Jenis-Jenis Tanda Baca Dan Fungsinya

Gambar Gravatar
Tanda baca yakni tanda atau simbol yang digunakan dalam suatu kalimat atau paragraf yang mempunyai fungsi untuk berbincang struktur dan organisasi dari suatu wacana sekaligus selaku persyaratan intonasi dan jeda bagi pembaca. Tanda baca tidak bermitra dengan suara fonem , kata atau frase dalam bahasa tapi selaku suplemen dalam suatu tulisan. Dengan adanya tanda baca , suatu goresan pena sanggup dipahami tujuannya sesuai dengan penempatan tanda baca tersebut. Selain selaku isyarat intonasi dan jeda bagi pembaca , tanda baca juga memiliki beberapa fungsi lain sesuai dengan jenisnya. Aturan penggunaan tanda baca sanggup berlainan untuk tiap bahasa dan terus bertambah seiring kemajuan bahasa. Pada peluang ini , Bahanbelajarsekolah.blogspot.com akan memaparkan jenis-jenis tanda baca dalam Bahasa Indonesia beserta fungsi dan pola pemakaiannya.

Dalam Bahasa Indonesia , dipahami beberapa macam tanda baca yang biasa digunakan yakni tanda titik , tanda koma , tanda titik koma , tanda titik dua , tanda hubung , tanda petik , tanda kurung , tanda kutip satu , tanda seru , tanda tanya , tanda kurung siku , tanda garis miring , dan tanda penyingkat.

Bacaan Lainnya

Fungsi dan Penggunaan Tanda Titik

Tanda titik (.) ialah tanda baca yang paling lazim digunakan dalam suatu tulisan. Tanda titik juga ialah salah satu syarat suatu kalimat. Tanda titik digunakan untuk banyak sekali kebutuhan dalam penulisan kalimat atau karya tulis , yaitu:

#1 Untuk menyelesaikan kalimat
Tanda titik digunakan di selesai kalimat dan berfungsi untuk menyelesaikan kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Tanda titik juga dipahami selaku tanda henti.

Contoh :
1. Kepala sekolah memberi tahu nama murid yang mendapatkan beasiswa.
2. Para murid diwajibkan memakai seragam batik di hari jumat.

#2 Menunjukkan bab atau daftar
Tanda titik digunakan di belakang angka atau karakter dalam suatu bab , ikhtisar , atau daftar. Misalnya penggunaan titik di dalam daftar isi buku.

Contoh :
BAB 1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Batasan Masalah
1.5 Sistematika Penulisan

#3 Untuk berbincang waktu
Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka , jam , menit , dan detik yang berbincang jangka waktu. jadi untuk menuliskan waktu kita sanggup memakai tanda titik.

Contoh :
1. 0.30.25 jam (30 menit , 25 detik)
2. Pukul 1.20.15 (pukul 1 lewat 20 menit 15 detik)

#4 Untuk kependekan nama orang , gelar , atau jabatan
Tanda titik juga digunakan pada selesai kependekan nama orang atau kependekan gelar , jabatan , pangkat , atau sapaan. Penggunaan ini lazimnya digunakan kalau kita akan menuliskan nama seseorang beserta gelarnya atau dalam penulisan daftar pustaka.

Contoh :
1. Drs. H. Lukman
2. Nasution , Andre. 1989. Penggunaan Tanda Baca. Jakarta : Erlangga.

#5 Untuk kependekan kata yang telah umum
Selain pada nama atau gelar , tanda titik juga digunakan pada kependekan kata atau perumpamaan yang telah umum.

Contoh :
1. Dan lain lain = dll.
2. Dan sebagainya = dsb.

Baca juga : Perbedaan antara Lafal , Tekanan , Intonasi , dan Jeda.

Fungsi dan Penggunaan Tanda Koma

Dalam suatu kalimat , tanda koma ( ,) biasa digunakan untuk memisahkan anak kalimat atau unsur-unsur dalam suatu kalimat. Bagi pembaca , tanda koma biasa dijadikan selaku jeda.

#1 Memisahakan anak kalimat
Tanda koma paling lazim digunakan untuk memisahkan anak kalimat dengan induk kalimat kalau anak kalimat ditulis mendahului induk kalimat.

Contoh :
1. Karena mengantuk , supir truk itu menabrak pembatas jalan.
2. Kalau kau tidak tiba , saya juga tidak akan datang.

#2 Memisahkan kalimat setara
Penggunaan tanda koma selanjutnya yakni untuk memisahkan kalimat setara yang satu dengan kalimat setara selanjutnya yang didahului oleh penghubung menyerupai tapi atau melainkan.

Contoh :
1. Dia bukan teman dekat saya , melainkan tetangga nenek saya.
2. Leni ingin menonton konser musik , tapi hari hujan sungguh deras.

#3 Memisahkan unsur dalam perincian
Tanda koma sanggup digunakan untuk untuk memisahkan unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Kita memakai tanda koma di antara unsur-unsur perincian.

Contoh :
1. Pagi ini adik menyantap roti , puding , dan apel.
2. Surat dinas , surat pribadi , dan surat resmi ialah jenis-jenis surat.

#4 Untuk memisahkan kalimat penghubung
Tanda koma juga digunakan di belakang kata atau perumpamaan penghubung antar kalimat yang terdapat pada permulaan kalimat , umpamanya kata oleh alasannya itu , lagi pula , walaupun begitu , dan sebagainya.

Contoh :
1. Oleh alasannya itu , kita mesti menyiapkan diri sebaik mungkin.
2. Akan tapi , tidak siapa pun mau membantunya.

Fungsi dan Penggunaan Tanda Titik Koma

Tanda titik koma (;) ialah tanda baca yang digunakan untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis atau setara dan selaku pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk.

Contoh :
1. Hari telah gelap; gadis itu belum pulang juga.
2. Tika bermain di halaman; David menonton youtube; Lia sendiri membaca di kamarnya.

Fungsi dan Penggunaan Tanda Titik Dua

#1 Untuk memulai rangkaian
Tanda titik dua (:) digunakan pada selesai suatu pernyataan lengkap kalau disertai rangkaian , perincian , atau pemerian.

Contoh :
1. Kita memerlukan banyak alat tulis : pensil , pena , spidol warna , buku , dan penggaris.
2. Gadis malang itu cuma punya dua opsi : melawan atau menyerah.

#2 Untuk penulisan teks drama
Tanda titik dua juga biasa digunakan dalam teks drama dan digunakan sesudah kata yang berbincang pelaku atau tokoh dalam percakapan.

Contoh :
1. Dani : (sambil memegang kepalanya) ” Aduh , kapan ini akan selesai?”
2. Lana : “Sudah jangan mengeluh terus. Kerjakan saja tugasmu!”

Baca juga : Langkah-langkah Menyusun Karangan yang Baik dan Benar.

Fungsi dan Penggunaan Tanda Hubung

#1 Untuk menyambung suku kata
Tanda hubung (-) digunakan untuk menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh perubahan baris dalam penulisan suatu paragraf.

Contoh :
Tidak cuma alasannya perbuatannya yang jahat , gadis itu juga di-benci
karena parasnya yang sinis.

#2 Untuk menulis kata ulang
Kata hubung digunakan untuk menyambung unsur-unsur dalam kata ulang. Pengulangan kata yang bukan ialah kata ulang tidak perlu diberi tanda hubung.

Contoh :
1. Ibu sungguh mencintai anak-anak.
2. Jika telah matang , warna buahnya akan kemerah-merahan.

#3 Untuk berbincang ejaan
Ketika akan menuliskan ejaan dari suatu kata , kita juga memakai tanda hubung untuk menyambung karakter kata yang dieja. Kata hubung juga digunakan untuk menyambung bagian-bagian tanggal.

Contoh :
1. P-r-a-m-u-k-a
2. 02-08-2016

#4 Untuk mernagkai imbuhan tertentu
Tanda hubung juga digunakan untuk merangkai imbuhan se- dengan kata yang dimulai karakter kapital , merangkai ke- dengan angka , merangkai angka dengan -an , dan merangkai kependekan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata.

Contoh :
1. Lomba ini akan diadakan se-Indonesia
2. Karena gagal , anak itu cuma memperoleh kado ke-3
3. Lagu itu diciptakan pada tahun 90-an
4. Perusahaan itu terpaksa mem-PHK-an beberapa pegawainya.

Fungsi dan Penggunaan Tanda Petik

#1 Untuk mengapit petikan 
Tanda petik (“) digunakan untuk mengapit petikan pribadi yang berasal dari obrolan atau obrolan pada suatu naskah atau goresan pena lain.

Contoh :
1. Tika : “Bagaimana buku itu sanggup ada padamu?”
2. Dani : “Lea meminjamkannya padaku”

#2 Untuk Mengapit Judul
Tanda petik juga digunakan untuk mengapit judul syair , karangan , lagu , film , atau buku yang digunakan dalam suatu kalimat.

Contoh :
1. Malan ini , Trans TV akan menayangkan “Stolen 2”.
2. Bu guru meminta kami untuk membaca novel “Terpaksa” karangan Bella Jimo.

#3 Mengapit Istilah
Tanda petik dua juga digunakan untuk mengapit suatu perumpamaan ilmiah yang kurang dipahami atau bermakna khusus.

Contoh :
1. Gadis itu dijuluki “Macan Sedeng” oleh teman-temannya.
2. Saat berada di ruangan itu , hadirin mesti “nderet” sembari membaca mantra.

Selain tanda petik (“) , juga dipahami tanda petik tungal (‘) yang digunakan untuk mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain dan untuk mengapit terjemahan atau klarifikasi kata atau perumpamaan asing.

Baca juga : Cara Merumuskan Kesimpulan Secara Deduktif dan Induktif.

Fungsi Tanda Kurung

Tanda kurung biasa ( ) digunakan untuk mengapit ekstra pemberitahuan atau klarifikasi perihal perumpamaan tertentu yang belum banya dikenali , dan mengapit klarifikasi yang bukan bab poko pembicaraan. Tanda kurung siku { } digunakan untuk mengapit karakter , kata atau golongan kata selaku penjelas atau menyatakan keanggotaan atau himpunan.

Contoh :
1. AIDS (HIV) yakni penyakit alasannya virus yang ditularkan lewat darah.
2. HP = {x| 5 < x < 8 , x E R }.

Fungsi dan Penggunaan Tanda Tanya

Sesuai dengan namanya , tanda tanya (?) digunakan untuk menyelesaikan suatu kalimat tanya. Tanda tanya ialah karakter atau ciri dari suatu kalimat tanya. Penggunaan tanda tanya di dalam tanda kurung menjelaskan bahwa pernyataan yang mendahuluinya amsih disangsikan kebenarannya.

Contoh :
1. Apa yang mesti kita jalankan sekarang?
2. Aming menikah dengan seorang transgender (?)

Fungsi dan Penggunaan Tanda Seru

Tanda seru (!) digunakan untuk menyelesaikan suatu kalimat seruan. Tanda ini digunakan sesudah perumpamaan atau pernyataan yang berisi usul atau perintah. Penggunaan tanda baca sanggup berbincang kesan keseriusan , ketidakpercayaan , atau emosi yang memuncak.

Contoh :
1. Tunggu! kau dihentikan masuk ke kamar itu!
2. Aku sungguh-sungguh tidak habis fikir kau melakukannya!
3. Pergi! Aku tidak mau melihatmu lagi.

Baca juga : Ciri dan Syarat-syarat Kalimat Komunikatif.

Share ke Facebook >>Share ke Twitter >>
Cafeberita.com yakni blog ihwal materi belajar. Gunakan Kolom Search atau pencarian untuk memperoleh materi berguru yang ingin dipelajari.
Temukan Kursus Bahasa Inggris di Bekasi untuk Menguasai Bahasa Inggris dengan Cepat 1

Salah seorang pakar dan konsultan pendidikan yang kini mengabdikan hidup menjadi guru di pedalaman nun jauh di pelosok Indonesia.

Pos terkait