A. Hukum Pemantulan Cahaya
Pada dasarnya , melukis bayangan dengan mempergunakan aturan pemantulan cahaya sama konsepnya dengan melukis bayangan menggunakan sinar istimewa. Hanya saja pada cara ini , kita menggunakan sebarang sinar tiba (sinar munculnya bukan sinar istimewa). Dengan menggunakan dua berkas sinar tiba yang sebarang , maka kita sanggup menyeleksi perpotongan sinar pantulnya.
Tentu saja untuk menggambar sinar pantul yang dihasilkan oleh kedua sinar tiba yang dilukis , kita mesti memperhatikan desain pemantulan cahaya sesuai aturan Snellius. Yang perlu dikenang , sudut tiba senantiasa sama besar dengan sudut pantulnya.
Akan tapi , alasannya merupakan cermin cekung berupa lengkung , maka penentuan garis wajar pada cermin menjadi lebih sukar dibanding cermin datar. Pada cermin cekung , garis wajar merupakan garis yang menghubungkan titik sentra kelngkungan dengan titik jatuhnya sinar.

Dengan demikian , garis wajar pada cermin cekung akan berubah-rubah tergantung pada titik jatuhnya sinar. Garis wajar sanggup dilukis dengan cara menawan garis lurus dari sentra kelengkungan menuju titik jatuhnya sinar.
Sebagai pengingat , berikut butir-butir aturan Snellius untuk pemantulan cahaya:
1). Sinar tiba , garis wajar , dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar
2). Besar sudut tiba sama dengan sudut pantul (i = r).
B. Melukis Bayangan Tanpa Sinar Istimewa
Pada pembahasan sebelumnya , yakni cara melukis bayangan pada cermin cekung menggunakan sinar istimewa , diberikan suatu referensi pembentukan bayangan dari suatu benda yang ditaruh di antara titik konsentrasi dan titik kelengkungan cermin cekung.
Pada pembahasan tersebut , menurut sifat pemantulan sinar-sinar istimewa , jikalau benda ditaruh di depan cermin cekung di antara titik konsentrasi (F) dan titik kelengkungan (M) , maka akan dihasilkan bayangan yang positif , terbalik , dan diperbesar.
Nah , mengacu pada hasil tersebut , dengan menggunakan desain pemantula cahaya pasti akan dihasilkan sifat bayangan yang serupa jikalau bendanya juga ditaruh di antara F dan M. Untuk itu , mari kita lihat cara melukis bayangan pada cermin cekung tanpa sinar istimewa.
#1 Menggambar Cermin dan Bagiannya
Langkah pertama tentunya menggambar cermin cekung dan bagian-bagiannya. Bagian-bagian yang perlu digambar antaralain cermin cekung , sumbu utama , titik konsentrasi (F) , dan titik sentra kelengkungan cermin (M).
#2 Menggambar Benda
Langkah berikutnya merupakan menggambar benda. Benda biasanya digambar selaku anak panah atau bentuk biasa yang lain dan ditaruh sesuai posisi yang diminta. Pada referensi ini , benda ditaruh di antara titik konsentrasi (F) dan sentra kelengkungan (M).
#3 Melukis Sinar Datang 1
Selanjutnya , kita sanggup melukis sinar tiba yang diambil dari ujung benda. Misal sinar tiba dilukis miring ke atas menyerupai gambar (1). Setelah sinar tiba dilukis , berikutnya tarik garis putus-putus dari titik M ke titik jatuhnya sinar datang. Garis putus-putus inilah yang berperan selaku garis normal.
Perhatikan pada gambar (1) , besar sudut tiba terbuat oleh sinar tiba dan garis wajar merupakan i. Selanjutnya , lukis garis untuk sinar pantul dengan besar sudut pantul (r) sama dengan besar sudut datangnya. Ingat aturan pemantulan (i = r).

Lebih kurang akan dihasilkan gambar menyerupai gambar (1) di atas. Perhatikan arah tanda panah yang menyatakan sinar tiba dan sinar pantul.
#4 Melukis Sinar Datang 2
Langkah berikutnya merupakan melukis sinar tiba lainnya. Kali ini sinar tiba dilukiskan miring ke bawah (perhatikan garis miring yang berwarna hijau gelap). Kemudian ditarik garis putus-putus dari titik jatuhnya sinar tiba menuju titik sentra kelengkungan (M).Garis tersebut berfungsi selaku garis wajar untuk sinar tiba yang kedua.

Selanjutnya , dengan tetap memperhatikan besar sudut tiba , ditarik garis lurus selaku sinar pantul dengan besar sudut pantul yang serupa besar dengan sudut datangnya. Ingat aturan pemantulan (i = r). Garis sinar pantul akan menciptakan perpotongan dengan garis sinar pantul yang pertama. Lihat gambar (2) di atas.
#5 Melukis Bayangan yang Terbentuk
Langkah terakhir merupakan melukis bayanganya. Titik perpotongan dua sinar pantul yang dihasilkan menjadi titik posisi bayangan. Gambarkan anak panah dalam arah terbalik dan dengan ukuran yang lebih besar dibanding ukuran bendanya.

Dari gambar di atas , sanggup dilihat bahwa bayangan yang terbentuk berada di depan cermin sehingga sifatnya nyata. Selain positif , bayangan juga bersifat terbalik dan diperbesar. Dengan demikian , hasil yang diperoleh sama dengan cara melukis bayangan menggunakan sinar istimewa.
Demikianlah pembahasan singkat perihal cara melukis pembentukan bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung tanpa menggunakan sinar-sinar istimewa. Jika materi mencar ilmu yang anda baca berfaedah , bantu kami membagikannya terhadap teman-teman anda lewat tombol share di bawah ini. Terimakasih.

Salah seorang pakar dan konsultan pendidikan yang kini mengabdikan hidup menjadi guru di pedalaman nun jauh di pelosok Indonesia.