Cafeberita.com – Momen Inersia. Momen inersia yakni besaran fisika yang digunakan untuk menyatakan kecenderungan benda menjaga posisinya dalam gerak rotasi. Dengan kata lain , momen inersia sanggup dibilang selaku besaran massa untuk gerak rotasi. Secara lazim , besar momen inersia sebuah benda ialah hasil kali dari massa dan kuadrat jarak titik poros. Meski begitu ada beberapa poin penting yang mesti diamati dalam penentuan momen inersia tergolong letak sumbu putarnya.
Untuk beberapa benda khusus seumpama partikel titik , batang homogen , silinder , dan bola pejal , momen inersia sanggup diputuskan dengan rumus tertentu. Pada peluang ini Edutafsi akan membahas rumus momen inersia dari beberapa benda khusus.
A. Benda Berupa Titik
Untuk massa berupa titik atau metode massa yang berisikan beberapa titik dan terhubung oleh tali atau batang yang massanya diabaikan seumpama yang terlihat pada gambar di bawah ini , berlaku :
I = ∑m.R2 = m1.R12 + m2.R22 + m3.R32 |
Keterangan :
I = momen inersia (kg m
2)
R = jarak ke titik poros (m)
m = massa (kg).
B. Batang Homogen
Batang homogen yakni batang yang massanya tersebar merata sehingga sentra massanya berada di tengah. Untuk batang homogen , maka akan terperinci terlihat bahwa terdapat imbas letak sumbu putar terhadap momen inersia.
#1 Poros di Pusat
Jika sumbu putar berada di titik sentra massanya maka berlaku :
Keterangan :
I = momen inersia (kg m
2)
l = panjang batang (m)
m = massa (kg).
#2 Poros di salah satu ujung
Jika sumbu putar berada pada salah satu ujung batang , maka :
Keterangan :
I = momen inersia (kg m
2)
l = panjang batang (m)
m = massa (kg)
#3 Poros bergeser
Jika sumbu putar atau porosnya berada di sembarang kawasan (tidak di ujung atau di pusat) , maka momen inersia sanggup dijumlah dengan rumus berikut :
Keterangan :
I = momen inersia (kg m
2)
l = panjang batang (m)
k.l = panjang pergantian (m)
m = massa (kg)
Panjang pergantian yang dimaksud di atas yakni seberapa jauh sumbu putarnya digeser misalnya dari sentra digeser ke kanan sejauh ¼l .
C. Benda Berbentuk Silinder
#1 Silinder Pejal
Untuk benda yang berupa silinder pejal seumpama katrol atau roda tertentu , maka momen inersianya sanggup dijumlah dengan rumus berikut :
Keterangan :
I = momen inersia (kg m
2)
R = jari-jari silinder (m)
m = massa (kg).
#2 Silinder Tipis Berongga
Untuk silinder tipis berongga seumpama cincin tipis maka momen inersianya sanggup dijumlah dengan rumus berikut:
Keterangan :
I = momen inersia (kg m
2)
R = jari-jari silinder (m)
m = massa (kg)
#3 Silinder Berongga Tidak Tipis
Silinder berongga tidak tipis ialah silinder yang memiliki jari-jari dalam dan jari-jari luar. Untuk benda seumpama ini maka berlaku :
Keterangan :
I = momen inersia (kg m2)
R1 = jari-jari dalam silinder (m)
R2 = jari-jari luar silinder (m)
m = massa (kg).
D. Benda Berbentuk Bola
#1 Bola Pejal
Jika benda berupa bola peal , maka momen inersianya sanggup dijumlah dengan rumus berikut :
Keterangan :
I = momen inersia (kg m
2)
R = jari-jari bola (m)
m = massa (kg)
#2 Bola Berongga
Untuk bola berongga berlaku :
Keterangan :
I = momen inersia (kg m
2)
R = jari-jari bola (m)
m = massa (kg).
Demikianlah pembahasan singkat perihal rumus momen inersia beberapa benda khusus. Jika postingan yag anda baca berharga , silahkan bagikan terhadap sobat anda lewat tombol share di bawah ini.
Share ke Facebook >>Share ke Twitter >>
MENUDINAMIKA ROTASIFISIKA SMA
Cafeberita.com yakni blog ihwal materi belajar. Gunakan sajian atau pencarian untuk menerima materi berguru yang ingin dipelajari.
Salah seorang pakar dan konsultan pendidikan yang kini mengabdikan hidup menjadi guru di pedalaman nun jauh di pelosok Indonesia.