Pembahasan Soal Sbmptn Biologi Tumbuhan Lumut Dan Paku

Gambar Gravatar
Pembahasan soal SBMPTN bidang study biologi ihwal flora lumut dan flora paku ini mencakup beberapa subtopik dalam kepingan kormofita berspora yakni ciri-ciri dan sifat flora lumut , ciri-ciri dan sifat flora paku , struktur dan susunan tubuh flora lumut , struktur dan susunan tubuh flora paku , daur hidup flora lumut , dan daur hidup flora paku. Dari beberapa soal yang pernah keluar dalam soal SBMPTN , versi soal ihwal kormofita berspora yang sering keluar antara lain mengidentifikasi kesamaan pada flora lumut dan flora paku , menerangkan daur hidup flora lumut dan flora paku , mengidentifikasi ciri-ciri flora lumut , mengidentifikasi ciri-ciri flora paku , mengidentifikasi fase sporofit dan fase generatif pada daur hidup flora paku dan flora lumut , dan menerangkan pembelahan meiosis pada flora lumut dan flora paku.

Soal 1
Lumut dan paku memiliki kesamaan dalam hal …
1. Spermatozoid sanggup bergerak
2. Mempunyai ikatan pembuluh
3. Ada pergiliran generasi
4. Mempunyai rizoma

Bacaan Lainnya

Pembahasan :
Tumbuhan lumut (bryophyta) dan flora paku (pteridophyta) ialah golongan kormofita berspora. Meski ialah dua flora yang berlainan , flora lumut dan paku memiliki beberapa kesamaan.

Ciri-ciri flora lumut :
1. Susunan tubuh lebih kompleks dari flora talus
2. Tubuh berskala kecil
3. Hidup kosmopolit tersebar luas di tempat yang lembap
4. Mengandung klorofil , bersifat fotoautotrof
5. Memiliki pergiliran keturunan (metagenesis)
6. Gametofitnya lebih dominan
7. Spermatozoid sanggup bergerak secara kemotaksis

Ciri-ciri flora paku :
1. Disebut flora lapis bawah
2. Sudah berakar , berbatang , dan berdaun sejati
3. Hidup di daerah lembap
4. Protalium berwarna hijau dan berklorofil
5. Memiliki pergiliran keturunan (metagenesis)
6. Sporofitnya lebih dominan
7. Spermatozoid sanggup bergerak secara kemotaksis

Jadi , lumut dan paku memiliki kesamaan dalam hal 1 dan 3.

Jawaban : B

Soal 2
Pada Marchantia polymorpha , sel telur yang sudah dibuahi karenanya berkembang dan berubah menjadi sporogonium.

SEBAB

Pada Marchantia polymorpha , tubuh penghasil spora disebut sporogonium.

Pembahasan :
Marchantia polymorpha ialah flora lumut. Pada Marchantia polymorpha , sel telur yang sudah dibuahi membentuk zigot dan berikutnya zigot berkembang menjadi sporogonium.

Pada daur hidup flora lumut , sporogonium ialah generasi sporofit yang besifat diploid. Generasi sporofit ialah penghasil spora.

Jadi , pernyataan dan argumentasi benar namun tidak berbincang alasannya akibat.

Jawaban : B

Baca juga : Pembahasan SBMPTN Biologi Sistem Hormon Endokrin.

Soal 3
Apabila spora flora lumut jatuh di tempat yang cocok , maka spora akan berkembang menjadi …
A. Gamet
B. Zigot
C. Sporogonium
D. Tumbuhan lumut
E. Protonema

Pembahasan :
Sesuai dengan metagenesis flora lumut , jika spora flora lumut jatuh di tempat yang cocok , maka spora akan berkembang menjadi protonema.

Protonema berikutnya akan berubah menjadi flora lumut. Tumbuhan lumut akan menciptakan anteredium dan arkegonium dan mengawali fase gametofit.

Jawaban : E

Soal 4
Tumbuhan berpembuluh dan meningkat biak dengan spora ialah ciri-ciri dari …
A. Algae
B. Bryophita
C. Pteridophyta
D. Gymnospermae
E. Angispermae

Pembahasan :
Secara biasa , kormofita dibedakan menjadi dua golongan , yaitu:
1. Kormofita berbiji
2. Kormofita berspora

Kormofita berbiji sering juga disebut spermatophyta. Kormofita berbiji dikelompokkan menjadi dua , yaitu:
1. Gymnospermae (berbiji terbuka)
2. Angiospermae (berbiji tertutup)

Kormofita berspora ialah golongan flora kormofita yang menciptakan spora. Berdasarkan ada tidaknya pembuluh , kormofita berspora dibedakan menjadi dua yakni :
1. Tumbuhan lumut (tidak berpembuluh)
2. Tumbuhan paku (berpembuluh)

Jadi , flora berpembuluh dan meningkat biak dengan spora ialah ciri-ciri dari flora paku atau pterydophita.

Jawaban : C

Baca juga : Pembahasan SBMPTN Biologi Sistem Gerak.

Soal 5
Pada flora lumut , meiosis terjadi dalam …
A. Zigot
B. Gametofit
C. Sporangium
D. Arkegonium
E. Anteridium

Pembahasan :
Tumbuhan lumut ialah kormofita berspora. Pada kormofita berspora pembelahan sel secara meiosis terjadi pada dikala pembentukan spora atau pada fase sporofit.

Pada flora lumut , spora dihasilkan dari sporangium.

Jawaban : C

Soal 6
Selama metagenesis flora paku , protalium bertindak selaku gametofit.

SEBAB

Protalium berkembang dari hasil peleburan mikrospora dan makrospora.

Pembahasan :
Tumbuhan paku mengalami pergiliran keturunan atau metagenesis. Metagenesis flora paku sanggup dibedakan menjadi dua fase , yaitu:
1. Fase gametofit
2. Fase sporofit

Fase gametofit ditandai dengan pembentukan alat kelamin antheridium dan arkegonium yang menciptakan gamet spermatozoid dan sel telur.

Pada flora paku , fase sporofit lebih mayoritas hidup dibanding fase gametofitnya. Pada flora paku , yang bertindak selaku generasi gametofit yakni protalium.

Untuk flora paku homosfor dan peralihan , protalium ialah hasil pertumbuhan dari spora. Pada flora paku heterosfor , protalium meningkat dari mikrospora dan makrospora.

Jadi , pernyataan benar namun alasanya salah.

Jawaban : C

Baca juga : Pembahasan SBMPTN Biologi Sistem Koordinasi – Regulasi.

Soal 7
Karakter berikut yang dimiliki oleh flora paku yakni …
1. Sporofit memiliki akar , batang , dan daun sejati
2. Sporofit memiliki pembuluh angkut dan klorofil
3. Gametofitnya disebut protalus
4. Gametofitnya bersifat fotoautotrof

Pembahasan :
Ciri-ciri flora paku :
1. Mengalami metagenesis (fase sporofit dan fase gametofit)
2. Tumbuhan paku bertindak selaku fase sprofit
3. Protalium bertindak selaku fase gametofit
4. Sporofit memiliki akar , batang , dan daun sejati
5. Sporofit ialah flora berpembuluh
6. Generasi gametofit berupa talus disebut protalus

Jadi , pilihan yang benar yakni 1 , 2 dan 3.

Jawaban : A

Soal 8
Generasi sporofit pada flora lumut yakni generasi yang menciptakan …
A. Protonema
B. Anteridium
C. Arkegonium
D. Gametogonium
E. Spora

Pembahasan :
Pada flora lumut (Bryophita) , yang bertindak selaku generasi sporofit yakni sporogonium. Sporogonium bersifat diploid dan menciptakan spora.

Jawaban : E

Baca juga : Pembahasan SBMPTN Biologi Sistem Reproduksi.

Soal 9
Jika ditinjau dari macam spora yang dihasilkan , semanggi (Marsilea) mencakup flora paku yang …
A. Homospor
B. Isospor
C. Heterospor
D. Anemokor
E. Hidrokor

Pembahasan :
Berdasarkan spora yang dihasilkan , flora paku dibedakan menjadi tiga golongan , yakni :
1. Paku homospor
2. Paku heterospor
3. Paku peralihan

Paku homospor ialah golongan flora paku yang menciptakan satu macam spora saja. Spora berubah menjadi protalium menciptakan anteridium dan arkegonium. Contoh Lycopodium atau paku kawat.

Paku heterospor ialah golongan flora paku yang menciptakan dua macam spora yang berlainan bentuk dan ukuran yakni mikrospora (spora jantan) dan makrospora (spora betina). Contoh Marsilea crenata (semanggi) dan sellaginella sp (paku rane)

Paku peralihan ialah peralihan dari homospor ke heterospor yang dapat menciptakan dua macam spora dengan bentuk dan ukuran sama namun beda jenis kelamin. Contoh Equisetum sp (paku ekor kuda).

Jadi , ditinjau dari spora yang dihasilkan , semanggi (Marsilea) mencakup flora paku yang heterospor.

Jawaban : C

Soal 10
Ciri-ciri generasi gametofit pada flora pau yakni …
1. Menghasilkan spora
2. Protalium menciptakan protein
3. Protalium bersifat diploid
4. Anteridium menciptakan sperma

Pembahasan :
Pada flora paku , yang bertindak selaku generasi gametofit yakni protalium. Berikut ciri-ciri protalium :
1. Menghasilkan kelamin antheredium dan arkhegonium
2. Bersifat haploid (n)
3. Anteridium menciptakan spermatozoid

Jadi , pilihan yang benar cuma 4.

Jawaban : D
Share ke Facebook >>Share ke Twitter >>
Cafeberita.com yakni blog ihwal materi belajar. Gunakan hidangan atau pencarian untuk mendapatkan materi berguru yang ingin dipelajari.
Temukan Kursus Bahasa Inggris di Bekasi untuk Menguasai Bahasa Inggris dengan Cepat 1

Salah seorang pakar dan konsultan pendidikan yang kini mengabdikan hidup menjadi guru di pedalaman nun jauh di pelosok Indonesia.

Pos terkait