Agar lebih gampang mengerti gerak parabola , maka kita perlu mengetahui pada bab mana gerak lurus beraturan (GLB) terjadi dan pada bab mana gerak lurus berubah beraturan (GLBB) terjadi. Dengan begitu akan lebih gampang untuk menganalisanya.
Ketika suatu benda bergerak parabola , maka benda menjalankan gerakan dalam dua arah yakni dalam arah horizontal dan dalam arah vertikal. Gerakan tersebut berjalan dalam waktu yang bersamaan. Pandanglah gerak parabola selaku gerak dalam dua arah sekaligus.
Dengan kata lain , di saat benda bergerak parabola , kita sanggup menyaksikan bahwa benda tersebut berpindah dari posisi mulanya dalam arah horizontal ataupun arah vertikal. Itu artinya , benda mengalami pergantian ketinggian dan pergantian posisi mendatar.

Untuk lebih jelasnya coba amati gambar di atas. Pada gambar tersebut sanggup kita lihat bahwa di saat benda bergerak dari titik A menuju titik tertinggi , maka benda berpindah dari A ke C dan dalam waktu yang berbarengan sudah menempuh jarak mendatar sejauh AC.
Jika ditinjau dalam arah mendatar atau horizontal , maka benda bergerak dengan kecepatan konstan atau tetap. Itu artinya , dalam arah horizontal benda menjalankan gerak lurus beraturan (GLB) sehingga kecepatannya di sebarang titik akan sama besar.
Dalam arah verikal , benda bergerak dengan kecepatan yang berubah secara teratur alasannya yakni ada efek percepatan gravitasi bumi. Itu artinya , dalam arah vertikal benda menjalankan gerak lurus berubah bertauran (GLBB) sehingga kecepatannya di sebarang titik tidak sama.
Dari ulasan tersebut , maka sanggup kita simpulkan rancangan penting dalam gerak parabola , yaitu:
1. Dalam arah horizontal : GLB
2. Dalam arah vertikal : GLBB
Kecepatan Benda di Sebarang Titik
Untuk menyeleksi kecepatan benda di sebarang titik pada gerak parabola , kita mesti apalagi dulu menganalisis kecepatan pada masing-masing arah. Dengan kata lain , kita hitung masing-masing kecepatan pada GLB dan GLBB.
Setelah kecepatan pada sumbu horizontal (Vx) dan kecepatan pada sumbu vertikal (Vy) kita dapatkan , maka kecepatan benda pada sebarang titik sanggup kita hitung dengan rumus berikut:
v = √vx2 + vy2 |
v2 = vx2 + vy2 |
Keterangan :
V = kecepatan benda di sebarang titik (m/s)
Vy = kecepatan benda di sebarang titik pada arah vertikal (GLBB)
Vx = kecepatan benda di sebarang titik pada arah horizontal (GLB)
Karena Vx ialah kecepatan pada gerak GLB , maka nilainya senantiasa tetap yakni sama dengan kecepatan permulaan benda dalam arah horizontal (Vox).
Sebaliknya , alasannya yakni Vy ialah kecepatan pada gerak GLBB , maka nilainya berubah secara teratur sesuai dengan rumus gerak lurus berubah beraturan.
Kecepatan Benda Saat Mencapai Titik Tertinggi
Ketika benda yang bergerak parabola meraih titik tertinggi , maka kecepatannya akan sama dengan kecepatan mulanya dalam arah horizontal (Vox). Mengapa demikian?
Ingat bahwa kita mesti meninjau gerak parabola selaku dua gerak lurus yakni GLB dan GLBB. Nah , pada arah horizontal gerak benda yakni GLB sehingga kecepatannya pada titik tertinggi akan tetap yakni sama dengan kecepatan mulanya (Vox).
Pada arah vertikal , alasannya yakni benda bergerak lurus berubah beraturan (GLBB) , maka kecepatan benda pada titik tertinggi yakni nol (Vy = 0). Ini ialah point penting yang mesti kita ingat , bahwa untuk benda GLBB tepatnya gerak vertikal ke atas , maka kecepatan pada titik tertinggi yakni nol.
Dengan demikian , maka kita dapatkan dua data , yaitu:
1. Untuk GLB , Vx = Vox
2. Untuk GLBB , Vy = 0
Nah , jika kita masukkan ke rumus kecepatan benda di sebarang titik , maka akan kita peroleh:
⇒ v2 = vx2 + vy2
⇒ v2 = vx2 + 0
⇒ v2 = vx2
⇒ v = vx
⇒ v = vox
Dari pembagian terencana perihal rumus di atas , maka sanggup kita simpulkan bahwa kecepatan benda pada titik tertinggi untuk gerak parabola yakni sama dengan kecepatan permulaan benda dalam arah horizontal (Vox).
Contoh Soal
Sebuah bola ditendang dengan sudut elevasi 37o kepada bidang datar sehingga bola bergerak dengan kecepatan permulaan 20 m/s. Tentukanlah kecepatan bola pada titik tertinggi.
Pembahasan :
Dik : Vo = 20 m/s , θ = 37o
Dit : V = … ?
Pada pembahasan di atas sudah kita simpulkan bahwa kecepatan benda pada titik tertinggi yakni sama dengan kecepatan permulaan dalam arah horizontal , maka :
⇒ v = vox
⇒ v = vo cos θ
⇒ v = 20 cos 37o
⇒ v = 20 (4/5)
⇒ v = 16 m/s
Jadi , kecepatan bola pada di saat meraih titik tertinggi yakni 16 m/s.

Salah seorang pakar dan konsultan pendidikan yang kini mengabdikan hidup menjadi guru di pedalaman nun jauh di pelosok Indonesia.