Larutan Elektrolit Dan Larutan Nonelektrolit Beserta Contohnya

Cafeberita.com – Larutan Elektrolit dan Larutan Nonelektrolit. Klasifikasi atau pengelompokan larutan menjadi elektrolit dan nonelektrolit berhubungan dengan adanya kesanggupan sebuah zat atau materi untuk menghantarkan arus listrik. Pada biasanya , untuk menghantarkan arus listrik , maka materi penghantar yang lazim digunakan merupakan materi logam. Bahan-bahan yang sanggup menghantarkan arus listrik dengan baik seumpama halnya penghantar logam disebut konduktor. Lalu bagaimana dengan cairan? Apakah materi berupa cairan atau larutan sanggup menghantarakan listrik layaknya penghantar logam? Untuk menjawab pertanyaan tersebut , berikut edutafsi coba rangkum pemahaman larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit beserta contohnya.

Sama seumpama materi logam , berbagai jenis larutan juga sanggup menghantarkan arus listrik. Untuk menguji kesanggupan sebuah larutan dalam menghantarkan listrik sanggup digunakan alat penguji elektrolit. Timbulnya fatwa listrik ditunjukkan oleh pergantian pada elektrode yang dicelupkan ke dalam larutan yang diuji.

Dari pengujian elektrolit , didapatkan beberapa larutan yang sanggup menghantarakan arus listrik. Secara biasa , bahan-bahan penghantar berupa logam dimengerti dengan perumpamaan konduktor untuk yang sanggup menghantar listrik dan isolator untuk yang tidak dapat menghantarkan listrik.

Pada materi berupa cairan atau larutan , dimengerti pula perumpamaan elektrolit dan nonelektrolit untuk menyatakan kesanggupan larutan dalam menghantarkan listrik. Melalui uji kriteria daya hantar listrik , maka kita sanggup menyeleksi larutan mana yang bersifat elektrolit dan mana yang bersifat nonelektrolit.

A. Larutan Elektrolit

Larutan elektrolit merupakan larutan yang mempunyai kesanggupan untuk menghantarkan listrik. Dengan kata lain , semua larutan yang sanggup menghantarkan arus listrik disebut selaku larutan elektrolit. Larutan elektrolit menampilkan tanda-tanda berupa nyala lampu pada alat uji atau timbulnya gelembung gas dalam larutan.

Dari tanda-tanda yang ditimbulkan pada hasil pengujian daya hantar listrik , maka akan didapatkan dua keadaan yang berbeda. Secara biasa , larutan elektrolit akan menciptakan gelembung gas pada dikala pengujian tetapi sebagian lagi sanggup membuat lampu menyala.

Perbedaan tanda-tanda tersebut kemudian menjadi contoh untuk pengelompokkan larutan elektrolit menurut tanda-tanda yang ditimbulkan. Ditinjau dari ada tidaknya nyala lampu pada pengujian , maka elektrolit dibedakan menjadi elektrolit besar lengan berkuasa dan elektrolit lemah.

#1 Larutan Elektrolit Kuat
Larutan elektrolit besar lengan berkuasa merupakan larutan elektrolit yang pada pengujian daya hantar menciptakan gelembung gas dalam larutan dan membuat lampu menyala. Larutan elektrolit besar lengan berkuasa mempunyai daya hantar relatif baik meski konsentrasinya relatif kecil.

Larutan elektrolit besar lengan berkuasa terbentuk dari terlarutnya senyawa elektrolit besar lengan berkuasa dalam pelarut air yang menciptakan ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Ion inilah yang menghantarkan elektron. Beberapa larutan elektrolit besar lengan berkuasa antaralain larutan HCl , air bahari , larutan HBr , NaCl , dan sebagainya.

#2 Larutan Elektrolit Lemah
Larutan yang dalam pengujian daya hantar cuma menampilkan tanda-tanda timbulnya gelembung gas dalam larutan dan tidak menampilkan tanda-tanda lampu menyala disebut digolongkan ke dalam larutan elektrolit lemah. Larutan seumpama ini mempunyai daya hantar yang buruk mekipun konstrasinya besar.

Larutan elektrolit lemah terbentuk dari terlarutnya senyawa elektrolit lemah dalam pelarut air yang tidak terurai secara tepat sehingga cuma dihasilkan sedikit ion untuk menghantar elektron. Beberapa contoh larutan elektrolit lemah antaralain larutan cuka , larutan amonia , larutan H₂S , dan sebagainya.

B. Larutan Nonelektrolit

Larutan nonelektrolit merupakan larutan yang tidak mempunyai kesanggupan untuk menghantarkan arus listrik. Dengan kata lain , semua larutan yang tidak sanggup menghantarkan listrik digolongkan ke dalam larutan nonelektrolit. Kaprikornus , larutan nonelektrolit tergolong materi isolator.

Pada pengujian daya hantar listrik , larutan nonelektrolit tidak menampilkan tanda-tanda daya hantar. Pada pengujian , larutan nonelektrolit tidak menampilkan timbulnya gelembung gas di dalam larutan atau pun menyalanya lampu. Larutan urea dan etanol tergolong contoh nonelektrolit.

Jika zat nonelektrolit dilarutkan dengan air , maka zat tersebut tidak terurai menjadi ion-ion melainkan tetap dalam bentuk molekul. Karena tidak ada ion yang terbentuk , maka larutan nonelektrolit tidak sanggup menghantarkan listrik alasannya tidak ada ion yang bebas bergerak.

Ilustrasi di bawah menampilkan bagaimana keadaan urea CO(NH₂)₂ dikala dilarutkan dalam air. Urea tidak terurai menjadi ion-ion melainkan tetap selaku molekul sehingga tidak muncul ion-ion yang bergerak bebas menhantarkan listrik seumpama halnya larutan elektrolit.

Akuades atau air murni terkadang digolongkan selaku materi nonkonduktor lantaran daya hantarnya sungguh kecil sehingga terkadang ditiadakan. Akan tetapi , bekerjsama akuades sanggup menampilkan tanda-tanda konduktivitas apabila diberi tegangan yang cukup besar.

Demikianlah pembahasan singkat mengenai larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit beserta beberapa contohnya. Jika postingan yang anda baca berharga , anda sanggup membagikannya lewat tombol share di bawah ini.