Hari Raya Galungan Dan Kuningan………….

Bercerita mengenai adat budaya dan keyakinan suatu daerah memang tidak akan pernah habis, masing-masing mempunyai adab dan budaya yang beragam dan sungguh unik, adat dan budaya yang meningkat dalam suatu kawasan sungguh besar lengan berkuasa sekali dipengaruhi oleh doktrin atau keyakinan yang diwarisi leluhurnya secara turun temurun, dan kebanyakan diantara iktikad yang mereka dapatkan dari leluhurnya tersebut berupa dongeng, kisah tentang dongeng-cerita yang dibubuhi dengan anutan agama yang mereka anut, dalam cerita tersebut juga disampaikan pesan-pesan tentang tatanan dan hukum dalam menjalankan hidup beragama.
Ada juga diantara kisah atau kisah yang disampaikan, menampung para tokoh-tokoh yang mereka kagumi ketika itu, dan para tokoh tersebut disimbulkan selaku tokoh yang mewakili sifat-sifat huruf baik dan jelek, dengan tujuan agar para umat yang ada dalam keyakinan ini dapat lebih gampang mengetahui pedoman yang disampaikan. Untuk mempekuat keyakinan yang tumbuh dalam diri masing-masing umat, dikukuhkanlah kejadian dalam cerita tersebut menjadi sebuah peristiwa yang wajib untuk diingat atau diingat, menjadi sebuah peringatan upacara ke agamaan yang sungguh sakral.
Dan terbukti ternyata tata cara ini mampu diserap dan terus bertahan secara terus menerus sampai ketika ini.
“HARI RAYA GALUNGAN DAN KUNINGAN“, hari raya ini merupakan salah satu hari raya paling besar yang dirayakan umat Hindu utamanya di Bali. Bagi penduduk biasa di luar Bali tentunya mungkin banyak yang masih belum mengenali tentang hari raya ini. Sekedar menambah pengetahuan dan memperkaya kasanah budaya nusantara yang kita miliki, rasanya perlu aku menyebarkan ceritak tentang apa dan bagaimana hari raya ini bisa terjadi. Banyak yang meyakini bahwa cerita perihal hari raya ini hanyalah sebuah mitos, tetapi ada juga yang menyampaikan bahwa hari raya ini ialah sebuah insiden sejarah yang dapat dibuktikan lewat peninggalan-peninggalan sejarah berupa prasasti.
Menarik memang, upacara ini tergolong cukup unik, dan menyimpan berbagai misteri tidak sedikit dari tatanan adat budaya dan doktrin Hindu yang meningkat di Bali, tata laksana upacara dan upakaranya berasal dari kejadian Galungan dan Kuningan ini, mirip ada perumpamaan “Caru” yang merupakan dasar dari setiap upacara yang dilaksanakan di Bali. Secara garis besar upacara Galungan dan Kuningan yaitu sebuah perayaan perihal hari yang sungguh bersejarah dimana kekuasaan kegelapan yang merupakan simbul dari kejelekan bisa dihancurkan, dan dilenyapkan oleh kekuatan baik.
Lebih lengkap dari peristiwa ini akan aku lanjutkan pada lain kesempatan, dalam kisah “Sri Maya Denawa” aku petik dari suatu buku yang ditulis oleh “Rsi Bintang Dhanu Manik Mas, I.N. Djoni Gingsir, dalam bukunya yang berjudul “Sejarah Mitologi Hari Raya Galungan Dan Kuningan“.