#1 Gangguan Kesehatan
Beberapa produk benih hasil bioteknologi dengan rekayasa genetika seumpama jagung dan kedelai sanggup menciptakan protein yang bersifat alergen sehingga memunculkan alergi pada sebagian orang. Penerapan rekayasa genetika pada beberapa flora juga riskan mengakibatkan meningkatnya kadar toksin dalam flora tersebut.
Beberapa flora hasil bioteknologi yang terbukti mengandung zat toksin glikoalkaloid yang tinggi antaralain kentang Lanape dan kentang Magnum Bonum. Tanaman Carley yang dihasilkan di Amerika bahkan mengandung psoralen yang memunculkan penyakit dermatitis serius.
Beberapa binatang yang dihasilkan dari proses kloning juga dikenali memilii kehabisan dalam hal kesehatan. Misalnya domba Dolly yang jadinya disuntik mati lantaran menderita aneka macam penyakit yang menyibukkan disembuhkan. Individu hasil kloning lazimnya tidak memperoleh imunitas bawaan sehingga lebih gampang terjangkit penyakit.
#2 Terganggunya Keanekaragaman Hayati
Bioteknologi memang berperan penting dalam menciptakan bibit-bibit unggul untuk menunjang produktivitas pertanian dan mengembangkan perekonomian penduduk utamanya petani. Akan namun , teknologi tersebut mengakibatkan petani untuk cuma menanam flora varietas unggul sehingga menyingkirkan varietas setempat yang kurang unggul.
Hal ini akan memunculkan banyak varietas setempat yang jadinya terbuang dan tidak lagi dibudidayakan. Kecenderungan penggunaa bibi-bibit unggul hasil transgenik pada jadinya memunculkan makin menurunnya keragaman hayati atau plasma nutfah.
#3 Penurunan Kesuburan Tanah
Beberapa teknik atau produk bioteknologi yang ditujukan untuk mengembangkan produktivitas pertanian pada jadinya sanggup memunculkan turunya mutu kesuburan tanah. Akar flora tomat transgenik yang resisten terhadap lepidoptera dikenali sanggup mendegradasi baketri dan organisme tanah seumpama cacing dan jamur sehingga memunculkan pergantian struktur dan tekstur tanah.
Mikroorganisme transgenik condong gampang mengalami mutasi dan menjalankan konjugasi dengan mikroorganisme yang lain sehingga akan mempengaruhi mikroorganisme dalam tanah. Hal ini secara tidak eksklusif akan mempengaruhi kesuburan tanah alasannya yakni keadaan mikroorganisme dalam tanah juga mempengaruhi struktur dan tekstur tanah.
#4 Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan ialah salah satu permasalahan serius yang dihadapi oleh makhluk hidup. Bioteknologi berperan dalam pelestarian lingkungan lewat beberapa produk atau teknik yang sukses diciptakan. Tetapi , bioteknologi ternyata juga ikut berkontribusi dalam pencemaran lingkungan.
Pengolahan-pengolahan barang atau jasa yang menggunakan biro hayati dalam proses bioteknologi akan menciptakan limbah dan sampah yang apabila tidak dikerjakan dengan benar akan mencemari lingkungan. Penggunaan mikroorganisme dalam tata cara pembuatan limbah juga riskan mencemari lingkungan.
Individu hasil rekayasa genetika yang menjalankan reproduksi secara seksual dengan makhluk hidup lain juga dikhawatirkan akan memunculkan resistensi terhadap pestisida sehingga akan memperbesar pencemaran lingkungan.
#5 Terganggunya Keseimbangan Lingkungan
Tanaman transgenik sanggup memunculkan polusi gen yang mengakibatkan hadirnya flora liar yang sanggup menggangu keseimbangan lingkungan. Tanaman hasil rekayasa genetika di Denmark terbukti mentransfer gennya terhadap gulma sehingga gulma menjadi resisten terhadap herbisida.
Tanaman jagung Bt selaku salah satu flora transgenik memiliki sari bunga yang ternyata sanggup membunuh larva kupu-kupu. Larva kupu-kupu yang mengkonsumsi sari bunga jagung Bt yang melekat pada gulma memunculkan larva mengalami kematian. Terganggunya keseimbangan lingkungan sanggup mengakibatkan meledaknya populasi suatu organisme dan memunculkan menurunnya keragaman hayati.
#6 Timbulnya Patogen Super
Salah satu pengaruh negatif yang sungguh dikhawatirkan dalam bidang kesehatan yakni timbulnya patogen super. Patogen super yakni patogen yang memiliki sifat-sifat unggul dan tahan terhadap antibiotik tertentu lantaran terjadi pertukaran genetik antara patogen dengan mikroba yang terlepas dikala rekayasa.
Karena memiliki keistimewaan tertentu dan kebal terhadap antibiotik , maka penyakit yang disebabkan oleh patogen super akan sungguh susah untuk disembuhkan. Hal ini tentu akan menjadi duduk kendala gres dalam bidang kesehatan.
#7 Ketergantungan pada Teknologi
Teknologi intinya diciptakan untuk menolong memudahkan kerja insan atau menolong insan menanggulangi berbaga duduk kendala dalam kehidupan. Akan namun , pertumbuhan teknologi yang terus bertambah justru sanggup menciptakan insan ketergantungan atau bahkan menjadi tidak produktif.
Masyarakat awam yang tidak menguasai teknologi secara biasa akan bergantung pada produk bioteknologi yang dikembangkan oleh perusahaan besar misalnya produk benih unggul untuk buah tanpa biji. Mereka tidak tahu bagaimana cara menciptakan benih tersebut sehingga akan terus bergantung pada perusahaan setiap kali akan menanam.
#8 Timbulnya Kontroversi dan Penolakan
Beberapa produk bioteknologi di bidang kesehatan dan reproduksi seumpama kloning dan bayi tabung yang dipraktekkan pada insan sampai sekarang masih memunculkan perdebatan di aneka macam kalangan. Teknologi kloning dan bayi tabung masih dianggap selaku sesuatu yang menyalahi norma atau nilai-nilai tertentu bagi sekelompok orang apalagi apabila teknologi itu disalahgunakan.
Beberapa produk rekayasa genetika berupa flora dan binatang transgenik juga memperoleh penolakan dari aneka macam golongan lantaran argumentasi kesehatan. Beberapa flora hasil rekayasa genetika menciptakan materi kimia gres yang memunculkan pergantian mutu gizi , zat toksin , dan alergen.
Penggunaan enzim babi pada salah satu produk MSG yang dilakukan dengan teknik rekayasa genetika juga memunculkan penolakan dari aneka macam pihak lantaran argumentasi religi. Penggunaan enzim babi dalam produk makanan dianggap tidak halal sehingga memunculkan kontroversi.

Salah seorang pakar dan konsultan pendidikan yang kini mengabdikan hidup menjadi guru di pedalaman nun jauh di pelosok Indonesia.