Hubungan Jarak Benda Dan Jarak Bayangan Pada Cermin Cembung

Gambar Gravatar
hubungan jarak benda dan jarak bayangan pada cermin cembung image
Cafeberita.com – Hubungan Jarak Fokus , Jarak Benda , dan Jarak Bayangan. Pada pembahasan pemantulan cahaya terutama pada cermin lengkung , terdapat tiga besaran yang biasa dipakai , yakni jarak konsentrasi (f) , jarak benda (s) , dan jarak bayangan (s’). Ketiga besaran ini memiliki kekerabatan yang terstruktur dan saling mempengaruhi. Jarak bayangan yang dihasilkan oleh suatu cermin bergantung pada jarak benda di depan cermin. Jarak bayangan sanggup saja bernilai lebih besar atau lebih kecil dari jarak benda tergantung posisi dan jenis cermin lengkung yang digunakan. Berbeda dengan cermin cekung yang sifat bayangannya dipengaruhi oleh jarak benda , cermin cembung ternyata memiliki sifat yang khas yakni senantiasa menciptakan bayangan dengan sifat yang sama. Karakter ini ternyata ada kaitannya dengan kekerabatan antara jarak benda dan jarak bayangan pada cermin cembung. Lalu , apa kaitannya? Pada peluang ini , edutafsi akan membicarakan kekerabatan jarak benda dan jarak bayangan pada cermin cembung serta keadaan khusus yang berlaku untuk cermin cembung.

A. Rumus Umum Cermin Lengkung

Berbicara tentang kekerabatan antara jarak benda dan jarak bayangan pada cermin cembung , maka sama halnya dengan membicarakan tentang kekerabatan antara jarak benda dan jarak bayangan pada cermin cekung , alasannya yakni keduanya tergolong cermin lengkung sehingga untuk kedua jenis cermin tersebut berlaku rumus lazim cermin lengkung.

Bacaan Lainnya

Rumus lazim yang dimaksud yakni rumus yang menyatakan kekerabatan antara jarak konsentrasi , jarak benda , dan jarak bayangan. Berdasarkan bukti geometri sinar tiba dan sinar pantul pada cermin lengkung untuk banyak sekali keadaan , ternyata didapatkan bahwa ada kekerabatan yang terstruktur antara posisi benda dengan posisi bayangan.

Keteraturan tersebut tidak hanya ditemui pada cermin cekung , melainkan juga berlaku pada cermin cembung. Meski berlaku untuk cermin cekung dan cermin cembung , tetapi terdapat beberapa perjanjian tanda yang mesti diperhatikan. Secara matematis , rumus lazim cermin lengkung sanggup ditulis dengan persamaan berikut :

1/f =1/s + 1/s’

Keterangan :
f = jarak konsentrasi cermin (cm)
s = jarak benda ke cermin (cm)
s’ = jara bayangan ke cermin (cm).

Adapun perjanjian tanda terkait rumus lazim cermin lengkung yakni selaku berikut:
1). f bernilai (+) untuk cermin cekung ,
2). f bernilai (-) untuk cermin cembung
3). s’ bernilai (+) bila bayangan terletak di depan cermin
4). s’ bernilai (-) bila bayangan terletak di belakang cermin.

B. Kondisi Khusus Pada Cermin Cembung

Meskipun kekerabatan antara jarak benda dan jarak bayangan pada cermin cembung dinyatakan dalam persamaan yang serupa seumpama halnya cermin cekung , tetapi ada beberapa poin penting yang khusus untuk cermin cembung dan mesti diamati dalam penggunaan rumus. Poin tersebut akan diterangkan secara ringkas di bawah ini.

#1 Jarak Fokus dan Jari-jari Kelengkungan
Catatan pertama yang mesti diamati yakni jarak konsentrasi (f) dan jari-jari kelengkungan (R) pada cermin cembung bernilai negatif. Secara lazim , tanda negatif ini tidak disebutkan dalam soal sehingga kita sendirilah yang menggunakannya dalam rumus. Sebagai pola , bila dalam soal disebutkan suatu cermin cembung memiliki jarak konsentrasi 10 cm , maka dipahami f = -10 cm.

#2 Jarak Bayangan
Kondisi khusus selanjutnya yakni terkait jarak bayangan (s’). Pada cermin cembung , jarak bayangan senantiasa bernilai negatif. Penggunaan rumus untuk menjumlah jarak bayangan akan senantiasa menciptakan harga s’ negatif. Jika jarak bayangan yang anda hasilkan tidak bernilai negatif maka niscaya ada kesalahan dalam perkiraan tersebut.

Selain senantiasa bermanfaat negatif , nilai mutlak dari jarak bayangan (|s’|) senantiasa lebih kecil dibandingkan dengan jarak benda. Dengan kata lain , |s’| < s. Jika dalam perkiraan anda menerima hasil yang berlainan dimana |s'| tidak lebih kecil dari s' , maka anda sudah menjalankan kesalahan dalam penggunaan rumus.

Jadi pada bab ini ada dua poin yang mesti dikenang :
1). Harga s’ pada cermin cembung senantiasa negatif
2). Nilai mutlak s’ senantiasa lebih kecil dari s (|s’| < s).

Lalu timbul suatu pertanyaan , mengapa harga s’ senantiasa negatif dan lebih kecil dari s? Itu lantaran jarak konsentrasi cermin bernilai negatif sehingga senantiasa menciptakan harga s’ yang juga negatif. Untuk lebih jelasnya , amati dua pola di bawah ini.

Contoh 1 :
Sebuah cermin cembung memiliki jari-jari kelengkungan sebesar 20 cm. Jika suatu benda ditaruh di depan cemin pada jarak 5 cm , maka tentuanlah jarak bayangan yang dihasilkan.

Pembahasan :
Dik : R = -20 cm , f = R/2 = -10 cm , s = 5 cm
Dit : s’ = …. ?

Berdasarkan rumus lazim , maka diperoleh :
⇒ 1/s’ = 1/f − 1/s
⇒ 1/s’ = 1/-10 − 1/5
⇒ 1/s’ = -1/10 − 2/10
⇒ 1/s’ = (-1 − 2)/10
⇒ 1/s’ = -3/10
⇒ s’ = -10/3
⇒ s’ = -3 ,3 cm

Nilai mutlak dari s’ yakni :
⇒ |s’| = 3 ,3 cm
⇒ |s’| < s

Contoh 2 :
Sebuah benda ditaruh pada jarak 16 cm di depan suatu cermin cembung yang jarak fokusnya 8 cm. Tentukanlah jarak bayangan yang dihasilkan.

Pembahasan :
Dik : s = 16 cm , f = – 8 cm
Dit : s’ = …. ?

Berdasarkan rumus lazim , maka diperoleh :
⇒ 1/s’ = 1/f − 1/s
⇒ 1/s’ = 1/-8 − 1/16
⇒ 1/s’ = -2/16 − 1/16
⇒ 1/s’ = (-2 − 1)/16
⇒ 1/s’ = -3/16
⇒ s’ = -16/3
⇒ s’ = -5 ,3 cm

Nilai mutlak dari s’ yakni :
⇒ |s’| = 5 ,3 cm
⇒ |s’| < s

Dari kedua pola di atas sanggup dilihat bahwa harga s’ senantiasa negatif. Pada pola pertama , benda ditaruh pada jarak lebih kecil dari jarak konsentrasi cermin dan diperoleh s’ bernilai negatif. begitupula di saat benda ditaruh pada jarak lebih besar dari jarak konsentrasi cermin , dihasilkan nilai s’ yang juga negatif.

Kemudian pada masing-masing pola di atas juga sanggup dilihat bahwa nilai mutlak dari s’ senantiasa lebih kecil dibandingkan dengan nilai s. Pada pola pertama |s’| lebih kecil dari s (3 ,3 cm < 5 cm). Sedangkan pada pola kedua , |s'| juga lebih kecil dari s (5 ,3 cm < 16 cm).

Hubungan jarak benda dan jarak bayangan cermin cembung

Perhitungan ini menyediakan bahwa nilai s’ pada cermin cembung senantiasa bernilai negatif. Dan lantaran s’ bernilai negatif , maka sifat bayangan yang dihasilkan senantiasa maya , tegak , dan diperkecil.

Demikianlah pembahasan singkat tentang kekerabatan antara jarak benda dan jarak bayangan pada cermin cembung serta keadaan khusus yang mesti diperhatikan. Jika pembahasan ini berfaedah , bantu kami membagikannya terhadap teman-teman anda lewat tombol share di bawah ini.

Share ke Facebook >>Share ke Twitter >>
Cafeberita.com yakni blog wacana materi belajar. Gunakan Kolom Search atau pencarian untuk mendapatkan materi berguru yang ingin dipelajari.
Temukan Kursus Bahasa Inggris di Bekasi untuk Menguasai Bahasa Inggris dengan Cepat 1

Salah seorang pakar dan konsultan pendidikan yang kini mengabdikan hidup menjadi guru di pedalaman nun jauh di pelosok Indonesia.

Pos terkait