Kumpulan Rumus Dan Rangkuman Teori Listrik Dinamis

Gambar Gravatar
kumpulan rumus dan rangkuman tentang listrik dinamis image
Cafeberita.com – Listrik Dinamis. Pembahasan mengenai listrik secara garis besar dibedakan menjadi dua bidang , yakni listrik statis dan listrik dinamis. Listrik statis mempelajari sifat kelistrikan sebuah benda dan interaksi antar muatan sedangkan listrik dinamis mempelajari ihwal pergerakan muatan listrik dalam sebuah rangkaian listrk. Pada kepingan listrik dinamis akan dibahas beberapa subtopik , yakni besaran fisika dalam listrik dinamis , alat ukur listrik , aturan Ohm dan persoalan , susunan persoalan , energi dan daya listrik , serta aturan Kirchoff. Rangkuman ini cuma berisi garis besar mengenai listrik dinamis. Untuk pembahasan lebih lengkap akan dibahas pada masing-masing subtopik.

A. Alat Ukur Listrik

Dalam topik listrik dinamis terdapat beberapa besaran yang hendak dibahas. Tiga besaran yang paling biasa merupakan tegangan , mempunyai dampak arus , dan hambatan. Sama menyerupai besaran yang lain , ketiga besaran listrik tersebut sanggup diukur menggunakan alat ukur tertentu. Pengukuran besaran listrik menggunakan lata ukur yang mesti dirangkai dengan benar mudah-mudahan menampilkan hasil pengukuran yang tepat.

Bacaan Lainnya

#1 Alat Ukur Tegangan
Alat ukur yang biasa dipakai untuk mengukur tegangan merupakan voltmeter. Alat ukur tegangan tidak pribadi sanggup dipakai untuk mengukur tegangan melainkan mesti dipasang dalam rangakaian apalagi dahulu. Untuk mengukur tegangan atau beda mempunyai kesempatan pada komponen listrik , voltemeter mesti dipasang secara paralel.

#2 Alat Ukur Kuat Arus Listrik
Kuat arus listrik sanggup diukur menggunakan amperemeter. Sama menyerupai voltmeter , amperemeter mesti dihubungkan apalagi dulu ke rangkaian sebelum dipakai untuk mengukur mempunyai dampak arus. Untuk mengukur mempunyai dampak arus listrik dalam sebuah komponen , amperemeter mesti dipasang secara seri.

#3 Alat Ukur Hambatan
Hambatan listrik sanggup diukur menggunakan Ohmmeter. Alat ini merupakan perangkat mengukur jumlah listrik yang dihasilkan dari pergesera di saat elektron melalui sebuah konduktor listrik. Pengukuran persoalan menggunakan Ohmemeter didasarkan pada desain aturan Ohm yang menerangkan korelasi antara persoalan , tegangan , dan mempunyai dampak arus listrik.

B. Besaran dan Hukum Ohm

#1 Kuat Arus Listrik
Arus listrik merupakan aliran muatan listrik. Arah aliran arus listrik bertentangan arah dengan arah aliran muatan negatif atau aliran elektron. Kuat arus listrik merupakan besaran yang menyatakan besarnya pergeseran muatan listrik atau jumlah muatan listrik yang mengalir persatuan waktu.

I = ΔQ/Δt = Q/t

Keterangan :
I = besar mempunyai dampak arus listrik (Ampere)
Q = jumlah muatan yang mengalir (Coulomb)
t = selang waktu (sekon).

#2 Tegangan
Tegangan merupakan besaran yang menyatakan perbedaan beda mempunyai kesempatan antara dua titik dalam sebuah rangkaian listrik. Pada rangkaian sederhana , beda mempunyai kesempatan tersebut dihasilkan oleh sumber tegangan. Beda mempunyai kesempatan listrik akan muncul jikalau rangkaian dihubungkan dengan sebuah sumber mempunyai kesempatan listrik atau ggl (gaya gerak listrik) , umpamanya baterai , dinamo , aki , sel surya , dan sebagainya.

#3 Hambatan
Hambatan atau resistensi merupakan besaran yang menyatakan kesanggupan sebuah materi menghalangi atau menahan aliran arus listrik. Komponen listrik yang dibentuk khusus untuk menampilkan persoalan listrik pada sebuah rangkaian disebut resistor. Komponen ini berfungsi menangkal arus listrik yang lewat rangkaian listrik.

Besar persoalan sebuah penghantar bergantung pada beberapa aspek , yakni jenis materi , panjang materi , luas penampang , dan suhu. Hubungan antara persoalan listrik dan ukuran materi penghantar dinyatakan dalam persamaan berikut ini:

R = ρ L
A

Keterangan :
R = besar persoalan yang dimiliki penghantar (Ohm)
ρ = persoalan jenis (Ohm meter)
L = panjang kawat atau penghantar (m)
A = luas penampang kawat (m2).

Besar persoalan sebuah penghantar logam sanggup berubah lantaran imbas pergeseran suhu. Umumnya , kian tinggi suhu maka kian besar pula persoalan sebuah bahan. Secara matematis , imbas pergeseran suhu terhadap besar persoalan dinyatakan selaku berikut:

R = Ro (1 + α.ΔT)

Keterangan :
Ro = persoalan mula-mula (Ohm)
R = persoalan sehabis pergeseran suhu (Ohm)
α = koefisien muai linear atau koefisien suhu persoalan (oC-1)
ΔT = pergeseran suhu (oC).

#4 Hukum Ohm
Berdasarkan percobaan yang dilaksanakan , Ohm menyaksikan bahwa perbandingan antara beda mempunyai kesempatan dengan mempunyai dampak arus listrik yang mengalir dalam sebuah rangkaian nilainya senantiasa konstan atau tetap. Nilai tetap tersebutlah yang disebut selaku hambatan.

Hubungan antara tegangan , mempunyai dampak arus , dan persoalan dirusmukan dalam aturan Ohm. Menurut persamaan aturan Ohm , besar mempunyai dampak arus yang mengalir dalam sebuah rangkaian listrik berbanding lurus dengan besar tegangan dan berbanding terbalik dengan besar hambatan.

I = V/R

Keterangan :
I = mempunyai dampak arus listrik yang mengalir (A)
V = besar tengangan (Volt)
R = besar persoalan listrik (Ohm).

C. Rangkaian Listrik

Rangkaian listrik merupakan sebuah rangkaian yang menghubungkan sumber tegangan dengan elemen listrik oleh sebuah penghubung yang berfungsi selaku penghantar. Rangkaian listrik biasanya diputuskan dari susunan hambatannya. Susunan persoalan atau susunan resistor sanggup dibedakan menjadi dua jenis , yakni susunan seri dan susunan paralel.

#1 Susunan Seri
Susunan seri merupakan susunan persoalan yang berfungsi selaku pembagi tegangan. Ciri dari susunan seri merupakan besar mempunyai dampak arus listrik yang lewat yiap komponen sama yakni sama dengan mempunyai dampak arus listrik yang mengalir dalam rangkaian tersebut. Untuk persoalan yang disusun seri , besar persoalan penggantinya sanggup dijumlah dengan rumus berikut:

Rs = R1 + R2 + … + Rn

#2 Susunan Paralel
Susunan paralel merupakan susunan persoalan yang berfungsi selaku pembagi arus. Pada susunan paralel , besar tegangan pada tiap komponen sama besar , yakni sama dengan beda mempunyai kesempatan sumber tegangan. Untuk persoalan yang disusun secara paralel , berlaku beberapa persamaan berikut:

1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + … + 1/Rn

Keterangan :
Rs = persoalan pengganti pada susunan seri (Ohm)
Rp = persoalan pengganti pada susunan paralel (Ohm).

Kumpulan rumus ihwal listrik dinamis

#3 Susunan Campuran
Umumnya , rangkaian listrik berisikan campuran susunan seri dan paralel. Besar persoalan pengganti pada susunan campuran seri-paralel sanggup diputuskan dengan memperhatikan desain susunan seri dan susunan paralel. Hal penting yang mesti diamati merupakan penentuan kepingan mana yang disusun seri dan kepingan mana yang disusun paralel.

D. Energi dan Daya Listrik

#1 Energi Listrik
Energi listrik merupakan energi yang bersumber dari tegangan listrik. Energi listrik disebabkan oleh mengalirnya muatan listrik dalam sebuah rangkaian listrik tertutup. Untuk memindahkan muatan listrik dari satu titik ke titik lain dalam sebuah penghantar , sumber tegangan yang terpasang mesti mengeluarkan energi.

W = V . I . t

Keterangan :
W = energi listrik (Joule)
V = besar tegangan (Volt)
I = mempunyai dampak arus listrik (Ampere)
t = selang waktu (s).

#2 Daya Listrik

Besarnya energi listrik yang dibutuhkan oleh alat listrik persatuan waktu disebut daya listrik. Besar daya listrik sama dengan hasil bagi energi listrik dengan selang waktu. Karena itu , daya juga sanggup didefenisikan selaku laju hantaran energi listrik di dalam rangkaian listrik.

P = W/t = V . I

Keterangan :
P = besar daya listrik (Watt)
W = energi listrik (Joule)
t = selang waktu (sekon).

E. Hukum Kirchoff

Selain aturan Ohm , aturan lain yang juga dipakai untuk menganalisis rangkaian listrik merupakan aturan Kirchoff. Hukum Kirchoff biasanya dipakai untuk menganalisis arus dan tegangan dalam rangakaian listrik. Hukum Kirchoff dibedakan menjadi dua , yakni hukuk I dan aturan II Kirchoff.

Kumpulan rumus dan ringkasan ihwal listrik dinamis

#1 Hukum I Kircfhoff
Hukum I menerangkan bagaimana mempunyai dampak arus dalam sebuah rangakaian bercabang. Pada rangkaian bercabang , sebagian arus listrik mengalir masuk pada percabangan dan sebagian lagi mengalir keluar. Menurut aturan ini , jumlah mempunyai dampak arus yang masuk sama dengan jumlah mempunyai dampak arus yang keluar.

∑ I masuk = ∑ I keluar

#2 Hukum II Kirchoff
Hukum kedua Kirchoff , jumlah aljabar pergeseran tegangan yang mengelilingi sebuah lintasan tertutup dalam sebuah rangkaian listrik merupakan sama dengan nol. Dengan kata lain , jumlah aljabar GGL dan jumlah penurunan mempunyai kesempatan dalam rangkaian tertutup (loop) sama dengan nol.

∑ε + ∑IR = 0

Demikianlah kumpulan rumus dan rangkuman teori fisika ihwal listrik dinamis yang sanggup edutafsi bagikan , mudah-mudahan sanggup menolong proses pembelajaran siswa. Jika rangkuman dan rumus listrik dinamis ini berharga , bantu kami membagikannya terhadap teman-teman anda lewat tombol share yang tersedia. Terimakasih.

Share ke Facebook >>Share ke Twitter >>
Cafeberita.com merupakan blog ihwal materi belajar. Gunakan Kolom Search atau pencarian untuk mendapatkan materi berguru yang ingin dipelajari.
Temukan Kursus Bahasa Inggris di Bekasi untuk Menguasai Bahasa Inggris dengan Cepat 1

Salah seorang pakar dan konsultan pendidikan yang kini mengabdikan hidup menjadi guru di pedalaman nun jauh di pelosok Indonesia.

Pos terkait