Salah satu rumus yang sanggup kita manfaatkan untuk menyeleksi sifat bayangan yakni rumus perbesaran bayangan. Ketika kita menyeleksi perbesaran bayangan dengan rumus perbesaran , maka bahu-membahu kita secara tidak pribadi tidak cuma menyeleksi apakah bayangannya diperbesar atau diperkecil , tetapi juga menyeleksi sifat bayangan yang dihasilkan.
Mengapa demikian? Karena dikala menyeleksi perbesaran bayangan , umumnya sebelum menggunakan rumus perbesaran , kita apalagi dulu menyeleksi berapa jarak bayanan yang dihasilkan oleh cermin tersebut. Jarak bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung sanggup diputuskan dengan menggunakan rumus umum.
Rumus yang dimaksud yakni rumus lazim untuk cermin lengkung. Rumus lazim ini memamerkan relasi antara jarak konsentrasi cermin , jarak benda , dan jarak bayangan. Setelah jarak bayangan dihasilkan , bahu-membahu kita sudah sanggup menyeleksi sifat bayangan tanpa mesti menyeleksi perbesarannya lagi. Bagaimana caranya?
A. Rumus Umum Cermin Lengkung
Pada cermin lengkung (cekung dan cembung) terdapat relasi yang terencana antara posisi benda dan posisi bayangan terbuat oleh cermin. Hubungan antara jarak benda , jarak bayangan , dan jarak konsentrasi tersebut secara matematis sanggup ditulis selaku berikut :
|
Keterangan :
s = jarak benda ke sentra cermin (cm)
s’ = jarak bayangan ke sentra cermin (cm)
f = jarak konsentrasi cermin (cm).
Persamaan lazim di atas sanggup dibuktikan secara eksak dengan menggunakan geometri sinar tiba dan sinar pantul pada cermin cekung. Rumum ini tidak cuma berlaku untuk cermin cekung , tetapi juga berlaku untuk cermin cembung. Hanya saja mesti diamati harga fokusnya.
Seperti yang pernah dibahas pada beberapa postingan sebelumnya , cermin cekung ialah cermin positif sebab titik konsentrasi dan titik sentra kelengkungan berada di depan cermin. Oleh sebab itu , jarak konsentrasi pada cermin cekung bernilai positif.
Untuk menyeleksi sifat bayangan (letak , orientasi , ukuran , dan jenisnya) dengan menggunakan rumus lazim , yang mesti kita kuasai yakni beberapa perjanjian perihal tanda untuk beberapa besaran. Berikut edutafsi lampirkan pembahasan perihal perjanjian tanda untuk rumus lazim cermin lengkung.
Baca juga : Perjanjian Tanda pada Rumus Umum Cermin Lengkung.
B. Cara Menentukan Sifat Bayangan dengan Rumus Umum
Sebenarnya , cara menyeleksi sifat bayangan dengan rumus ini tujuannya yakni menyeleksi sifat bayangan dengan cara menjumlah jarak bayangan dari cermin. Namun , sebab pada sebagian besar soal penentuan sifat bayangan tidak dikenali jarak bayangan , maka mesti digunakan rumus lazim apalagi dulu untuk menentukannya.
Secara lazim , terdapat empat sifat bayangan yang dibahas , yakni :
1). Letak bayangan : di depan atau belakang cermin?
2). Jenis bayangan : maya atau nyata?
3). Orientasi bayangan : tegak atau terbalik?
4). Ukuran bayangan : diperbesar , diperkecil , atau tetap?
Menentukan sifat bayangan dengan rumus lazim sanggup ditangani untuk versi soal yang pada soalnya dikenali jarak benda dan jarak konsentrasi cermin ( s dan f diketahui). Langkah pertama yang ditangani yakni menyeleksi jarak bayangan (s’) yang dihasilkan oleh cermin dengan rumus lazim di atas.
Setelah jarak bayangan diperoleh , maka sifat bayangan yang terbentuk sanggup ditentukan. Adapun beberapa ketentuan dalam menyeleksi sifat bayangan yakni selaku berikut :
1). Jika s’ positif → bayangan di depan cermin , kasatmata dan terbalik
2). Jika s’ negatif → bayangan di belakang cermin , maya , dan tegak
3). Jika |s’| < |s| → bayangan diperkecil
4). Jika |s’| = |s| → bayangan tetap (ukuran sama dengan benda)
5). Jika |s’| > |s| → bayangan diperbesar.
Contoh :
Sebuah benda ditaruh pada jarak 20 cm di depan cermin cekung yang memiliki jarak konsentrasi 8 cm. Tentukanlah sifat bayangan yang terbentuk!

Pembahasan :
Dik : s = 20 cm , f = 8 cm
Dit : sifat bayangan = … ?
Dengan menggunakan rumus lazim di atas , diperoleh :
⇒ 1/s + 1/s’ = 1/f
⇒ 1/s’ = 1/f – 1/s
⇒ 1/s’ = 1/8 – 1/20
⇒ 1/s’ = 5/40 – 2/40
⇒ 1/s’ = (5 – 2)/40
⇒ 1/s’ = 3/40
⇒ s’ = 40/3
⇒ s’ = 13 ,3 cm
Berdasarkan perkiraan , diperoleh data :
1). s’ bernilai positif → bayangan di depan cermin , kasatmata dan terbalik
2). |s’| < |s| → bayangan diperkecil.
Jadi , sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung tersebut yakni terletak di depan cermin , kasatmata , terbalik , dan diperkecil.
Pada pola di atas , kita mempergunakan relasi antara jarak benda dengan jarak bayangan untuk menyeleksi sifat bayangan yang terbentuk. Lalu bagaimana dengan jari-jari kelengkungan cermin? Apakah jari-jari kelengkungan cermin sanggup dimanfaatkan untuk menyeleksi sifat bayangan yang terbentuk? Simak pembahasannya di bawah ini.
Baca juga : Hubungan Jarak Fokus dan Jari Kelengkungan.
Demikianlah pembahasan singkat perihal cara menyeleksi sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung menurut harga s’ beserta pola soalnya. Jika pembahasan ini berharga , bantu kami membagikannya terhadap teman-teman anda lewat tombol share di bawah ini.

Salah seorang pakar dan konsultan pendidikan yang kini mengabdikan hidup menjadi guru di pedalaman nun jauh di pelosok Indonesia.