Ciri-ciri Karya Ilmiah
Sesuai dengan namanya , karya ilmiah yakni karya tulis yang dibentuk secara ilmiah tanpa melibatkan anutan subjektif yang mengutaakan emosi atau imajinasi penulis. Dengan kata lain , suatu karya ilmiah haruslah bersifat ilmiah dan objektif sesuai dengan data atau fakta dan tidak direkayasa demi suatu kepentingan tertentu.
Sesuai dengan pemahaman karya ilmiah selaku karya tulis atau karangan yang sistematis dan logis , maka beberapa ciri-ciri dari karya ilmiah , antaralain:
1. Mengungkapkan permasalahan secara logis
2. Menampilkan fakta yang terpercaya
3. Menggunakan analisis yang objektif
4. Mengemukakan pertimbangan menurut fakta
5. Tidak melibatkan imajinasi perasaan
6. Menggunakan ragam bahasa baku yang lugas
7. Menggunakan kalimat secara efektif
8. Menghindari kalimat berarti ambigu
9. Menghindari kata yang berarti konotatif
10. Disusun secara sistematis.
Jenis-jenis Karya Ilmiah
Berdasarkan tingkat akademisnya , karya ilmiah sanggup dibedakan menjadi lima jenis , yaitu:
1. Makalah
2. Laporan observasi
3. Skripsi
4. Tesis
5. Disertasi
Makalah yakni karya ilmiah yang membutuhkan studi baik secara pribadi maupun tidak langsung. Untuk menciptakan makalah , penulis sanggup mengkaji suatu duduk urusan , mengkaji suatu pustaka atau buku , atau menggunakan anaslisi menurut obeservasi atau pengamatan.
Laporan observasi yakni karya ilmiah yang dibentuk selaku laporan atas acara praktikum , observasi , wawancara , atau percobaan yang sudah dilakukan. Laporan observasi disusun menurut hasil yang diperoleh dari penelitian.
Skripsi yakni karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa strata satu (S1) selaku tolok ukur kelulusan untuk menerima gelar sarjana. Skripsi ditulis menurut topik permasalahan yang diteliti oleh mahasiswa dan diadaptasi dengan hukum penulisan skripsi.
Tesis yakni karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa strata dua (S2) selaku tolok ukur kelulusan untuk menerima gelar magister. Sama menyerupai skripsi , tesis dimulai dari topik permasalahan yang dikaji oleh mahasiswa stratra dua.
Disertasi yakni karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa strata tiga (S3) selaku tolok ukur kelulusan untu meraih gelar doktor. Disertasi lazimnya difokuskan pada suatu percobaan atau temuan gres selaku karya dari kandidat doktor.
Baca juga : Pengertian , Fungsi , Ragam dan Bentuk Karya Sastra.
Cara Penulisan Karya Ilmiah
Karya ilmiah ditulis secara sistematis sesuai dengan hukum penulisan karya ilmiah. Secara lazim , sistematika penyusunan karya ilmiah termasuk beberapa elemen selaku berikut.
#1 Halaman Judul
Halaman judul yakni halaman yang berisi judul goresan pena , jenis karya ilmiah , nama penulis , nomor indentitas penulis , logo instansi , departemen yang menaungi penulis , serat tahun penulisan. Halam judul berada di halaman paling depan.
#2 Halaman Persembahan
Halaman persembahan yakni halaman yang berisi wacana ucapan khusus dari penulis terhadap seseorang atau pihak-pihak tertentu yang menjadi argumentasi bagi penulis dalam penulisan karya ilmiha tersebut.
#3 Halaman pengesahan
Halaman pengakuan yakni halaman yang berisi persetujuan dari beberapa pihak yang bertanggung jawab dalam penulisan karya ilmiah tersebut menyerupai pembimbing dan ketua departemen. Pada halaman ini juga terdapat pemberitahuan tentang judul dan nama penulis.
#4 Kata Pengantar
Halaman kata pengirim lazimnya berisi wacana ucapan puji syukur penulis alasannya sanggup menyelesaikan karya tulis tersebut beserta ucapan terimakasih penulis terhadap orang atau pihak tertentu yang terlibat dalam penulisan karya ilmiah tersebut.
#5 Abstrak
Halaman ajaib yakni halaman yang berisi intisari menyeluruh wacana isi goresan pena mulai dari judul , tujuan , metode , dan rumusan hasil penelitian. Abstrak lazimnya ditulis dalam dua bahasa yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
#6 Daftar Isi
Sesuai dengan namanya , halaman daftar isi yakni halaman yang memamerkan daftar wacana isi goresan pena dilengkapi dengan nomor halaman. Dalam daftar isi diberikan pemberitahuan nomor halaman untuk seluruh pecahan menyerupai halaman persembahan , kata pemgantar , pendahuluan , sampai daftar pustaka.
#7 Pendahuluan
Pendahuluan yakni halaman yang berisi wacana landasan atau argumentasi yang melatabelakangi penulis untuk menulis karya ilmiah tersebut. Pada halaman pendahuluan terdapat beberapa pecahan , yakni latar belakang , rumusan duduk urusan , tujuan penelitina , faedah observasi , batas-batas duduk urusan , dan sistematikan penulisan.
#8 Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka atau landasan teori yakni halaman yang berisi pembahasan wacana kajian-kajian pustaka terdahulu yang berhubungan dengan topik penelitian. Teori-teori tersebut digunakan selaku landasan dalam penelitian.
#9 Metode Penelitian
Pada halaman metode observasi , penulis memaparkan metode yang digunakan dalam penelitian. Metode tersebut termasuk apa yang diteliti , cara pengambilan sampel , dan tenik yang digunakan untuk meneliti. Pada pecahan metode observasi terdapat beberapa pecahan , yakni kawasan dan waktu observasi , perlengkapan dan materi , mekanisme observasi , dan diagram alir penelitian.
#10 Pembahasan
Halaman pembahasan yakni halaman yang berisi pembuatan , analisis , pembahasan , dan pemaknaan data yang sudah dikumpulkan. Pembahasan disusun menurut data atau fakta yang dihasilkan dari hasil observasi dengan metode yang sudah ditentukan.
#11 Kesimpulan dan Saran
Pada halaman kesimpulan , penulis memaparkan kesimpulan yang diperoleh menurut pembahasan duduk urusan dan diadaptasi dengan tujuan penelitian. Dengan kata lain , kesimpulan ialah balasan dari tujuan amsalah atau rumusan masalah. Saran berisi nasehat penulis yang ditujukan untuk observasi berikutnya.
#12 Daftar Pustaka
Halaman daftar pustaka yakni halaman yang berisi daftar buku-buku atau sumber lain yang digunakan selaku landasan teori untuk penelitian. Halaman ini memamerkan buku-buku apa saja yang digunakan penulis selaku landasan penelitiannya.
Salah satu pecahan paling penting dalam suatu karya ilmiah yakni kesimpulan alasannya kesimpulan ialah balasan dari permasalahan yang dibahas. Untuk menyusun suatu kesimpulan , dibutuhkan budi budi yang bagus terhadap data-data yang diperoleh. Untuk mengenali jenis-jenis budi budi dalam penarikan kesimpulan , anda sanggup membaca link berikut inii.
Baca juga : Cara Merumuskan Kesimpulan Secara Deduktif dan Induktif.

Salah seorang pakar dan konsultan pendidikan yang kini mengabdikan hidup menjadi guru di pedalaman nun jauh di pelosok Indonesia.