Killing Session

Gambar Gravatar
film killing session
film+killing+session
Killing Session

——————–

Yang namanya perang pasti akan menimbulkan dendam dan kebencian dari masing-masing pihak. Sifatnya telah abstrak. Mana yang benar dan mana yang salah bagai dua belah segi uang koin. Bukan sisi gambar menunjukkan yang benar dan segi angka memperlihatkan yang salah melainkan siapa yang melempar duit koin tersebut. Dialah yang memberikan siapa yang benar dan siapa yang salah.

Bacaan Lainnya
Emil (John Travolta) seorang warga Serbia merasakan dendam alasannya adalah keluarganya dibunuh oleh prajurit Bosnia. Untuk itu ia bergabung dengan tentara Serbia dan masuk dalam kelompok Scorpion. Kelompok tersebut sukses menginvasi dan membantai warga Bosnia. Untuk itu pasukan Amerika dikirim ke Bosnia untuk melawan golongan Scorpion dan sekaligus membuatnya menyerah. Dalam posisi berlutut Emil ditembak oleh Benjamin (Robert De Niro).

Selang bertahun-tahun kemudian Emil ternyata tidak mati dan mencari eksistensi Benjamin untuk membalas dendam dan bahkan menyusulnya ke Amerika. Benjamin sendiri sudah pensiun dan mengasingkan diri di sebuah pondok di hutan. Dia merasa bersalah dikarenakan telah membunuh orang dikala perang dan tidak cocok dengan hati nuraninya.

Emil akal-akalan akan berburu rusa dan berkenalan dengan Benjamin. Sempat berbincang-bincang dan minum bareng di dalam pondok. Saat berburu bareng ternyata Emil mengarahkan panahnya ke Benjamin. Barulah terjaga jikalau jiwanya terancam sehingga terjadilah perburuan oleh Emil. Dia berhasil menangkap Benjamin dan melaksanakan sedikit penyiksaan.

Namun Benjamin berhasil lolos dan bahkan menangkap balik Emil serta melaksanakan sedikit penyiksaan sebagai balas dendamnya. Tak didugaEmil mampu lolos dan tentu saja menyerang balik Benjamin. Pada kesudahannya Benjamin sukses mengalahkan Emil dan mengikat kaki dan tangannya. Suatu keadaan yang serupa persis beberapa tahun yang kemudian di Bosnia. Benjamin menodongkan senjatanya kepada Emil yang sedang berlutut. Untunglah hasil akhirnya happy ending. Benjamin tidak jadi menembak Emil dan keduanya berdamai.

Film ini dibintangi oleh pemain film-aktor elegan tetapi sayangnya sang sutradara kurang mengeksplor kemampuan mereka. Jadinya performa mereka hanya standard saja tidak begitu istimewa. Hal ini kemungkinan juga disebabkan oleh lemahnya alur cerita yang ada padahal potensinya bisa digarap lebih kompleks dan lebih menarik.

Kelemahan dari film ini ialah mengapa Emil bisa hidup lagi padahal telah ditembak pada kepalanya dari jarak erat. Juga umumnya prajurit Amerika akan memastikan kematiannya lebih dulu atau menguburkan jasadnya. Lalu benda runcing apakah yang diambil Benjamin dari dalam luka pahanya? Tulang atau besi pen tetapi yang terang tidak masuk akal. Berikutnya, dengan gampangnya mereka mampu berdamai padahal emosi dan dendam yang tinggi telah berkobar-kobar sejak awal. Rasanya terlalu gampang bisa berdamai.

Selama 30 menit pertama merupakan percakapan yang cukup membosankan dan belum ada aksi perkelahian sama sekali. Aksinya dan pertarungannya tampak biasa-lazimsaja, lebih cocok selaku film lepas di televisi, bukan di bioskop.

Pos terkait