
Hansel & Gretel
———————
Film ini dibuat bukan berdasarkan dongeng kisah dari Jerman yang berjudul Hansel und Gretel melainkan hanya mengambil nama tokohnya saja yaitu Hansel dan Gretel sedangkan ceritanya sendiri sangat jauh berlainan dengan kisah cerita yang disukai belum dewasa tersebut. Kisah kisah Hansel und Gretel diterbitkan oleh Jacob Grimm dan Wilhelm Grimm yang populer dengan sebutan Grimm bersaudara pada tahun 1812. Mereka mewawancarai eksklusif masyarakatdesa dan mendengarkan cerita dongeng-kisah yang sudah ada bebuyutan dari orang tuanya. Hansel und Gretel merupakan salah satu kisah dalam kumpulan cerita 86 cerita cerita dalam buku Kinder und Hausmarchen alias bawah umur dan peri rumah.
Mengingat film ini tidak menceritakan dongeng kisah seperti yang dibuat oleh Grimm bersaudara yang diperuntukkan anak-anak maka dalam ratingnya mendapat aba-aba R (Restricted). Kode R memiliki arti bawah umur dibawah usia 17 tahun harus didampingi oleh orang tua atau orang cukup umur karena mengandung unsur sexualitas, kekerasan, adegan berdarah dan bahasa yang garang.
Hansel kecil dan Gretel kecil tinggal di pinggiran suatu kota bernama Ausburg bareng kedua orang tuanya. Suatu malam keduanya diajak sang ayah atas suruhan ibunya pergi kedalam hutan dan meninggalkannya dalam gelap. Keesokannya mereka berdua keluar dari persembunyiannya dan mendapatkan sebuah rumah permen di tengah hutan, rumah yang tembok-temboknya yang dibuat dari permen yang anggun dan beraneka warna cerah. Merekapun memakannya dan masuk ke dalam rumah itu. Rupa-rupanya rumah itu yakni daerah tinggal nenek sihir. Merekapun ditangkap.
Hansel selalu diberi makan permen yang menyebabkan terkena penyakit kencing anggun. Suatu hari mereka sukses lolos dengan cara melawan dan berkelahi dengan nenek sihir. Mereka berdua sukses mengalahkan nenek sihir sehingga terbakar dalam tungku perapian. Sekembalinya dari hutan, tidak ditemukan lagi orang tuanya sehingga mereka melanglang buana keliling negeri sekaligus memburu penyihir-penyihir untuk dibunuh.
Saat akil balig cukup akal Hansel (Jeremy Renner) dan Gretel (Gemma Arterton) kembali ke kampung halamannya karena dikontrak oleh walikota Ausburg untuk mengejar penyihir yang menculik anak-anak. Hal ini ditentang oleh sheriff Berringer (Peter Storemare) yang merasa tersaingi. Sheriff Berringer menangkap Mina (Pihla Viitala) yang hendak dieksekusi mati alasannya dituduh sebagai penyihir. Untunglah datang Hansel dan Gretel untuk menyelamatkannya sebab Hansel mengevaluasi tidak ada gejala jikalau Mina ialah seorang penyihir.
Sheriff menyewa sekelompok orang untuk mengejar penyihir, sayangnya mereka justru tewas alasannya adalah ulah penyihir berjulukan Muriel (Famke Janssen). Hanya sisa satu orang yang disihir dan dibiarkan hidup selaku pesan buat penduduk yang lain untuk tidak berbuat macam-macam dan orang itupun meledak berkeping-keping dalam suatu kafe.
Hasil pengusutan Hansel dan Gretel dibantu dengan Jackson sukses menangkap seorang penyihir di hutan dan menginterogasinya. Dari informasi itu ada seorang penyihir berpengaruh yang sedang mengumpulkan belum dewasa untuk perayaan bulan merah darah. Perayaan itu membutuhkan 12 anak yang berisikan 6 anak pria dan 6 anak wanita. Setelah dijumlah dan dicocokkan dengan berkas anak yang hilang maka masih ada 1 anak yang belum ditangkap. Dan nama-nama anak yang hilang ternyata menurut nama bulan dan yang belum ditangkap adalah nama anak bulan April. Berdasarkan buku kelahiran di kota tersebut maka didapatlah alamat anak tersebut.
Sayang sekali anak buah Muriel sudah lebih dulu mendapatkan anak tersebut. Dibantu dengan Troll berjulukan Edward (bunyi oleh Robin Atkins Downes) maka April dibawa dalam kurungan menuju ke suatu kawasan. Hansel berupa memburu anak buah Muriel dengan menggelayuti tongkat terbangnya namun hal tersebut menyebabkannya digantung pada pohon dengan kaki di atas dan tangan dibawah. Mina berusaha membantu Hansel dengan membawanya ke dalam air danau yang mampu menyembuhkan luka-luka. Diam-diam terjalin cinta di antara mereka.
Gretel dan Jackson yang laga dengan Muriel di dalam penjara mesti kalah dan jatuh dari lantai atas serta pingsan. Untunglah ada Ben (Thomas Mann) yang menolongnya, seorang pemuda yang terobsesi dengan dongeng kepahlawanan Hansel dan Gretel dalam memburu penyihir. Ben membawanya ke dalam rumahnya. Sayangnya Jackson tewas dalam pertandingan ini.
Setelah sehat, Gretel mencari Hansel tetapi yang ketemu justru Sheriff Berringer dan mitra-kawannya. Mereka menghajar Gretel secara bahu-membahu. Tiba-tiba tiba Troll Edward yang menolongnya dan menewaskan Berringer dan kawan-kawannya. Gretel heran bercampur terkejut mengapa Edward menolongnya padahal beliau adalah anak buah Muriel. Dengan santainya Edward menjawab bahwa ia cuma melaksanakan peran melayani penyihir.
Hansel dan Gretel bertemu di rumah usang ketika mereka masih bawah umur. Tiba-datang timbul Muriel dan menceritakan perihal masa lalu orang renta mereka. Ibunya berjulukan Adriana yang merupakan penyihir putih dan ayahnya adalah seorang petani biasa. Pada malam mereka berdua ditinggal di dalam hutan bergotong-royong adalah upaya orang bau tanah untuk menyelamatkan mereka dari amukan masyarakatdesa. Ibunya dibakar dan ayahnya digantung. Semua ini alasannya hasutan dari Muriel alasannya adalah beliau tidak bisa mengalahkan Adriana yang dikehendaki jantungnya. Mengapa jantung ? sebab jantung penyihir putih + 12 anak bisa dibentuk selaku ramuan untuk membuat penyihir tahan dan kebal terhadap api sehingga tidak bisa mati jika dibakar. Sekarang yang menjadi incarannya adalah Gretel yang ialah pewaris penyihir putih dan ia pun berhasil ditahan oleh Muriel di daerah persembunyiannya.
Hansel, Mina dan Ben berusaha menyelamatkan Gretel serta belum dewasa yang mau dijadikan korban pada malam bulan merah darah. Ternyata Mina yakni penyihir putih alias penyihir yang bagus dan berkat ramuannya maka senjata-senjata atau senapan bisa melukai penyihir hitam. Mereka menyerbu kawasan persembunyian Muriel. Pertarungan final terjadi dengan serunya dan Muriel serta anak buahnya dapat dikalahkannya.
Film ini tidak mengecewakan seru dalam hal pertarungan dan pertengkaran. Semua pemain cukup anggun dalam memerankan kiprahnya. Hanya saja penggambaran seorang penyihir hitam senantiasa bermuka jelek atau berwajah asing. Termasuk juga sapu terbang yang umum dipakai digambarkan cuma tongkat kayu yang tidak beraturan bentuknya.