Jenis-Jenis Hormon Yang Mensugesti Perkembangan Tanaman

Gambar Gravatar
manfaat cabai golek2
Cafeberita.com – Hormon Pertumbuhan. Hormon ialah substansi kimia yang tersusun dari protein. Fungsi hormon secara lazim yakni untuk memacu pertumbuhan. Keberadaan hormon pada tumbuhan menghipnotis laju dan mutu pertumbuhan sebuah tanaman. Hormon yang ada pada tumbuhan biasa dipahami dengan istilah fitohormon. Fitohormonlah yang berperan menolong tumbuhan untuk mengendalikan pertumbuhannya. Baik tidaknya mutu pertumbuhan dipengaruhi oleh fitohormon sejalan dengan faktor internal lain yakni gen. Meskipun faktor utama yang menyeleksi pertumbuhan tumbuhan yakni vitamin dan mineral-mineral yang ada di lingkungan , tetapi tugas hormon juga tidak kalah penting alasannya yakni fitohormonlah yang berperan selaku pemacu pertumbuhan.
Keberadaan hormon-hormon pertumbuhan menjadi penting alasannya yakni kokoh kepada banyak faktor mulai dari pertumbuhan akar , batang , daun , sampai pematangan buah.

Gen , hormon , dan mineral di lingkungan saling melakukan pekerjaan sama untuk mengembangkan mutu pertumbuhan. Gen menyeleksi referensi pertumbuhan , dilanjutkan oleh vitamin dan mineral yang mengendalikan acara pertumbuhan , lalu disempurnakan oleh fitohormon yang memacu pertumbuhan agar lebih maksimal.

Bacaan Lainnya

Macam-macam Fitohormon

Berikut berbagai macam hormon tumbuhan beserta fungsinya :

  1. Hormon Auksin
    Hormon auksin dibuat di ujung meristem apikal. Fitohormon ini didapatkan pertama kali oleh Went pada ujung apikal tumbuhan gandum. Auksin juga sanggup ditemui pada tunas daun muda dan buah yang sedang tumbuh.

    Hormon auksin tersedia secara alami dalam bentuk IAA (Indole Acetic Acid) dan sanggup dibentuk secara sintesis. Salah satu produk auksin sintesis yang dipahami di pasaran yakni asam indol asetat.

    Hormon auksin memiliki beberapa fungsi penting atau imbas kepada pertumbuhan , yakni :

    • Merangsang pembelahan sel di kambium fasikuler
      Hormon auksin sanggup merangsang pembelahan sel di daerah kambium sehingga memicu pertumbuhan sekunder.
    • Pemanjangan sel pada daerah titik berkembang batang
      Hormon auksin berperan dalam pemanjangan sel pada daerah titik berkembang batang tetapi biasanya menghalangi pemanjangan sel-sel akar.
    • Diferensiasi jaringan angkut
      Diferensiasi ialah proses pertumbuhan secara fisiologi dan morfologi yang terjadi dalam sebuah sel , jaringan , atau organ-organ yang dimulai dari bagian-bagian yang bersifat meristem menjadi bagian-bagian remaja dan yang dilanjutkan dengan keutamaan bagian-bagian tersebut sehingga khas bentuk dan fungsinya
    • Mempertahankan dominasi apikal
      Hormon auksin yang dihasilkan di ujung meristem apikal ditransport ke bawah di daerah ketiak untuk menghalangi hadirnya tunas lateral atau tunas ketiak.
    • Menimbulkan absisi daun
      Absisi atau peluruhan daun ialah peristiwa lepasnya daun dari batang. Konsentrasi auksin pada daerah absisi menghipnotis peristiwa tersebut.
    • Memungkinkan fototropisme
      Auksin akan bergeser ke tempat yang tidak terkena cahaya sehingga memacu pertumbuhan yang lebih singkat dibanding bab yang terkena cahaya sehingga pertumbuhan tumbuhan membengkok dan terkesan berkembang ke arah hadirnya cahaya (gerak fototropisme).
    • Menghasilkan buah tanpa biji
      Peristiwa pembentukan buah tanpa biji disebut partenokarpi. Hormon auksin sanggup digunakan untuk menghalangi pembentukan jalan masuk polen dan menghalangi pembuahan yang mau menciptakan biji.
  2. Hormon Giberelin
    Dalam perkembangannya , fitohormon giberilin sanggup didapatkan pada berbeagai organ tumbuhan menyerupai akar , batang , tunas , bintil akar , dan biji muda.  Nama Giberilin sesuai dengan tempat pertamakali hormon ini didapatkan yakni pada jamur Gibberela fujikoroi.

    Berikut beberapa fungsi giberelin bagi pertumbuhan :

    • Mempengaruhi pemanjangan dan pembelahan sel
    • Membantu tumbuhan berkembang normal
    • Meningkatkan buatan alfa amilase pada kecambah
    • Menghambat dormansi biji
    • Merangsang pertumbuhan aluran polen
    • Merangsang pembungaan
    • Memperbesar ukuran buah
    Giberilin berisikan berbagai macam , yakni Giberrelin A , Giberrelin A2 , dan Giberrelin A3 yang masing-masing memiliki struktur dan fungsi spesifik.
  3. Hormon Sitokinin
    Hormon sitokinin pertama kali didapatkan pada sel-sel batang tembakau oleh Skoog. Sitokinin memiliki imbas kepada pertumbuhan selaku berikut :
    • Merangsang pembelahan sel 
    • Meningkatkan pembentukan akar dan tunas
    • Memperkecil dominasi apikal oleh auksin
    • Memacu tunas samping atau tunas ketiak
    • Mengatur pembentukan bunga dan buah
    • Menunda aborsi daun
    • Menghambat proses penuaan
  4. Hormon Kalin
    Hormon kalin banyak didapatkan pada jaringan meristem. Kalin ialah hormon kompleks yang secara lazim berfungsi untuk memacu pertumbuhan organ tertentu. Berdasarkan fungsinya , hormon kalin dibagi menjadi berbagai macam , yakni :
    • Rhizokalin : memacu pertumbuhan akar
    • Kaulokalin : memacu pertumbuhan batang
    • Filokalin : memacu pertumbuhan daun
    • Florigen (anthokalin) : memacu pertumbuhan bunga dan buah.
  5. Asam Absisat
    Banyak ditemui pada batang , daun , dan biji. Asam absisat berfungsi untuk menghalangi pertumbuhan yang ditujukan untuk beberapa hal selaku berikut :
    • Mengurangi kecepatan pembelahan sel di darah titik berkembang untuk mengendalikan pertumbuhan
    • Memacu absisi daun pada di saat kemarau untuk meminimalkan penguapan
    • Mendorong dormansi biji agar tidak berkecambah
    Baca juga : Letak dan Ciri-ciri Pertumbuhan pada Ujung Akar.
  6. Gas Etilen
    Gas etilen ialah fitohormon yang banyak terlibat pada pemasakan buah yang sudah tua. Gas etilen berfungsi untuk menghancurkan klorope pada buah yang mulai memasak. Gas etilen berperan dalam pemasakan buah sehingga secara lazim buah berubah dari hijau menjadi warna matang alasannya yakni klorofilnya sudah rusak.
    Fitohormon

  7. Asam Traumalin
    Asam traumalin ialah hormon yang berfungsi untuk menutup luka pada tanaman. Hormon ini banyak didapatkan pada jaringan kalus. Fitohormon ini dihasilkan oleh kambium pada batang dikotil. Karena fungsinya selaku epilog luka , hormon ini sering pula disebut hormon luka atau kambium luka.

Baca juga : Pengertian , Ciri-ciri dan Tahap Perkembangan Tumbuhan.

Share ke Facebook >>Share ke Twitter >>
Cafeberita.com yakni blog tentang materi belajar. Gunakan hidangan atau pencarian untuk mendapatkan materi mencar ilmu yang ingin dipelajari.
Temukan Kursus Bahasa Inggris di Bekasi untuk Menguasai Bahasa Inggris dengan Cepat 1

Salah seorang pakar dan konsultan pendidikan yang kini mengabdikan hidup menjadi guru di pedalaman nun jauh di pelosok Indonesia.

Pos terkait