Pada peluang kali ini , edutafsi ingin menyebarkan kiat terhadap teman-teman semua cara menghapal dan mengerti perumpamaan homofon , homograf , dan homonim sehingga teman-teman sanggup dengan gampang membedakan ketiga perumpamaan tersebut serta menampilkan misalnya sekaligus menggunakan misalnya ke dalam kalimat.
Pada dasarnya , perbedaan antara homofon , homograf , dan homonim sanggup dilihat dengan terang apabila kita mengerti defenisi dari masing-masing perumpamaan tersebut. Akan tetapi , adakalanya kita lupa pemahaman suatu perumpamaan sehingga sama sekali tidak sanggup menyebutkan teladan atau tertukar dalam menampilkan pemahaman dan contoh. Dengan kiat yang hendak edutafsi berikan , dijamin teman-teman akan gampang mengingatnya.
A. Apa yang Dimaksud dengan Homofon?
Pertama , mari kita tinjau apa itu homofon. Secara sederhana perumpamaan homofon sanggup diuraikan menjadi dua suku kata yakni homo dan fon. Homo artinya sama sedangkan fon artinya bunyi. Makara , homofon secara sederhana sanggup diartikan selaku kata yang bunyinya sama.
Untuk mengenang pemahaman dari homofon , kita sanggup mengenang kata “Fon” selaku “Handphone” atau “Telepon”. Kedua benda tersebut ialah benda yang sanggup mengeluarkan bunyi. Dengan menganalogikan kata fon selaku telepon maka kita sanggup eksklusif mengenang homofon selaku kesamaan bunyi.
Selanjutnya yang perlu dikenang yakni faktor goresan pena dan makna. Homofon ialah kata yang suara atau pelafalannya sama tetapi goresan pena dan maknanya berbeda. Karena tulisannya berlainan , homofon tergolong gampang untuk dipahami dan disebutkan contohnya.
Berikut beberapa teladan kalimat yang mengandung homofon beserta maknanya:
1). Bang (kakak laki-laki) Tono melakukan pekerjaan di bank (lembaga keuangan) Mandiri
2). Pak guru sangsi (ragu-ragu) untuk menampilkan sanksi (hukuman) pada Bowo
3). Massa (kelembaman) benda tidak bergantung pada masa (waktu).
Perhatikan kata-kata yang digarisbawahi pada ketiga teladan di atas. Kata-kata yang digarisbawahi tersebut ialah teladan pasangan kata yang memiliki hubungan homofon atau kesamaan suara tetapi goresan pena dan maknanya berbeda. Makna tiap kata ditulis dalam tanda kurung mudah-mudahan memudahkan teman-teman untuk mengerti maksud kalimat tersebut.
B. Apa yang Dimaksud dengan Homograf?
Dengan cara yang serupa , homograf sanggup kita uraikan menjadi dua suku kata yakni homo yang artinya sama dan graf yag artinya tulisan. Dengan demikian secara sederhana perumpamaan homograf sanggup diartikan selaku kata yang tulisannya sama.
Nah , untuk mengenang defenisi ini , teman-teman sanggup mengenang kata “Graf” selaku “Kaligrafi”. Kaligrafi ialah salah satu bentuk karya seni dalam bentuk tulisan. Dengan menganalogikan graf selaku kaligrafi , maka teman-teman akan lebih gampang mengenang homograf selaku kesamaan tulisan.
Jadi , homograf ialah kata yang goresan pena atau ejaannya sama tetapi suara dan maknanya berbeda. Contoh homograf lumayan banyak didapatkan dalam kalimat sehari-hari.
Berikut beberapa teladan kalimat yang mengandung homograf beserta maknanya:
1). Ibu tahu (mengerti) cara menghasilkan tahu (produk olahan kedelai)
2). Per (pegas) pada mesin itu mesti diganti per (tiap-tiap) tanggal 1
3). Mental (watak) anak zaman kini mental (berbalik arah) apabila dinasihati.
Pada tiga teladan kalimat di atas , amati kata-kata yang digarisbawahi dan kata yang di dalam kurung. Kata yang digarisbawahi ialah pasangan kata yang memiliki hubungan homograf sedangkan kata yang di dalam kurung menyatakan makna dari masing-masing kata yang digarisbawahi.
Baca juga : Kumpulan teladan Homofon , Homograf , dan Homonim.
C. Apa yang Dimaksud dengan Homonim?
Homonim apabila diuraikan berisikan homo yang artinya sama dan nim yang artinya nama. Untuk mengingatnya , analogikan saja nim selaku nama. Jika namanya sama otomatis goresan pena dan bunyinya sama. Makara , secara sederhana homonim sanggup diartikan selaku kata yang goresan pena dan bunyinya sama tetapi maknanya berbeda.
Berikut beberapa teladan kalimat yang mengandung homonim beserta maknanya:
1). Bisa (racun) ular bisa (dapat) membuat kematian
2). Bulan (periode waktu) ini kita akan menyaksikan bulan (satelit bumi) Purnama
3). Ruang rapat (pertemuan) siang ini sungguh rapat (tidak renggang).
Kata-kata yang digarisbawahi dalam setiap teladan kalimat di atas ialah pasangan kata yang memiliki hubungan homonim. Kata yang di dalam kurung menerangkan makna atau arti dari kata-kata tersebut.
Berdasarkan uraian di atas , sanggup ditarik kesimpulan bahwa ketiga perumpamaan tersebut memiliki kesamaan , yakni sama-sama memiliki makna yang berbeda. Oleh sebab itu , faktor pembeda ketiganya terletak pada goresan pena dan bunyinya. Sebagai materi pembanding , amati gambar di bawah ini.
Dengan kata lain , perumpamaan homofon , homograf , dan homonim sanggup kita bedakan dengan mengenang faktor apa yang serupa , apakah bunyinya , tulisannya , atau keduanya. Berikut perbandingannya :
1). Homofon (sama bunyi) → Bunyinya yang sama
2). Homograf (sama tulisan) → tulisannya yang sama
3). Homonim (sama nama) → Bunyi dan tulisannya sama.
Baca juga : Jenis-jenis Gaya Bahasa dalam Bahasa Indonesia.
Teman-teman juga sanggup mempelajari perbedaan homofon , homograf , dan homonim lewat video pembelajaran yang sudah edutafsi siapkan. Berikut lampiran video untuk topik homofon , homograf , dan homonim. Oh ya , dukung kita terus ya dengan share video ini ke teman-teman kamu.
Demikian kiat cara membedakan homofon , homograf , dan homonim dari edutafsi. Semoga kiat singkat ini sanggup menolong teman-teman untuk mengerti ketiga perumpamaan tersebut. Jika pembahasan kali ini berharga , bantu edutafsi ya untuk membagikan konten ini terhadap teman-teman anda lewat tombol share yang tersedia. Terimakasih.
Salah seorang pakar dan konsultan pendidikan yang kini mengabdikan hidup menjadi guru di pedalaman nun jauh di pelosok Indonesia.