
Chappie
———–
Cerita berada di kota Johannesburg Afrika Selatan di mana polisi dibantu oleh robot dalam menangani tindak kriminalitas. Tingkat kejahatan sukses menurun alasannya adalah tugas dari robot polisi. Robot tersebut dibuat oleh Deon (Dev Patel) yang bekerja di perusahaan Tetravaal yang dipimpin oleh Michelle (Sygourney Weaver). Keberhasilan Deon menciptakan iri rekan kerjanya ialah Moore (Hugh Jackman) alasannya robot yang diciptakannya yaitu Moose tidak dibeli oleh pihak kepolisian.
Sekelompok penjahat yang terdiri dari Ninja (Ninja), Yolandi (Yo Landi Visser) dan America (Jose Pablo Cantillo) sedang melakukan bisnis narkoba dengan golongan Hippo. Robot polisi menyerang kawasan tersebut sayangnya robot nomor 22 terkena tembakan roket dari Hippo. Robot nomor 22 risikonya dikandangkan dan akan dihancurkan untuk direcycle.
Hippo mengancam Ninja agar membayar hutang dalam waktu seminggu. Yolandi mempunyai permintaan supaya mendapatkan cara untuk menghentikan robot, mirip TV yang mampu dimatikan melalui remote. Agar aksi perampokan mereka bisa leluasa. Merekapun berencana menculik Deon yang ialah pembuat robot yang niscaya tahu caranya.
Deon sukses membuat acara untuk robot biar memiliki rasa kesadaran dan bertingkah laku seperti insan. Sayangnya ide tersebut ditolak oleh Michelle. Tak kekurangan logika, Deon mengambil robot nomor 22 yang rusak dan dibawanya ke rumah untuk dikerjakan percobaan. Sayangnya sebelum hingga dirumah, mobilnya dicegat oleh kalangan Ninja. Deon diculik dan dibawa ke markas mereka.
Deon dipaksa untuk memberi tahu cara untuk mematikan atau menghentikan robot namun dijawab tidak ada caranya. Deon nyaris ditembak dan terpaksa membuatkan mereka robot baru yang sekaligus menjajal hasil program barunya. Berasal dari robot nomor 22 itulah maka dimasukkan acara baru dan jadilah robot yang diberi nama Chappie sebab masih bayi. Robot tersebut belum memahami apa-apa seperti layaknya bayi yang baru lahir. Perlu mencar ilmu dan butuh meningkat semoga bisa menjadi robot remaja seperti manusia. Sayangnya baterai Chappie tinggal beberapa hari lagi habis dan tidak mampu dicharge. Deon boleh pergi asal robot menjadi milik Ninja dan kelompoknya.
Chappie diasuh oleh Yolandi yang dipanggilnya Mama dengan cara mirip mengasuh anak kecil. Berbeda dengan Ninja yang mengasuhnya dengan cara keras layaknya gangster. Suatu hari Deon kembali kesana dan menyaksikan cara mengasuh Ninja yang salah maka Deon mengingatkan Chappie bahwa mereka berbahaya dan jangan menuruti kemauannya untuk berbuat kriminal.
Diam-membisu Moore mengusut dan memantau Deon. Moore sukses menangkap Chappie dan mengambil kunci pengaman yang dipasang di kepala Chappie. Chappie sukses lolos meskipun tangannya putus satu dan kembali ke markas Ninja. Berbekal kunci pengaman tersebut, Moore melakukan sabotase kepada semua robot polisi sehingga mengalami shut down tergolong juga Chappie. Deon menenteng Chappie ke Tetravaal untuk diperbaiki. Saat kembali ke markas Ninja, Chappie sempat mengambil helm di laboratorium yang berfungsi untuk membaca asumsi.
Muncul kesemrawutan di tengah-tengah masyarakat, para penjahat merasakan keleluasaan sebab tidak ada lagi robot polisi. Moore mempergunakan momen tersebut dengan meminta ijin pada Michelle semoga mampu memakai robot Moose untuk mengatasi para penjahat. Michelle membolehkan hal tersebut. Rupanya Moose bukan dipakai untuk melawan para penjahat namun dipakai untuk menghancurkan Deon dan Chappie.
Hippo mengunjungi Ninja untuk menagih hutang dan disaat yang serupa Moose yang dijalankan oleh Moore tiba menyerang mereka. Terjadilah tembak-menembak diantara kelompok Ninja, golongan Hippo dan robot Moose. Pada jadinya America, Hippo dan Yolandi terbunuh sedangkan Deon kena tembak. Ninja yang bergotong-royong ingin mengorbankan nyawa malah selamat. Chappie pergi menenteng Deon ke Tetravaal untuk menyelamatkannya. Chappie melihat Moore, orang yang pernah menyiksanya dan hampir membunuhnya. Chappiepun balas dendam.
Sebelumnya Chappie sukses mentransfer alam pikiran melalui helm pembaca pikiran. Untuk itu di laboratorium Tetravaal Deon dihubungkan dengan robot warna merah dan memindahkan alam pikirannya. Deon tewas tapi robot merah malah hidup dengan memiliki alam pikiran Deon. Baterai Chappie telah mau habis maka robot Deon memindahkan alam pikiran Chappie ke robot lain yang berada di luar.
Kini pembuat dan yang dibentuk sama-sama menjadi robot. Ninja berduka atas maut istrinya Yolandi dan dalam barang-barang yang ditinggalkan terdapat Flash disk berisi alam pikiran Yolandi yang pernah dipakai untuk tes oleh Chappie. Robot Deon hasilnya menyebarkan robot perempuan yang berisi alam fikiran Yolandi. Ceritapun rampung dengan happy ending dan tak menutup kemungkinan untuk dibuatkan seri kelanjutannya.
Film ini cukup mempesona meskipun kisahnya sederhana dan bentuk robotnya telah sering kita lihat dalam film-film sebelumnya. Bentuk robot Chappie seperti dengan yang ada pada film I-robot atau terminator sedangkan bentuk robot Moose seperti dengan yang ada pada film Robocop. Senjata yang dipakai cukup manis ialah senjata hujan bom.
Yang membuat film ini menjadi menarik yakni para pemainnya yang sebagian besar berasal dari Afrika Selatan misalnya Ninja dan Yo Landi Visser tergolong juga Sharlto Copley yang mengisi suara Chappie. Sehingga logat dan gaya bicara yang berlawanan dengan film Hollywood umumnya menunjukkan nilai tambah. Ninja bermain dengan manis selaku seorang kriminal dan menjiwai sekali perannya. Yo Landi Visser juga bermain cantik dengan sifatnya yang masih memiliki rasa keibuan meskipun sebagai seorang kriminal.
Penampilan Dev Patel cukup baik meskipun mungkin terlihat masih muda untuk menjadi seorang ilmuwan. Sedangkan untuk Hugh Jackman yang berperan sebagai sosok penjahat bermain tidak terlampau istimewa, mungkin karena porsi yang diberikan sedikit.
Dalam beberapa adegan disisipkan unsur komedi yang lucu sehingga tidak menciptakan penonton jenuh. Demikian juga unsur drama bisa membuat anda terharu. Lengkap sudah dengan adegan action di tamat film yang dibuat cukup menegangkan.