Dari beberapa soal yang pernah keluar dalam cobaan nasional matematika , versi soal dimensi tiga yang paling kerap timbul merupakan menyeleksi jarak antara titik ke bidang pada kubus , menyeleksi jarak titik ke garis , menyeleksi jarak antar bidang dalam suatu bangkit ruang , dan menyeleksi besar sudut terbuat oleh dua garis atau bidang.
Kumpulan Soal Ujian Nasional Dimensi Tiga
- Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 8 cm. Jarak titik H dan garis AC merupakan …
- 8√3 cm
- 8√2 cm
- 4√6 cm
- 4√3 cm
- 4√2 cm
Pembahasan :
Untuk menolong menyelesaikan soal di atas , ada baiknya jika kita menggambar suatu kubus selaku acuan. Berikut ilustrasi untuk kubus ABCD.EFGH :Dari gambar di bawah , sanggup dilihat bahwa jarak titik H dan garis AC kita misalkan HO. Selanjutnya amati segitga DOH (daerah yang diwarnai pada gambar).
Segitiga DOH merupakan segitigu siku-siku dengan siku berada di titik D. Panjang garis DH diketahui 8 cm , sedangkan panjang garis DO merupakan setengah dari panjang garis DB.
Ingat bahwa pada kubus , pajang diagonal bidang dan diagonal sisinya merupakan :
Diagonal ruang = panjang rusuk√3 Diagonal sisi = panjang rusuk√2 Karena DB merupakan diagonal bidang , maka panjang garis DO merupakan :
⇒ DO = ½DB
⇒ DO = ½ (8√2)
⇒ DO = 4√2 cmNah , kini dari segitiga DOH telah diketahui dua sisinya , dengan demikian panjang garis HO sanggup kita cari dengan mempergunakan dalil phytagoras selaku berikut :
⇒ HO = √DH2 + DO2
⇒ HO = √82 + (4√2)2
⇒ HO = √64 + 32
⇒ HO = √96
⇒ HO = √16 x 6
⇒ HO = 4√6 cm
Jadi , jarak titik H ke garis AC merupakan 4√6 cm.Jawaban : C
- Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 6 cm. Jika sudut antara diagonal AG dengan bidang bantalan ABCD merupakan α , maka sin α merupakan …
- ½√3
- ½√2
- ⅓√3
- ½
- ⅓√2
Pembahasan :
Perhatikan gambar kubus ABCD.EFGH di bawah ini!AG merupakan diagonal ruang. Bidang bantalan ABCD sanggup diwakili dengan diagonal sisi AC. Sudut antara AG dan AC merupakan α seumpama terlihat pada gambar di atas.
Selanjutnya amati segitiga AGC. Jika kita lihat , segitiga tersebut merupakan segitiga siku-siku dengan siku di titik c. Panjang CG sama dengan panjang rusuk yakni 6 cm.
Karena AG merupakan diagonal ruang dan AC merupakan diagonal sisi , maka panjang masing-masing diagonal tersebut merupakan :
⇒ AG = panjang rusuk√3 = 6√3 cm
⇒ AC = panjang rusuk√2 = 2√2 cmDengan menggunakan rancangan trigonometri , maka berlaku :
⇒ sin α = sisi depan sisi miring ⇒ sin α = CG AG ⇒ sin α = 6 6√3 ⇒ sin α = ⅓√3
Jawaban : C
- Perhatikan gambar kubus di bawah ini!
Jarak bidang ACH dan EGB merupakan …- 4√3 cm
- 2√3 cm
- 4 cm
- 6 cm
- 12 cm
Pembahasan :
Berikut digambarkan bidang ACH dan EGB. Pada gambar , jarak antara ACH dan EGB sanggup diwakilkan oleh garis PQ.Dari gambar di atas , coba amati bidang BOHP. Bidang BOHP merupakan jajargenjang dengan bantalan HO dan tinggi PQ. Makara , kita sanggup menyeleksi jarak antara ACH dan EGB dengan mencari tahu tinggi PQ.
Untuk mengenali tinggi PQ , maka kita mesti tahu dahulu luas jajargenjang dan panjang alasnya yakni panjang HO.
Untuk mengetahu panjang HO , amati segitiga HDO. Dari segitiga HDO diketahui DH = 6√3 cm. Panjang DO merupakan setengah dari panjang DB :
⇒ DO = ½DB
⇒ DO = ½ (6√3.√2)
⇒ DO = ½ (6√6)
⇒ DO = 3√6 cmDengan demikian panjang HO merupakan :
⇒ HO = √DH2 + DO2
⇒ HO = √(6√3)2 + (3√6)2
⇒ HO = √108 + 54
⇒ HO = √162
⇒ HO = √81 x 2
⇒ HO = 9√2 cmSelanjutnya amati bidang BDHF. Bidang BDHF berisikan segitiga ODH , segitiga BFP dan jajargenjang BOHP. Dengan demikian berlaku :
⇒ Luas BOHP = Luas BDHF – luas ODH – luas BFPKarena luas segitiga ODH sama dengan luas segitiga BFP , maka :
⇒ Luas BOHP = Luas BDHF – 2 luas ODH
⇒ Luas BOHP = (DB x DH) – 2(½ DO x DH)
⇒ Luas BOHP = (DB x DH) – (DO x DH)
⇒ Luas BOHP = DH (DB – DO)
⇒ Luas BOHP = 6√3(6√6 – 3√6)
⇒ Luas BOHP = 6√3(3√6)
⇒ Luas BOHP = 18√18
⇒ Luas BOHP = 54√2 cmNah , kini kita telah sanggup menjumlah tinggi jajargenjangnya , yakni :
⇒ Luas BOHP = 54√2
⇒ bantalan x tinggi = 54√2
⇒ HO x PQ = 54√2
⇒ 9√2 PQ = 54√2
⇒ PQ = 6 cm
Jadi , jarak antara bidang ACH dan EGB merupakan 6 cm.Jawaban : D
- Diketahui suatu kubus ABCD.EFGH. Besar sudut terbuat oleh garis BG dengan bidang BDHF merupakan ….
- 90o
- 60o
- 45o
- 30o
- 15o
Pembahasan :
Perhatikan gambar di bawah ini!Pada gambar di atas , titik P merupakan proyeksi titik G pada bidang BDHF dan garis PB merupakan proyeksi garis GB pada bidang BDHF.
Dengan demikian , sudut antara BG dan BDHF akan sama dengan sudut antara GB dan PB. Dalam gambar sudut tersebut dimisalkan θ.
Selanjutnya amati segitiga GPB. Segitiga GPB merupakan segitiga siku-siku dengan siku di titik P. Sesuai dengan rancangan trigonometri , maka berlaku :
⇒ sin θ = sisi depan sisi miring ⇒ sin θ = GP GB ⇒ sin θ = ½ diagonal sisi GE panjang rusuk√2 ⇒ sin θ = ½ ( panjang rusuk √2)panjang rusuk√2⇒ sin θ = ½
⇒ θ = 30oJawaban : D
- Balok ABDC.EFGH dengan panjang AB = BC = 3cm dan AE = 5 cm. P terletak pada AD sehingga AP : PD = 1 : 2 dan Q pada FG sehingga FQ : QG = 2 : 1. Jika α merupakan sudut antar PQ dan ABCD , maka tan α merupakan …
- ½√5
- 1/10 √5
- ½√10
- 1/7 √14
- 1/7 √35
Pembahasan :
Perhatikan gambar di bawah ini !Dari segitiga POT. Dari segitiga POT diperoleh panjang PT selaku berikut :
⇒ PT = √PO2 + OT2
⇒ PT = √32 + 12
⇒ PT = √9 + 1
⇒ PT = √10 cmPerhatikan segitiga PTQ. Dengan rancangan trigonometri :
⇒ tan α = sisi depan sisi samping ⇒ tan α = QT PT ⇒ tan α = 5 √10 ⇒ tan α = ½√10.
Jawaban : C
Salah seorang pakar dan konsultan pendidikan yang kini mengabdikan hidup menjadi guru di pedalaman nun jauh di pelosok Indonesia.