Hubungan Persamaan dan Pertidaksamaan
Pada dasarnya , pertidaksamaan ialah bentuk lain dari persamaan. Suatu pertidaksamaan kuadrat sanggup dibikin dari persamaan kuadrat atau sebaliknya dengan merubah tanda penghubung ruas saja. Selain itu , persamaan kuadrat ialah rancangan dasar yang mesti dikuasai untuk menyelesaikan pertidaksamaan kuadrat.
Baik dengan tata cara grafik atau dengan tata cara garis bilangan , untuk menyelesaikan pertidaksamaan kuadrat , kita mesti apalagi dulu merubah bentuk pertidaksamaan menjadi persamaan dan menyeleksi solusi untuk persamaan tersebut sebelum menyeleksi penyelesaiaan untuk pertidaksamaan.
Saat menggunakan tata cara grafik , kita mesti apalagi dulu mencari grafik untuk fungsi kuadrat yang bersesuaian dengan bentuk pertidaksamaan kuadrat yang kita selesaikan. Salah satu langkahnya yakni menyeleksi titik potong kepada sumbu-y. Proses itu sama dengan mencari akar-akar persamaan kuadrat.
Saat menggunakan tata cara garis bilangan , kita mesti apalagi dulu mencari solusi untuk persamaan kuadrat yang bersesuaian dengan bentuk pertidaksamaan kuadrat yang kita selesaikan. Langkah pertama yakni menyeleksi akar-akar atau nilai-nilai x yang menghasilkan persamaan kuadrat bernilai nol.
Oleh alasannya yakni itu , sebelum mempelajari lebih jauh mengenai pertidaksamaan kuadrat , pasti kita mesti apalagi dulu mengerti rancangan persamaan kuadrat minimal sanggup menyelesaikan persamaan kuadrat. Jika sudah menguasai rancangan persamaan kuadrat , maka pertidaksamaan kuadrat cuma tinggal menyeleksi interval yang cocok dengan tanda pertidaksamaannya saja.
Baca juga : Menyelesaikan Pertidaksamaan Kuadrat dengan Metode Grafik.
Menentukan HP dengan Garis Bilangan
Garis bilangan yakni garis yang digunakan untuk menggambarkan nilai-nilai variabel yang menyanggupi sebuah persamaan atau pertidaksamaan. Nilai yang digambar apalagi dulu dan dijadikan selaku standar interval yakni nilai-nilai variabel untuk menyelesaikan persamaan kuadrat.
Dari interval-interval yang dihasilkan pada garis bilangan berikutnya akan diputuskan beberapa nilai uji untuk menyeleksi tanda pada masing-masing interval. Selanjutnya , penyelesaiaan pertidaksamaan diperoleh menurut gejala pada interval tersebut.
Pertidaksamaan sanggup dinyatakan dalam empat bentuk yang berbeda. Misal bentuk persamaan kuadrat yang biasa yakni ax2 + bx + c = 0 , maka bentuk pertidaksamaan kuadratnya sanggup ditulis dalam empat bentuk selaku berikut :
1). Kurang dari : ax2 + bx + c < 0
2). Kurang dari sama dengan : ax2 + bx + c ≤ 0
3). Lebih dari : ax2 + bx + c > 0
4). Lebih dari sama dengan : ax2 + bx + c ≥ 0
Untuk menyelesaikan sebuah pertidaksamaan kuadrat dengan menggunakan diagram garis bilangan , maka ada beberapa langkah atau tahapan yang mesti dierjakan. Langkah permulaan yakni menyeleksi solusi untuk persamaan kuadrat yang bersesuaian.

Secara lazim , tindakan solusi pertidaksamaan kuadrat dengan garis bilangan yakni selaku berikut:
1. Ubah bentuk pertidaksamaan menjadi persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0
2. Cari akar-akar persamaan kuadrat tersebut
3. Gambar akar-akar yang diperoleh dalam garis bilangan
4. Substitusikan nilai uji yang bersesuain dengan garis bilangan untuk menyeleksi tanda interval
5. Tentukan solusi pertidaksamaan sesuai tanda interval yang diperoleh.
Contoh :
Tentukanlah solusi untuk dari pertidaksamaan berikut dengan menggunakan garis bilangan:
a). x2 + x – 6 < 0
b). x2 + x – 6 ≤ 0
c). x2 + x – 6 > 0
e). x2 + x – 6 ≥ 0
Pembahasan :
Karena bentuk pertidaksamaan di atas mempunyai bentuk yang serupa , maka untuk mengurangi waktu , solusi akan dibahas secara bersama-sama.
Langkah #1 : tentukan persamaan kuadrat.
Bentuk persamaan kuadrat yang bersesuain dengan bentuk pertidaksamaan kuadrat pada soal yakni x2 + x – 6 = 0.
Langkah #2 : cari akar-akar persamaan kuadrat.
⇒ x2 + x – 6 = 0
⇒ (x + 3)(x – 2) = 0
⇒ x = -3 atau x = 2
Langkah #3 : gambar nilai x pada garis bilangan.
Untuk menggambar garis bilangan , tarik garis lurus mendatar lalu buat dua titik selaku titik untuk bilangan -3 dan 2. Ingat bilangan negatif berada di sebelah kiri bilangan nol.

Dari garis bilangan di atas sanggup kita lihat ada tiga interval , yakni x < -3 , -3 < x < 2 , dan x > 2.
Langkah #4 : gunakan nilai uji.
Nilai uji mesti mewakili ketiga interval. Pada pola ini , kita sanggup menggunakan nilai uji x = -4 (untuk mewakili x < -3) , x = 0 (untuk mewakili -3 < x < 2) dan x = 3 (untuk x > 2).
Nilai uji | Substitusi ke x2 + x – 6 | Tanda |
-4 | (-4)2 + (-4) – 6 = 6 | + |
0 | 02 + 0 – 6 = -6 | – |
3 | 32 + 3 – 6 = 6 | + |
Berdasarkan tabel di atas , maka tanda untuk tiap interval yakni selaku berikut:

Ingat tanda + mempunyai arti nilainya > 0 sedangan tanda – mempunyai arti nilainya < 0.
Langah #5 : tentukan solusi pertidaksamaan.
Berdasarkan tanda pada masing-masing interval menyerupai terlihat pada gambar di atas , maka solusi untuk keempat pertidaksamaan di atas adalah:
a). x2 + x – 6 < 0 → HP = {x| -3 < x < 2}
b). x2 + x – 6 ≤ 0 → HP = {x| -3 ≤ x ≤ 2}
c). x2 + x – 6 > 0 → HP = {x| x < -3 atau x > 2}
e). x2 + x – 6 ≥ 0 → HP = {x| x ≤ -3 atau x ≥ 2}
Baca juga : Contoh Soal dan Pembahasan Pertidaksamaan Kuadrat.

Salah seorang pakar dan konsultan pendidikan yang kini mengabdikan hidup menjadi guru di pedalaman nun jauh di pelosok Indonesia.