Paranormal Xperience

Gambar Gravatar
film paranormal
Paranormal Xperience
——————————-
Sebuah film produksi Spanyol yang memakai obrolan dengan bahasa orisinil Spanyol tanpa dubbing dengan bahasa Inggris. Dirilis pada tahun 2011 di negaranya sendiri dan baru beredar di Indonesia tahun 2012. Rupa-rupanya demam 3 Dimensi dalam dunia perfilman Hollywood juga mulai dibarengi perfilman Spanyol dan salah satunya yakni film ini. Tak hanya itu saja, untuk judulnya pun juga ikut-ikutan memakai kata ”paranormal”, sebuah kata yang populer saat ini.
Kisah dimulai ketika seorang mahasiswi kedokteran yang berjulukan Angela menemui dosennya untuk meminta nilai komplemen buat cobaan mendatang. Dosennya menawari untuk menilik sebuah legenda usang di kota Sussuro yaitu ihwal Dr. Matarga yang konon kabarnya sering membunuh dan memutilasi korbannya. Angela mengajak serta kelompoknya yang berjumlah 4 orang serta adiknya sendiri sehingga total ada 6 orang yang mengikuti pengusutan ini.
Diana adalah adik kandung Angela yang memiliki trauma kala kecil karena membunuh Ayahnya sendiri. Sampai usia dewasapun beliau masih mengalami stress berat sampai-hingga menyayat tangannya sendiri dengan pisau. Satu per satu teman-temannya dibunuh sehingga mengakibatkan teror didalam kalangan tersebut.
Kelemahan dari film ini ialah film dibentuk dengan buram dan warnanya cenderung kecoklatan seperti menonton film jaman jadul. Alur kisah dibuat seperti menunjukkan film ini berjenis horror tetapi bermetamorfosis jenis thriller psikologis sayangnya pada akhir cerita menunjukkan kembali film jenis horror dengan kedatangan Dr. Matarga asli di sebuah rumah sakit. Alur kisah yang mudah ditebak dari permulaan sehingga tidak ada hal baru yang didapat dari film ini.
Menonton film ini tak lebih dari sekedar menonton sinetron saja bukan suatu film bioskop. Kualitas pemain dan dialognya tidak menawarkan greget sebuah pertunjukkan yang wah. Aktingnya pun tidak menciptakan takut penonton. Suara musiknya pun terlalu berlebihan mungkin maksudnya mengagetkan penonton namun justru penonton merasa gerah dengan musik yang berlebihan seperti itu. Misalnya saja bunyi pintu menutup yang dilaksanakan oleh cleaning service sekolah, ketika angela dirangkul oleh pacarnya, burung keluar dari tumpukan lemari dan pintu kendaraan beroda empat yang ditutup.
Cukup membosankan karena Dr. Matarganya sendiri gres timbul pada menit ke-40 dan setelah itu tidak tegang-tegang banget. Semuanya mudah diterka. Proses pembunuhan kepada para korban tidak diperlihatkan secara pribadi sehingga tidak terlihat keseraman, panik dan ketidakberdayaannya. Jadi bila anda ingin menonton film ini jangan memiliki ekspektasi yang besar.

Pos terkait