Sebagai materi pola untuk mengidentifikasi jenis tumbukan , berikut kata-kata yang sering pertanda bahwa tumbukan yang terjadi ialah tumbukan tidak lenting sama sekali :
1). Kedua benda saling melekat atau menyatu
2). Benda satu tertanam dalam benda yang lain
3). Kecepatan sesudah tumbukan sama besar
4). Setelah tumbukan kedua benda bergerak gotong royong dengan kecepatan sama
5). Koefisien restitusinya sama dengan nol.
Contoh #1 : Kecepatan Sebelum Tumbukan
Sebuah peluru bermassa 100 gram ditembakkan dan mengenai suatu balok yang bermassa 0 ,3 kg menyerupai terlihat pada gambar di bawah ini.
Jika peluru tertanam pada balok dan keduanya bergerak bareng sampai meraih ketinggian 0 ,2 m , maka kecepatan peluru sebelum menumbuk balok yakni …..
A. 2 m/s
B. 4 m/s
C. 6 m/s
D. 8 m/s
E. 10 m/s
Pembahasan :
Dik : mp = 100g = 0 ,1 kg , mb = 0 ,3 kg , h = 0 ,2 m.
Langkah permulaan yang perlu dijalankan yakni mengidentifikasi jenis tumbukan yang terjadi antara peluru dan balok. Berdasarkan gambar di atas , terlihat bahwa sesudah tumbukan , peluru tertanam di dalam balok dan bergerak gotong royong ke arah yang sama.
Itu artinya , kecepatan peluru dan kecepatan balok sesudah bertumbukan yakni sama besar. Kondisi ini ialah ciri-ciri dari tumbukan tidak lenting sama sekali. Kaprikornus , jelaslah jenis tumbukan pada soal ini yakni tumbukan tidak lenting sama sekali.
Perhatikan gambar di atas. Kecepatan kedua benda sesudah tumbukan dan meraih ketinggian h sanggup dihtung dengan prinsip GLBB. Seperti yang kita pahami , h ialah ketinggian maksimum yang diraih keduanya sehingga kecepatan peluru dan balok pada ketinggian tersebut yakni nol.
Dengan demikian kecepatan permulaan keduanya atau kecepatan sesudah tumbukan sanggup dijumlah dengan rumus berikut :
⇒ v2 = vo2 − 2gh
⇒ 0 = vo2 − 2gh
⇒ vo2 = 2gh
⇒ vo = √2gh
⇒ vo = √2(10)(0 ,2)
⇒ vo = 2 m/s
Perlu diamati bahwa Vo pada perkiraan ini menyatakan kecepatan kedua benda sesudah tumbukan yang kebetulan menurut jenis geraknya tergolong kecepatan permulaan gerak lurus berubah beraturan. Kaprikornus , dalam hal ini berlaku vo = v’.
Kita sudah mengetahui kecepatan kedua benda sesudah tumbukan , kini kembali ke soal utama dimana kita diminta untuk menyeleksi kecepatan peluru sebelum bertumbukan. Untuk menentukannya , kita sanggup mempergunakan aturan kekekalan momentum.
Berdasarkan aturan kekekalan saat-saat :
⇒ Pp + Pb = Pp‘ + Pb‘
⇒ mp.vp + mb.vb = (mp + mb) v’
Karena balok yang digantung mula-mula membisu , maka kecepatan mulanya yakni Nol , sehingga:
⇒ 0 ,1 vp + 0 ,3(0) = (0 ,1 + 0 ,3) v’
⇒ 0 ,1 vp = 0 ,4 v’
⇒ vp = 4 v’
⇒ vp = 4 (2)
⇒ vp = 8 m/s.
Dari perkiraan di atas , maka sanggup dilihat bahwa kecepatan permulaan peluru sebelum menumbuk balok yang digantung yakni 8 m/s.
Demikian pembahasan contoh soal wacana saat-saat dan impuls , yakni menyeleksi kecepatan benda sebelum benda bertumbukan.
Jika pembahasan ini berharga , bantu edutafsi ya membagikannya terhadap teman-teman Kalian lewat tombol share sosial media yang kalian punya.
Untuk contoh soal yang lain mengenai saat-saat dan impuls , sanggup Sobat Tafsi cek di suguhan contoh fisika atau lewat tombol klasifikasi di bawah ini.
Salah seorang pakar dan konsultan pendidikan yang kini mengabdikan hidup menjadi guru di pedalaman nun jauh di pelosok Indonesia.