A. Perbesaran Bayangan pada Lensa Cembung
Perbesaran ialah suatu desain yang menyatakan kesanggupan suatu alat optik dalam memperjelas penglihatan. Secara biasa , dipahami dua desain perbesaran , yakni perbesaran linear dan perbesaran angular. Pada pembahasan ini , kita cuma akan membahas mengenai perbesaran linear yang dihasilkan oleh lensa cembung.
Konsep perbesaran linear berhubungan dengan sifat bayangan yang dihasilkan , yakni mengenai ukuran bayangan. Nilai perbesaran linear yang dihasilkan dijumlah menurut perbandingan antara ukuran bayangan yang dihasilkan dengan ukuran benda aslinya. Perbandingan tersebut akan menciptakan suatu bilangan yang lebih besar dari satu atau lebih kecil dari satu.
Besaran yang digunakan untuk membandingkan ukuran antara bayangan dengan benda bisa berupa besaran jarak atau besaran tinggi. Perbesaran linear sanggup dihtitung dengan membandingkan jarak bayangan ke lensa dengan jarak benda ke lensa. Atau , sanggup juga dijumlah dengan membandingkan tinggi bayangan yang terbentuk dengan tinggi benda aslinya.
Nah , dalam hal ini desain yang mesti dipahami yakni bagaimana menyaksikan besaran-besaran tersebut. Pada gambar di bawah ini diberikan suatu pola dimana benda ditaruh di depan lensa dan menciptakan bayangan di belakang lensa. Pada gambar ditunjukkan klarifikasi mengenai jarak benda (s) , jarak bayangan (s’) , tinggi benda (h) , dan tinggi bayangan (h’).

Pada pembahasan sebelumnya , edutafsi sudah menerangkan bagaimana dampak posisi benda terhadap ukuran bayangan yang dihasilkan. Secara biasa , dampak letak atau posisi benda di depan lensa cembung sanggup dirangkum selaku berikut:
1). Jika s < f → bayangan diperbesar
2). Jika f < s < 2f → bayangan diperbesar
3). Jika s > 2f → bayangan diperkecil
4). Jika s = 2f = R → ukuran bayangan tetap.
Besaran f menyatakan jarak antara sentra optik (o) dengan konsentrasi lensa (F). Umumnya jarak konsentrasi utama dan jarak konsentrasi kedua lensa bikonveks yakni sama sehingga nilai tersebut dipandang selaku jarak konsentrasi lensa (f).
B. Perbesaran Linear Lensa Cembung
Dari keempat poin mengenai dampak posisi benda terhadap ukuran bayangan (seperti dijabarkan di atas) , kita bisa menyaksikan bagaimana perbesaran linear yang dihasilkan oleh suatu lensa cembung. Perbesaran tersebut sanggup dinyatakan dalam bentuk angka (1 < M < 1). Umumnya ada dua keadaan yang digunakan untuk menyeleksi perbesaran linear , yakni menurut jarak atau menurut tinggi.
#1 Jika Jarak Bayangan dan Jarak Benda Diketahui
Jika di dalam soal jarak benda dikenali dan jarak bayangan sanggup dijumlah , maka perbesaran linear yang dihasilkan oleh lensa cembung sama dengan perbandingan antara jarak bayangan yang dihasilkan dengan jarak bendanya. Secara matematis sanggup ditulis:
M = |s’/s| |
Keterangan :
M = perbesaran linear yang dihasilkan
s’ = jarak bayangan ke sentra optik lensa (cm)
s = jarak benda ke sentra optik lensa (cm)
| | = tanda mutlak menyatakan hasil positif.
Berdasarkan rumus di atas , maka sanggup ditarik beberapa kesimpulan , yaitu:
1). Jika |s’| < s → M < 1 → bayangan diperkecil
2). Jika |s’| = s → M = 1 → bayangan sama besar dengan benda
3). Jika |s’| > s → M > 1 → bayangan diperbesar.
Jika pada soal cuma dikenali jarak benda dan jarak konsentrasi , maka jarak bayangan sanggup diputuskan apalagi dulu menggunakan rumus biasa lensa tipis. Hubungan antara jarak bayangan , jarak konsentrasi , dan jarak benda secara matematis ditulis selaku berikut:
|
Keterangan :
s’ = jarak bayangan ke sentra optik lensa (cm)
s = jarak benda ke sentra optik lensa (cm)
f = jarak konsentrasi lensa cembung (bernilai positif).
Contoh :
Sebuah objek ditaruh di depan suatu lensa cembung pada jarak 15 cm. Jika jarak konsentrasi lensa tersebut yakni 10 cm , maka tentuanlah perbesaran bayangan yang dihasilkan.
Pembahasan :
Dik : s = 15 cm , f = 10 cm
Dit : M = …. ?
Pertama , diputuskan apalagi dulu jarak bayangan:
⇒ 1/s’ = 1/f − 1/s
⇒ 1/s’ = 1/10 − 1/15
⇒ 1/s’ = 3/30 − 2/30
⇒ 1/s’ = (3 − 2)/30
⇒ 1/s’ = 1/30
⇒ s’ = 30 cm
Perbesaran bayangan yang dihasilkan:
⇒ M = |s’/s|
⇒ M = |30/15|
⇒ M = 2
Jadi , bayangan yang dihasilkan diperbesar dua kali dari ukuran bendanya.
#2 Jika Tinggi Bayangan dan Tinggi Benda Diketahui
Selain dinyatakan menurut jarak , perbesaran linear juga sanggup dijumlah menurut tinggi bayangan dan tinggi benda. Jika dalam soal dikenali tinggi benda dan tinggi bayangan , maka perbesaran linear sanggup diputuskan dengan rumus:
M = h’/h |
Keterangan :
M = perbesaran linear yang dihasilkan
h’ = tinggi bayangan yang dihasilkan (cm)
h = tinggi benda aslinya (cm).
Berdasarkan rumus di atas , maka sanggup ditarik beberapa kesimpulan , yaitu:
1). Jika h’ < h → M < 1 → bayangan diperkecil
2). Jika h’ = h → M = 1 → bayangan sama besar dengan benda
3). Jika h’ > h → M > 1 → bayangan diperbesar.
Demikianlah pembahasan singkat mengenai cara menyeleksi perbesaran bayangan yang dihasilkan oleh lensa cembung. Jika materi mencar ilmu ini berfaedah , bantu kami membagikannya terhadap teman-teman anda lewat tombol share di bawah ini. Terimakasih.

Salah seorang pakar dan konsultan pendidikan yang kini mengabdikan hidup menjadi guru di pedalaman nun jauh di pelosok Indonesia.