaruh menghangatnya suhu tampang maritim perairan Indonesia. (4) Selain itu , juga aspek La Nina yang masih berjalan hingga di saat ini. (5) Oleh lantaran itu , keadaan ini menghasilkan penduduk berbondong-bondong berbelanja alat-alat elektronik berupa kipas angin dan AC.
Kalimat yang tidak padu dalam paragraf di atas terdapat pada …..
A. Kalimat 1
B. Kalimat 2
C. Kalimat 3
D. Kalimat 4
E. Kalimat 5
Pembahasan :
Gagasan utama dalam paragraf di atas yakni cuaca ekstrem yang dewasa ini dirasakan. Gagasan tersebut terdapat pada kalimat 1. Kalimat 2 menerangkan pemikiran pokok yakni bagaimana suhu udara di siang hari. Kalimat 3 dan 4 mendukung kalimat sebelumnya menerangkan faktor-faktor penyebab cuaca ekstrem.
Kalimat 5 memang dari sisi topik memang masih bermitra dengan cuaca yang panas cuma saja kalimat tersebut sudah tidak lagi padu dengan rangkaian kalimat sebelumnya sehingga tidak mendukung pemikiran yang ingin disampaikan. Kalimat tersebut lebih sempurna digunakan bila topik pembahasannya dan kalimat sebelumnya membicarakan wacana cara penduduk menyesuaikan diri dengan cuaca yang ekstrem.
Soal 5 : Mengidentifikasi Kalimat Sumbang
Bacalah paragraf berikut ini dengan seksama!
(1) Hanya helaan nafas yang terdengar berat dan panjang. (2) Pak Kus gusar sejak tadi , perasaannya campur aduk. (3) Jangan-jangan Ketua Yayasan sudah tahu bila dirinya suka mendapatkan amplop dari orangtua murid. (4) Gajinya dibawa pulang untuk kebutuhan keluarga. (5) Sebab orang nomor satu di sekolah itu beken tegas , disiplin , dan mengagungkan kejujuran dalam hidupnya.
Kalimat yang tidak padu atau sumbang dalam paragraf tersebut yakni ….
A. Kalimat 1
B. Kalimat 2
C. Kalimat 3
D. Kalimat 4
E. Kalimat 5
Pembahasan :
Secara keseluruhan , paragraf di atas membicarakan perihal kegalauan atau situasi hati Pak Kus. Gagasan tersebut dikembangkan dalam kalimat 1 , 2 , 3 , dan 5. Sedangkan kalimat 4 , sudah sungguh terang dibaca sekilas saja pun sudah terlihat sumbang dan tidak padu dengan rangkaian kalimat lainnya. Makara , kalimat yang tidak padu yakni kalimat 4 , yakni gajinya dibawa pulang untuk kebutuhan keluarga.
Demikianlah pembahasan beberapa soal cobaan nasional bidang studi bahasa Indonesia wacana kalimat tidak padu atau kalimat sumbang. Jika pembahasan soal wacana kalimat sumbang ini berharga , bantu kami membagikannya terhadap teman-teman anda lewat tombol share yang tersedia. Terimakasih.

Salah seorang pakar dan konsultan pendidikan yang kini mengabdikan hidup menjadi guru di pedalaman nun jauh di pelosok Indonesia.