Contoh Soal Dan Pembahasan Tata Cara Katrol

Gambar Gravatar
sistem katrol 3
Cafeberita.com – Sistem Katrol. Salah satu metode yang sanggup kita kaji dengan aturan Newton yakni metode katrol. Jika metode katrol bergerak , maka berlaku aturan kedua Newton. Jika metode setimbang , maka berlaku aturan I Newton. Pada metode katrol , yang perlu kita amati yakni massa katrol dan gaya gesekan. Jika massa katrol dan gaya gesek diabaikan , maka besar tegangan tali pada metode tersebut sama besar. Sebaliknya , kalau massa katrol diketahui dan tidak diabaikan , maka besar tegangan talinya tidak sama. Berikut beberapa metode katrol yang biasa dipelajari.

A. Sistem Katrol Sederhana 

Untuk menganalisis metode katrol sederhana menyerupai gambar di bawah , maka kita perlu menggambarkan garis gaya yang melakukan pekerjaan pada masing-masing benda. Pada gambar sebelah kiri , massa katrol diabaikan sehingga tegangan tali sama besar.

Bacaan Lainnya

Sedangkan gambar sebelah kanan , tegangan talinya berlawanan alasannya yakni massa katrol tidak diabaikan.

sistem katrol

Karena dua metode tersebut berlawanan rumus perhitungannya , maka kita akan diskusikan satu persatu selaku berikut :

#1 Massa katrol diabaikan 
Ingat bahwa tegangan tali yang dialami benda 1 sama dengan tegangan tali yang dialami benda 2 (T1 = T2 = T). Pada gambar terlihat bahwa massa benda kedua lebih besar sehingga metode bergerak ke kanan.

Tinjau benda I :
∑F = m.a
⇒ T1 – W1 = m1.a
⇒ T1 = m1.a + W1
⇒ T = m1.a + W1

Tinjau benda II :
∑F = m.a
⇒ W2 – T2 = m2.a
⇒ T2 = W2 – m2.a
⇒ T = W2 – m2.a

Karena tegangan tali sama besar , maka :
m1.a + W1 = W2 – m2.a
⇒ m1.a + m2.a = W2 – W1
⇒ (m1 + m2) a = W2 – W1
⇒ a = (W2 – W1)/(m1 + m2)

a = W2 − W1
(m1+ m2)
Dengan :
a = percepatan metode (m/s2)
W2 = berat benda kedua (N)
W1 = berat benda pertama (N)
m1 = massa benda pertama (kg)
m2 = massa benda kedua (kg)

#2 Massa katrol tidak diabaikan 
Jika massa katrol tidak diabaikan , maka tegangan tali kedua tidak sama dengan tegangan tali pertama (T1 ≠ T2). Selain itu , kita juga mesti meninjau momen gaya yang dialami katrol.

Tinjau benda I :
∑F = m.a
⇒ T1 – W1 = m1.a
⇒ T1 = m1.a + W1

Tinjau benda II :
∑F = m.a
⇒ W2 – T2 = m2.a
⇒ T2 = W2 – m2.a

Tinjau Katrol :
∑τ = I.α
⇒ T2.r – T1.r = k mk r2 . ar
⇒ (T2 – T1) r = k.mk.r.a
⇒ T2 – T1 = k.mk.a

Substitusi nilai T1 dan T2 ke persamaan ketiga :
W2 – m2.a – m1.a – W1 = k.mk.a
⇒ W2 – W1 = k.mk.a + m2.a + m1.a
⇒ W2 – W1 = (k.mk + m2 + m1) a
⇒ a = (W2 – W1) / (k.mk + m2 + m1)

a =     W2 − W1
(k.mk + m1+ m2)

Dengan :
a = percepatan metode (m/s2)
W2 = berat benda kedua (N)
W1 = berat benda pertama (N)
k = bilangan atau konstanta pada rumus inersia katrol.
mk = massa katrol (kg)
m1 = massa benda pertama (kg)
m2 = massa benda kedua (kg).

B. Sistem Katrol Bidang Datar 

Jika dua benda dihubungkan oleh tali dan metode katrol , dengan salah satu benda tergantung dan benda yang lain berada di bidang datar , maka terdapat beberapa kondisi yang sanggup kita amati , yakni :

#1 Massa katrol diabaikan dan bidang licin

sistem katrol 4

Tinjau benda I :
∑F = m.a
⇒ T1 = m1.a
⇒ T = m1.a

Tinjau benda II :
∑F = m.a
⇒ W2 – T2 = m2.a
⇒ T2 = W2 – m2.a
⇒ T = W2 – m2.a

Karena tegangan tali sama besar , maka :
m1.a = W2 – m2.a
⇒ m1.a + m2.a = W2
⇒ (m1 + m2) a = W2
⇒ a = (W2)/(m1 + m2)

a =     W2 
(m1+ m2)

Dengan :
a = percepatan metode (m/s2)
W2 = berat benda kedua (N)
m1 = massa benda pertama (kg)
m2 = massa benda kedua (kg)

#2 Massa katrol dirpehitungkan dan bidang licin

sistem katrol

Tinjau benda I :
∑F = m.a
⇒ T1 = m1.a

Tinjau benda II :
∑F = m.a
⇒ W2 – T2 = m2.a
⇒ T2 = W2 – m2.a

Tinjau Katrol :
∑τ = I.α
⇒ T2.r – T1.r = k mk r2 . ar
⇒ (T2 – T1) r = k.mk.r.a
⇒ T2 – T1 = k.mk.a

Substitusi nilai T1 dan T2 ke persamaan ketiga :
W2 – m2.a – m1.a = k.mk.a
⇒ W2  = k.mk.a + m2.a + m1.a
⇒ W2 = (k.mk + m2 + m1) a
⇒ a = (W2) / (k.mk + m2 + m1)

a =          W2
(k.mk + m1+ m2)
Dengan :
a = percepatan metode (m/s2)
W2 = berat benda kedua (N)
k = bilangan atau konstanta pada rumus inersia katrol.
mk = massa katrol (kg)
m1 = massa benda pertama (kg)
m2 = massa benda kedua (kg)

#3 Massa katrol dipertimbangkan dan bidang kasar

sistem katrol

Tinjau benda I :
∑F = m.a
⇒ T1 – Fg = m1.a
⇒ T1 = m1.a + Fg

Tinjau benda II :
∑F = m.a
⇒ W2 – T2 = m2.a
⇒ T2 = W2 – m2.a

Tinjau Katrol :
∑τ = I.α
⇒ T2.r – T1.r = k mk r2 . ar
⇒ (T2 – T1) r = k.mk.r.a
⇒ T2 – T1 = k.mk.a

Substitusi nilai T1 dan T2 ke persamaan ketiga :
W2 – m2.a – m1.a – Fg = k.mk.a
⇒ W2  – Fg = k.mk.a + m2.a + m1.a
⇒ W2 – Fg = (k.mk + m2 + m1) a
⇒ a = (W2 – Fg) / (k.mk + m2 + m1)

a =       W2 − Fg
(k.mk + m1+ m2)
Dengan :
a = percepatan metode (m/s2)
W2 = berat benda kedua (N)
Fg = gaya gesek antara benda 1 dan bidang bernafsu (N)
k = bilangan atau konstanta pada rumus inersia katrol.
mk = massa katrol (kg)
m1 = massa benda pertama (kg)
m2 = massa benda kedua (kg).

SUBTOPIK

  • Sistem Katrol di Bidang Miring
    sistem katrol
    Read more >>
  • Sistem Dua Katrol dan Bidang Datar
    sistem katrol
    Read more >>
Share ke Facebook >>Share ke Twitter >>
Cafeberita.com yakni blog tentang materi belajar. Gunakan suguhan atau pencarian untuk mendapatkan materi mencar ilmu yang ingin dipelajari.
Temukan Kursus Bahasa Inggris di Bekasi untuk Menguasai Bahasa Inggris dengan Cepat 1

Salah seorang pakar dan konsultan pendidikan yang kini mengabdikan hidup menjadi guru di pedalaman nun jauh di pelosok Indonesia.

Pos terkait