Pembahasan Soal Cobaan Nasional Dimensi Tiga

Gambar Gravatar
pembahasan soal ujian nasional matematika dimensi tiga
Ujian Nasional Matematika – Dimensi Tiga. Pada pembahasan kali ini , akan dibahas beberapa soal cobaan nasional bidang study matematika wacana dimensi tiga atau bangkit ruang. Biasanya , ada dua soal wacana bangkit ruang yang keluar dalam cobaan nasional.

Dari beberapa soal yang pernah keluar dalam cobaan nasional matematika , versi soal dimensi tiga yang paling kerap timbul merupakan menyeleksi jarak antara titik ke bidang pada kubus , menyeleksi jarak titik ke garis , menyeleksi jarak antar bidang dalam suatu bangkit ruang , dan menyeleksi besar sudut terbuat oleh dua garis atau bidang.

Bacaan Lainnya

Kumpulan Soal Ujian Nasional Dimensi Tiga

  1. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 8 cm. Jarak titik H dan garis AC merupakan …
    1. 8√3 cm
    2. 8√2 cm
    3. 4√6 cm
    4. 4√3 cm
    5. 4√2 cm
    Pembahasan :
    Untuk menolong menyelesaikan soal di atas , ada baiknya jika kita menggambar suatu kubus selaku acuan. Berikut ilustrasi untuk kubus ABCD.EFGH :

    Dari gambar di bawah , sanggup dilihat bahwa jarak titik H dan garis AC kita misalkan HO. Selanjutnya amati segitga DOH (daerah yang diwarnai pada gambar).

    Pembahasan Soal Ujian Nasional Dimensi Tiga

    Segitiga DOH merupakan segitigu siku-siku dengan siku berada di titik D. Panjang garis DH diketahui 8 cm , sedangkan panjang garis DO merupakan setengah dari panjang garis DB.

    Ingat bahwa pada kubus , pajang diagonal bidang dan diagonal sisinya merupakan :

    Diagonal ruang = panjang rusuk√3
    Diagonal sisi = panjang rusuk√2

    Karena DB merupakan diagonal bidang , maka panjang garis DO merupakan :
    ⇒ DO = ½DB
    ⇒ DO = ½ (8√2)
    ⇒ DO = 4√2 cm

    Nah , kini dari segitiga DOH telah diketahui dua sisinya , dengan demikian panjang garis HO sanggup kita cari dengan mempergunakan dalil phytagoras selaku berikut :
    ⇒ HO = √DH2 + DO2
    ⇒ HO = √82 + (4√2)2
    ⇒ HO = √64 + 32
    ⇒ HO = √96
    ⇒ HO = √16 x 6
    ⇒ HO = 4√6 cm
    Jadi , jarak titik H ke garis AC merupakan 4√6 cm.

    Jawaban : C
  1. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 6 cm. Jika sudut antara diagonal AG dengan bidang bantalan ABCD merupakan α , maka sin α merupakan …
    1. ½√3
    2. ½√2
    3. ⅓√3
    4. ½
    5. ⅓√2
    Pembahasan :
    Perhatikan gambar kubus ABCD.EFGH di bawah ini!
    Pembahasan Soal Ujian Nasional Dimensi Tiga

    AG merupakan diagonal ruang. Bidang bantalan ABCD sanggup diwakili dengan diagonal sisi AC. Sudut antara AG dan AC merupakan α seumpama terlihat pada gambar di atas.

    Selanjutnya amati segitiga AGC. Jika kita lihat , segitiga tersebut merupakan segitiga siku-siku dengan siku di titik c. Panjang CG sama dengan panjang rusuk yakni 6 cm.

    Karena AG merupakan diagonal ruang dan AC merupakan diagonal sisi , maka panjang masing-masing diagonal tersebut merupakan :
    ⇒ AG = panjang rusuk√3 = 6√3 cm
    ⇒ AC = panjang rusuk√2 = 2√2 cm

    Dengan menggunakan rancangan trigonometri , maka berlaku :

    ⇒ sin α = sisi depan
    sisi miring
    ⇒ sin α = CG
    AG
    ⇒ sin α = 6
    6√3

    ⇒ sin α = ⅓√3

    Jawaban : C
  1. Perhatikan gambar kubus di bawah ini!
    Pembahasan Soal Ujian Nasional Dimensi Tiga
    Jarak bidang ACH dan EGB merupakan …
    1. 4√3 cm
    2. 2√3 cm
    3. 4 cm
    4. 6 cm
    5. 12 cm
    Pembahasan :
    Berikut digambarkan bidang ACH dan EGB. Pada gambar , jarak antara ACH dan EGB sanggup diwakilkan oleh garis PQ.
    Pembahasan Soal Ujian Nasional Dimensi Tiga

    Dari gambar di atas , coba amati bidang BOHP. Bidang BOHP merupakan jajargenjang dengan bantalan HO dan tinggi PQ. Makara , kita sanggup menyeleksi jarak antara ACH dan EGB dengan mencari tahu tinggi PQ.

    Untuk mengenali tinggi PQ , maka kita mesti tahu dahulu luas jajargenjang dan panjang alasnya yakni panjang HO.

    Untuk mengetahu panjang HO , amati segitiga HDO. Dari segitiga HDO diketahui DH = 6√3 cm. Panjang DO merupakan setengah dari panjang DB :
    ⇒ DO = ½DB
    ⇒ DO = ½ (6√3.√2)
    ⇒ DO = ½ (6√6)
    ⇒ DO = 3√6 cm

    Dengan demikian panjang HO merupakan :
    ⇒ HO = √DH2 + DO2
    ⇒ HO = √(6√3)2 + (3√6)2
    ⇒ HO = √108 + 54
    ⇒ HO = √162
    ⇒ HO = √81 x 2
    ⇒ HO = 9√2 cm

    Selanjutnya amati bidang BDHF. Bidang BDHF berisikan segitiga ODH , segitiga BFP dan jajargenjang BOHP. Dengan demikian berlaku : 
    ⇒ Luas BOHP = Luas BDHF – luas ODH – luas BFP

    Karena luas segitiga ODH sama dengan luas segitiga BFP , maka :
    ⇒ Luas BOHP = Luas BDHF – 2 luas ODH
    ⇒ Luas BOHP = (DB x DH) – 2(½ DO x DH)
    ⇒ Luas BOHP = (DB x DH) – (DO x DH)
    ⇒ Luas BOHP = DH (DB – DO)
    ⇒ Luas BOHP = 6√3(6√6 – 3√6)
    ⇒ Luas BOHP = 6√3(3√6)
    ⇒ Luas BOHP = 18√18
    ⇒ Luas BOHP = 54√2 cm

    Nah , kini kita telah sanggup menjumlah tinggi jajargenjangnya , yakni :
    ⇒ Luas BOHP = 54√2
    ⇒ bantalan x tinggi = 54√2
    ⇒ HO x PQ = 54√2
    ⇒ 9√2 PQ = 54√2
    ⇒ PQ = 6 cm
    Jadi , jarak antara bidang ACH dan EGB merupakan 6 cm.

    Jawaban : D
  1. Diketahui suatu kubus ABCD.EFGH. Besar sudut terbuat oleh garis BG dengan bidang BDHF merupakan ….
    1. 90o
    2. 60o
    3. 45o
    4. 30o
    5. 15o
    Pembahasan :
    Perhatikan gambar di bawah ini!
    Pembahasan Soal Ujian Nasional Dimensi Tiga

    Pada gambar di atas , titik P merupakan proyeksi titik G pada bidang BDHF dan garis PB  merupakan proyeksi garis GB pada bidang BDHF.

    Dengan demikian , sudut antara BG dan BDHF akan sama dengan sudut antara GB dan PB. Dalam gambar sudut tersebut dimisalkan θ.

    Selanjutnya amati segitiga GPB. Segitiga GPB merupakan segitiga siku-siku dengan siku di titik P. Sesuai dengan rancangan trigonometri , maka berlaku :

    ⇒ sin θ = sisi depan
    sisi miring
    ⇒ sin θ = GP
    GB
    ⇒ sin θ = ½ diagonal sisi GE
    panjang rusuk√2
    ⇒ sin θ = ½ (panjang rusuk √2)
    panjang rusuk√2

    ⇒ sin θ = ½
    ⇒ θ = 30o

    Jawaban : D
  1. Balok ABDC.EFGH dengan panjang AB = BC = 3cm dan AE = 5 cm. P terletak pada AD sehingga AP : PD = 1 : 2 dan Q pada FG sehingga FQ : QG = 2 : 1. Jika α merupakan sudut antar PQ dan ABCD , maka tan α merupakan …
    1. ½√5
    2. 1/10 √5
    3. ½√10
    4. 1/7 √14
    5. 1/7 √35
    Pembahasan :
    Perhatikan gambar di bawah ini !
    Pembahasan Soal Ujian Nasional Dimensi Tiga

    Dari segitiga POT. Dari segitiga POT diperoleh panjang PT selaku berikut :
    ⇒ PT = √PO2 + OT2
    ⇒ PT = √32 + 12
    ⇒ PT = √9 + 1
    ⇒ PT = √10 cm

    Perhatikan segitiga PTQ. Dengan rancangan trigonometri :

    ⇒ tan α = sisi depan
    sisi samping
    ⇒ tan α = QT
    PT
    ⇒ tan α = 5
    10

    ⇒ tan α = ½√10.

    Jawaban : C
Share ke Facebook >>Share ke Twitter >>
Cafeberita.com merupakan blog wacana materi belajar. Gunakan Kolom Search atau pencarian untuk mendapatkan materi berguru yang ingin dipelajari.
Temukan Kursus Bahasa Inggris di Bekasi untuk Menguasai Bahasa Inggris dengan Cepat 1

Salah seorang pakar dan konsultan pendidikan yang kini mengabdikan hidup menjadi guru di pedalaman nun jauh di pelosok Indonesia.

Pos terkait